Kisah Para Pemuda Kaum Musyrik yang Gagal Mencelakai Nabi di Gua Tsur

Kisah Para Pemuda Kaum Musyrik yang Gagal Mencelakai Nabi di Gua Tsur

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Rabu, 05 Jul 2023 05:00 WIB
Ilustrasi Gunung Tsur
Foto: Ilustrasi: Fuad Hasyim/detikcom
Jakarta -

Rasulullah SAW bersama sahabat Abu Bakar As-Shiddiq RA pernah bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari. Kala itu, mereka sedang dalam perjalanan untuk hijrah secara sembunyi-sembunyi dari Makkah menuju Madinah.

Perjalanan hijrah beliau mendapat ancaman dari Kaum Quraisy yang berniat membunuhnya. Karena itulah, Rasulullah SAW bersembunyi di Gua Tsur karena takut Kaum Quraisy akan mencarinya kemana-mana.

Disebutkan dalam buku 25 Kisah Nabi & Rasul karya Aan Wulandari Usman, kaum musyrik terus menerus mencari Rasulullah SAW hingga mereka mengadakan sayembara. Barang siapa berhasil menemukan Nabi SAW dan Abu Bakar RA, maka orang tersebut akan diberi hadiah berupa 200 ekor unta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, para pemuda kaum musyrik gagal mencelakai Nabi di Gua Tsur. Mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut ini kisahnya.

Kisah Kaum Musyrik yang Gagal Mencelakai Nabi di Gua Tsur

ADVERTISEMENT

Kaum musyrik gagal mencelakai Nabi Muhammad SAW di Gua Tsur karena mereka melihat ada sarang laba-laba di tempat tersebut. Tak hanya itu, pemuda kaum musyrik juga melihat ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua sehingga mereka yakin tidak ada orang di dalamnya.

Dikisahkan dalam buku 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Qur'an karya Ridwan Abqary, awalnya kaum musyrik Quraisy begitu marah ketika menyadari telah tertipu Ali bin Abi Thalib yang menyamar menjadi Rasulullah SAW. Nabi SAW kala itu sudah tidak lagi ada di rumahnya ataupun di Makkah.

Mereka mendapati Ali bin Abi Thalib yang tidur di atas kasur Rasulullah SAW. Kaum musyrik pun panik kehilangan sosok yang menjadi buruan mereka. Akhirnya, pencarian pun dilakukan di setiap jengkal Kota Makkah dan daerah sekitarnya.

Semua tempat diperiksa dengan teliti hingga akhirnya mereka melihat ada sebuah gua, yaitu Gua Tsur. Lalu pemuda dari kaum musyrik berjalan ke arahnya dan melihat Abdullah sedang menggembalakan kambing-kambingnya di dekat gua itu.

Pemuda dari kaum musyrik itu bertanya sambil menunjuk ke arah Gua Tsur, "Wahai penggembala, apakah engkau melihat ada seseorang di dalam gua itu?"

"Sudah beberapa hari ini saya menggembala di sini, tetapi tak seorang pun saya lihat masuk ke gua itu," jawab Abdullah.

Percakapan Kaum Quraisy dengan Abdullah itu begitu keras hingga Nabi SAW dan Abu Bakar mendengarnya dari dalam gua. Beliau tak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan dan pertolongan-Nya. Hanya kepada Allah SWT mereka menyerahkan semua nasib yang menimpanya.

Salah seorang pemuda kaum musyrik bertanya, "Apakah kita akan masuk ke gua ini?"

"Aku yakin tidak ada seorang pun yang masuk ke gua," timpal seorang pemuda yang lainnya.

"Lihatlah, ada sarang laba-laba menutupi mulut gua. Sarang laba-laba itu sepertinya sudah lama ada di sana. Mungkin sebelum Muhammad lahir pun, sarang laba-laba itu sudah ada."

Sepasang burung merpati terbang ketika melihat pemuda dari kaum musyrikin hendak masuk ke dalam Gua Tsur. Para pemuda itu juga melihat ada sebutir telur di sarang burung yang terletak di mulut gua.

"Tidak mungkin ada orang yang masuk ke sana. Buktinya, burung merpati itu bisa bertelur di mulut gua," ucap salah seorang pemuda kaum musyrikin lagi.

Kafir Quraisy yang sedang mencari-cari Nabi SAW pun merasa yakin beliau tidak mungkin ada di dalam Gua Tsur. Apalagi, mereka juga melihat ada sebatang dahan pohon yang terkulai menghalangi mulut gua. Siapapun yang masuk ke dalamnya, harus menyingkirkan dahan-dahan pohon tersebut.

Akhirnya, para pemuda kaum musyrik pun gagal mencelakai Nabi di Gua Tsur karena mereka berangsur-angsur mundur dari tempat itu dan pergi menjauh.

Nabi SAW dan Abu Bakar yang sudah merasa ketakutan di dalam gua pun langsung mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melindunginya dari serangan orang-orang musyrik.

Atas mukjizat dan kekuasaan-Nya, laba-laba datang dan menganyam sarangnya agar dapat menghalangi pandangan ke dalam gua. Kemudian dua ekor burung merpati juga hinggap dan bertelur di pintu masuk gua. Sebatang pohon pun tumbuh di tempat yang sebelumnya tidak ditumbuhi pepohonan sama sekali. Wallahu 'alam bish shawab.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads