Islam meyakini bahwa saat ini Nabi Isa AS berada di langit. Sebelum diangkat ke langit, Isa Al-Masih tengah dalam kondisi pengejaran kaum Yahudi terhadapnya. Bagaimana kisah pengangkatan Isa AS?
Mahir Ahmad Ash-Shufiy dalam buku Tanda-Tanda Kiamat: Tanda-Tanda Besar, menerangkan alasan orang Yahudi bersikeras untuk membunuh Isa AS. Di mana pada awalnya ia diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israil untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang lurus.
Keadaan Bani Israil sebelum kedatangan Nabi Isa yakni telah berpaling dan memutarbalikkan firman-Nya yaitu Taurat sesuai kepentingan hawa nafsu dan kesenangan duniawi. Mereka berlaku dzalim dan membuat kerusakan, juga sesat dan menyesatkan. Serta mereka gemar melaksanakan kemungkaran hingga hati mereka mengeras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka membunuh tiap nabi yang Allah SWT utus kepada kaum mereka. Menghabisi semua orang yang mengajak pada kebaikan dan kebenaran. Bahkan telah melanggar perjanjian yang disepakati antara mereka dengan Allah SWT. Sebagaimana Dia firmankan dalam Surat Al-Baqarah ayat 83.
Berlanjut hingga Isa AS diutus pula kepada mereka. Bani Israil ingkar dan dusta akan ajaran yang dibawanya. Sampai mereka memusuhi juga menyiksa Nabi Isa dengan berbagai cara.
Padahal Isa AS datang untuk membenarkan kitab Taurat yang turun kepada mereka. Ia membawa bukti serta petunjuk, tetapi mereka angkuh, sombong, serta berpegang teguh pada keyakinan yang mereka buat sendiri.
Sampai puncaknya, mereka hendak membunuh dan menyalib Nabi Isa. Namun Allah SWT lebih mengetahui tipu daya dan kelicikan Bani Israil. Sehingga Dia mengangkat utusan-Nya itu ke langit, dan menjadikan seorang lelaki mirip dengan Isa AS untuk menggantikannya di tiang salib.
Bani Israil percaya bahwa mereka telah menghabisi nyawa Isa Al-Masih, padahal sebenarnya mereka keliru atas siapa yang mereka bunuh.
Kisah Diangkatnya Nabi Isa AS ke Langit
Mengutip buku Kisah Para Nabi terjemahan Qashash Al-Anbiya oleh Ibnu Katsir, ada riwayat tentang pengangkatan Isa AS ke langit dalam sejumlah atsar.
Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abu Hatim, "Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami, dari al-A'masy, dari Minhal bin Amr, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata:
'Ketika Allah SWT hendak mengangkat Isa Al-Masih ke langit, beliau pergi menemui para sahabatnya yang berjumlah 12 orang dalam sebuah rumah. Di antara mereka terdapat orang-orang Hawariyyun (orang beriman).
Kemudian Nabi Isa berujar, "Sesungguhnya, di antara kalian ada yang kufur kepadaku 12 kali setelah ia beriman kepadaku."
Selanjutnya, Isa AS berkata: "Siapakah di antara kalian yang bersedia diserupakan wajahnya dengan wajahku dan menduduki kedudukanku untuk dibunuh lalu kedudukannya menjadi sederajat denganku?"
Tiba-tiba seorang yang paling muda usianya di antara yang hadir segera berdiri, yakni Yudas Iskariot. Lalu ia berkata: "Aku bersedia."
Nabi Isa berkata, "Duduklah." Isa Al-Masih mengulang ucapannya dan pemuda tadi segera berdiri lagi. Isa AS berkata, "Duduklah."
Isa Al-Masih mengulangi kembali ucapannya, dan ternyata yang berdiri pemuda itu lagi. Ia berkata: "Aku bersedia."
Isa AS berkata, "Engkaulah orangnya."
Kemudian ia diserupakan wajahnya oleh Allah SWT sehingga benar-benar mirip dengan wajah Isa Al-Masih. Saat itulah Nabi Isa diangkat oleh Allah SWT ke langit melalui lubang angin rumah itu.
Setelahnya, kaum Yahudi datang mencari Nabi Isa. Mereka segera menangkap pemuda yang wajahnya diserupakan dengan wajah Isa AS itu. Kemudian mereka membunuh dan menyalibnya.
Akhirnya, 12 orang pengikut Isa Al-Masih yang semula bersama dengannya dalam rumah itu menjadi kafir kepadanya. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama berkata: "Dulu Allah SWT berada di antara kita. Sekarang ia diangkat ke langit." Mereka dikenal dengan kelompok Ya'qubiyah.
Kelompok kedua menuturkan, "Sebelumnya, putra Allah SWT berada di tengah-tengah kita. Lalu Dia mengangkat beliau menuju kepada-Nya." Mereka dikenal dengan kelompok Santhuriyah.
Kelompok ketiga mengatakan, "Anggota kita adalah orang-orang yang berkeyakinan bahwa Isa AS adalah seorang hamba dan Rasul-Nya atas kehendak Allah SWT. Kemudian beliau diangkat ke hadirat-Nya." Mereka adalah kaum muslim.
Kedua kelompok (Ya'qubiyah & Santhuriyah) yang kafir itu menjalankan persekongkolan dengan tujuan untuk melenyapkan dan menghancurkan kelompok muslim, hingga Allah SWT mengutus Muhammad SAW sebagai nabi."
Demikian kisah pengangkatan Nabi Isa AS, semoga kita bisa mengambil hikmah darinya ya detikers!
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina