Nu'aiman bin Ibnu Amr, salah satu sahabat Nabi yang mampu membuat Nabi tertawa hingga gigi gerahamnya terlihat. Sebab, biasanya nabi hanya melontarkan senyuman pada orang-orang di sekitarnya.
Nu'aiman bin Ibnu Amr bin Raf'ah adalah sahabat nabi yang berasal dari kalangan Anshar. Nu'aiman juga termasuk dalam golongan Ashabul badr, karena ia pernah turut berjihad bersama nabi di perang Badar.
Dituliskan dalam beberapa catatan sejarah bahwa Rasulullah kerap tertawa dan merasa gembira apabila berada di sisi Nu'aiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut detikEdu rangkum kisah-kisah tentang candaan Nu'aiman pada zaman Nabi, sebagaimana dikisahkan oleh Habib Ali Zaenal Abidin Al Kaff pada kanal YouTube Masjid Raya Bintaro Jaya TV.
Kisah Nu'aiman 'Menjual' Suwaibith
Ada satu kisah yang diceritakan oleh Ibnu Majah tentang Nu'aiman bin Ibnu Amr. Suatu ketika, Abu Bakar As-Siddiq mengajak Nu'aiman, Suwaibith bin Harmalah, dan sahabat lainnya untuk berdagang ke negeri Syam.
Saat hari mulai siang, Nu'aiman menghampiri Suwaibith yang bertugas menjaga makanan. Karena rasa tanggung jawab yang ia miliki, lantas Suwaibith menolak Nu'aiman yang meminta satu potong roti padanya.
"Kalau begitu, berarti kamu setuju kalau saya berbuat ulah", ucap Nu'aiman.
Ia kemudian berjalan menuju pasar dan mencari-cari wilayah yang menjual hamba sahaya. Pada masa itu, hamba sahaya diperjualbelikan untuk dipekerjakan.
Lalu Nu'aiman berkata pada orang-orang di sana bahwa ia menjual seorang hamba sahaya dengan harga yang sangat murah.
Namun kemudian ia juga memberitahu terdapat satu kekurangan pada hamba sahaya yang ia miliki. Kekurangannya adalah bahwa hamba sahaya mengaku kalau dirinya bukanlah seorang budak, melainkan orang merdeka.
Lantas orang-orang pun tertarik dengan tawaran tersebut dan mereka mengikuti Nu'aiman menemui Suwaibith untuk ditangkap.
Sesampainya di tempat Suwaibith, orang-orang pun menangkapnya dan Suwaibith pun terkejut. "Saya bukan hamba sahaya, saya orang merdeka", ucap Suwaibith.
Karena orang-orang mengetahui "kekurangan" tersebut, maka mereka tidak menghiraukan ucapan Suwaibith.
Tidak lama waktu berselang, Abu Bakar datang dan mencari-cari Suwaibith. Nu'aiman kemudian berkata, "Sudah saya jual, Wahai Abu Bakar".
Akhirnya ia menceritakannya secara rinci dengan jujur apa yang telah terjadi kepada Abu Bakar. Kisah tersebut akhirnya sampai ke telinga Rasulullah. Beliau pun tertawa hingga gigi gerahamnya dapat terlihat oleh para sahabat.
Perawi hadits mengatakan bahwa Rasulullah menceritakan kisah Nu'aiman dan Suwaibith pada para tamunya, bahkan setelah satu tahun berlalu.
Kisah Hadiah Madu dari Nu'aiman untuk Rasulullah >>
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan