Kisah Uwais Al-Qarni, Penghuni Langit yang Doanya Tak Tertolak

Kisah Uwais Al-Qarni, Penghuni Langit yang Doanya Tak Tertolak

Kristina - detikHikmah
Selasa, 04 Okt 2022 16:44 WIB
Ilustrasi Uwais al Qarni
Ilustrasi kisah Uwais Al-Qarni, pemuda penghuni langit yang doanya tidak pernah tertolak. Foto: Ilustrasi: Denny Putra/detikcom
Jakarta -

Sosok Uwais Al-Qarni amat dikagumi di kalangan sahabat nabi. Sampai-sampai, Rasulullah SAW menyuruh para sahabat untuk meminta doa padanya.

Rasulullah SAW menyebut Uwais Al-Qarni sebagai penghuni langit yang doanya tak pernah tertolak. Mengutip buku Tuntunan Akhlak dalam Al-Quran dan Sunnah karya Hardisman, kisah Uwais ini disebutkan dalam hadits dari Usair Ibnu Jabir yang menerangkan bahwa Umar bin Khattab RA pernah meminta doa kepada Uwais bin Amir.

Diceritakan, Rasulullah SAW menyampaikan kepada Umar RA bahwa akan datang seorang pemuda bernama Uwais dari Yaman suku Qaran Kabilah Murad, dan beliau menjelaskan tanda-tanda fisiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah kemudian bersabda, apabila pemuda tersebut meminta kepada Allah SWT, maka doanya tidak pernah tertolak. Untuk mendapatkan doanya, Umar RA pun mencarinya dan menanyakan kepada kabilah-kabilah Yaman ketika mereka datang atau lewat Madinah.

Setelah berhasil menemukannya, Umar RA lalu minta Uwais Al-Qarni untuk berdoa kepada Allah SWT. Uwais pun langsung mendoakannya.

ADVERTISEMENT

Kisah tersebut termaktub dalam hadits riwayat Muslim dan Ahmad. Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan, Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda: Sesungguhnya sebaik-baik tabi'in itu adalah orang yang bernama Uwais, ia memiliki orang tua, dan padanya terdapat kusta. Suruhlah dia untuk memohonkan ampun untuk kalian."

Sementara itu, dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia (Uwais), mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi."

Hidup Yatim bersama Sang Ibu

Uwais Al-Qarni merupakan seorang pemuda dari Yaman yang hidup yatim sejak lama. Ia tinggal bersama ibunya yang sudah tua renta. Menurut Aminudin dan Harjan Syuhada dalam buku Al-Qur'an Hadis, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.

Upah yang ia dapatkan juga tidak seberapa. Sekadar cukup untuk makan sehari-hari dengan ibunya. Setiap kali ada sisa, uang tersebut ia gunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dirinya.

Menjadi penggembala kambing tak membuat Uwais melupakan kewajibannya dalam beribadah. Bahkan, ia dikenal sebagai pemuda yang amat patuh kepada Allah SWT. Pada siang hari, ia berpuasa dan pada malam harinya ia bermunajat kepada Allah SWT.

Disebutkan dalam buku Kisah Kehidupan Uwais al Qarni sang Penghuni Langit Kekasih Tuhan Semesta Alam karya Muhammad Vandestra, Uwais dan ibunya masuk Islam setelah mendengar seruan Nabi Muhammad SAW dari Mekah.

Gendong Ibu dari Yaman ke Mekkah untuk Haji

Kisah menarik lainnya dari Uwais Al-Qarni adalah senantiasa memenuhi keinginan ibunya. Pada suatu ketika, sang ibu yang sudah tua renta sangat ingin pergi haji. Padahal, kondisi mereka tidak memiliki uang.

Kondisi tersebut membuat Uwais merasa berat untuk memenuhi keinginan sang ibu. Ia lantas mencari cara agar ibunya bisa berangkat ke Tanah Suci.

Uwais kemudian memutuskan untuk membeli seekor anak lembu dan membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi, ia menggendong anak lembu tersebut naik turun bukit. Banyak orang menganggap tindakannya itu sebagai sesuatu yang aneh.

Setelah 8 bulan berlalu, berat anak lembu tersebut sudah mencapai 100 kg. Uwais Al-Qarni merasa ototnya sudah kuat untuk mengangkat beban berat begitu musim haji tiba. Ia kemudian menggendong ibunya dari Yaman ke Mekkah untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci tersebut.




(kri/erd)
Kisah Sahabat Nabi

Kisah Sahabat Nabi

49 konten
Kisah para sahabat nabi ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Dari kisah tersebut tentunya banyak pelajaran yang dapat kita ambil dan juga teladani.

Hide Ads