Menjelang kiamat, Dajjal dan Nabi Isa AS akan dipertemukan oleh Allah SWT. Dalam sejumlah riwayat, disebutkan bahwa Nabi Isa AS akan membunuh Dajjal, si penyebar fitnah di antara manusia.
Dilansir dari detikHikmah, pertanda datangnya kiamat ini termuat dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir dan diterjemahkan oleh Ali Nurdin. Ulama tafsir ini menukil hadits Abu Syuraihah Hudzaifah bin Usaid yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya: (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana; gerhana di barat (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada." (HR Muslim, Ahmad, dan lainnya. Ibnu Katsir mengatakan hadits ini shahih)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah pertemuan Nabi Isa AS untuk membunuh Dajjal menjelang kiamat nanti juga telah diceritakan oleh Imam Ibnu Katsir melalui riwayat Muslim dari Abdullah bin Amru. Rasulullah SAW bersabda,
"Dajjal akan muncul di tengah-tengah umatku selama empat puluh--aku tidak tahu, apakah sepuluh hari atau sepuluh bulan atau sepuluh tahun--lalu Allah mengirimkan Isa bin Maryam laksana Urwah bin Mas'ud kemudian mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu, selama tujuh tahun manusia menetap tanpa ada perselisihan di antara mereka. Selanjutnya, Allah mengirimkan angin dingin dari arah Syam sehingga tidak ada seorang pun di muka bumi yang di dalam hatinya ada iman seberat biji sawi yang tidak direnggutnya. Bahkan, seandainya ada seseorang yang masuk ke perut gunung, niscaya angin itu masuk menemuinya hingga berhasil merenggut nyawanya."
Dalam buku Fikih Akhir Zaman karya Rachmat Morado Sugiarto, disebutkan bahwa Dajjal akan berjalan di muka bumi selama 40 hari untuk merusak dan menebar fitnah sebelum bertemu dengan Nabi Isa AS.
Setelah berjalan selama 40 hari, dajjal akan bertemu Nabi Isa AS di pintu Ludd. Di tempat inilah nantinya terjadi pertarungan antara Nabi Isa AS dan Dajjal, dan Dajjal akan mati dalam pertarungan itu.
Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam Qishshatu al-masiih ad-dajjal sebagaimana diterjemahkan oleh Ahmad Zubaidi, juga menjelaskan, Nabi Isa AS membunuh Dajjal setelah salat subuh. Dikatakan, ketika Nabi Isa AS sudah selesai salat, ia berkata, "Bukalah pintu." Kemudian, pintu dibuka.
Setelah pintu dibuka, tiba-tiba di belakang pintu ada Dajjal bersama 70 ribu orang Yahudi dengan membawa pedang. Kemudian, Nabi Isa AS meminta pedang tersebut. Hal ini sebagaimana yang diterangkan dalam riwayat Muslim dari an-Nawwas.
Kisah bertemunya Dajjal dan Nabi Isa AS hingga matinya Dajjal juga diceritakan dalam riwayat yang terdapat dalam Shahih Ibnu Hibban.
Dari Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan terjadi kiamat sehingga orang Romawi menempati A'maq atau Dabiq, maka para tentara dari penduduk Madinah mendatangi mereka. Tentara-tentara itu adalah penduduk pilihan di muka bumi ketika itu. Apabila mereka telah berbaris orang-orang Romawi berkata, 'Biarkan kami dan orang-orang yang menawan kami, kami akan memerangi mereka.'
Orang-orang Islam berkata, 'Tidak, demi Allah. Kami tidak akan membiarkan antara kalian dan saudara-saudara kami.'
Maka orang-orang Romawi itu memerangi mereka. Sepertiga dari mereka kalah, Allah tidak memberikan tobat kepada mereka selama-lamanya. Kemudian sepertiganya terbunuh. Mereka adalah sebaik-baiknya syuhada di sisi Allah. Sepertiga lainnya berhasil menaklukkan, mereka menaklukkan Konstantinopel (sekarang Istanbul).
Ketika mereka membagikan ganimah, mereka telah menggantungkan pedang-pedang mereka di pohon zaitun, tiba-tiba setan berteriak, 'Sesungguhnya Al-Masih telah meninggalkanmu pada keluargamu. Mereka keluar dan itu adalah batil. Apabila mereka mendatangi negeri Syam keluarlah--yaitu Dajjal.
Ketika mereka mempersiapkan diri untuk perang dan merapatkan barisan-barisannya salat pun didirikan. Maka Isa bin Maryam turun. Apabila musuh Allah melihatnya ia akan larut seperti larutan garam. Seandainya mereka membiarkannya ia pasti akan larut sampai hancur akan tetapi Allah membunuhnya dengan perantara tangannya (Isa). Maka ia memperlihatkan mereka darahnya dengan tombaknya.'"
Kisah antara dua Al-Masih, Nabi Isa AS dan Dajjal, juga dijelaskan dalam hadits lain dengan redaksi yang beragam.
Wallahua'lam.
(urw/asm)