- Kesalahan Umum Ketika Salat 1. Kurang Tuma'ninah 2. Tidak Mengangkat Tangan dengan Benar saat Takbiratul Ihram 3. Salah dalam Membaca Al-Fatihah 4. Tidak Menjaga Pandangan ketika Salat 5. Tidak Meluruskan dan Merapatkan Shaf ketika Berjamaah 6. Terlambat Mengikuti Gerakan Imam 7. Melakukan Gerakan Berlebihan 8. Lupa atau Salah Niat 9. Langsung Pergi Setelah Salam 10. Tidak Tahu Kesalahan yang Dilakukan
Salat merupakan tiang agama yang menjadi fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan lima kali dalam sehari, salat memiliki kedudukan yang sangat penting dan tidak boleh disepelekan.
Karena begitu pentingnya salat, pelaksanaannya pun perlu diusahakan agar dilakukan dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Mulai dari niat, bacaan, hingga gerakan salat harus sesuai dengan tuntunan agar ibadah yang dilakukan bernilai sah dan diterima.
Namun dalam praktiknya, masih banyak kesalahan umum saat salat yang sering dilakukan, baik disadari maupun tidak. Lantas, apa saja kesalahan dalam salat yang kerap terjadi dan perlu dihindari agar ibadah kita menjadi lebih sempurna?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan Umum Ketika Salat
Berdasarkan rangkuman dari buku Panduan Sholat Rosulullah 1 karya Imam Abu Wafa dan Kumpulan Tanya Jawab Seputar Shalat: Menjawab Tuntas Masalah Shalat dari A-Z karya 'Abd al-'Aziz ibn Nasir al-Musaynad, terdapat sejumlah kesalahan ringan yang kerap terjadi dalam pelaksanaan salat.
Meski terlihat sepele, kesalahan-kesalahan ini penting untuk diketahui dan diperbaiki agar salat dapat dilakukan sesuai tuntunan dan menjadi lebih sempurna.
1. Kurang Tuma'ninah
Tuma'ninah adalah sikap tenang dengan memberi jeda sejenak pada setiap gerakan salat, seperti rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Gerakan salat tidak boleh dilakukan secara terburu-buru tanpa adanya ketenangan.
Namun, masih banyak orang yang melaksanakan salat dengan tergesa-gesa. Akibatnya, jeda yang seharusnya ada dalam setiap gerakan salat sering kali tidak terpenuhi.
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Kembalilah dan salatlah, karena engkau belum salat." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Tidak Mengangkat Tangan dengan Benar saat Takbiratul Ihram
Sebagian orang masih melakukan kesalahan saat takbiratul ihram, seperti mengangkat tangan terlalu rendah, terlalu tinggi, atau bahkan tidak mengangkatnya sama sekali.
Padahal, mengangkat tangan ketika takbiratul ihram merupakan sunnah muakkadah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata,
"Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ketika bertakbir untuk salat." (HR Bukhari)
3. Salah dalam Membaca Al-Fatihah
Al-Fatihah adalah rukun salat yang wajib dibaca dengan benar, tenang, dan tidak tergesa-gesa. Pembacaannya perlu memperhatikan tajwid serta makhraj huruf agar maknanya tidak berubah.
Namun dalam praktiknya, masih banyak orang yang membaca Al-Fatihah terlalu cepat. Akibatnya, bacaan menjadi kurang sempurna dan tidak sesuai dengan tuntunan salat yang benar.
4. Tidak Menjaga Pandangan ketika Salat
Masih banyak jemaah yang kurang menjaga arah pandangan saat melaksanakan salat. Tidak sedikit yang mengalihkan pandangan ke kanan dan kiri, melihat jam, atau memperhatikan kondisi di sekitarnya. Kebiasaan tersebut membuat fokus mudah terpecah. Akibatnya, kekhusyukan dalam salat pun menjadi terganggu.
Dalam sebuah riwayat hadis dijelaskan, "Hendaklah kamu menundukkan pandangan dalam salat. Janganlah kamu menoleh, karena berpaling dalam salat adalah suatu kecurangan yang dilakukan oleh setan terhadap hamba dalam salatnya." (HR Bukhari)
5. Tidak Meluruskan dan Merapatkan Shaf ketika Berjamaah
Ketika salat berjamaah, shaf yang tidak lurus dan renggang sering menjadi kesalahan yang terabaikan oleh banyak jemaah. Padahal, Rasulullah SAW menekankan betapa pentingnya merapikan dan meluruskan barisan agar salat berjamaah berjalan dengan tertib dan sempurna.
Rasulullah SAW bersabda, "Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf adalah bagian dari kesempurnaan salat." (HR Bukhari dan Muslim)
6. Terlambat Mengikuti Gerakan Imam
Sebagian makmum masih menunda mengikuti gerakan imam saat salat berjamaah, misalnya rukuk setelah imam hampir bangkit atau sujud ketika imam sudah duduk. Kebiasaan ini termasuk kesalahan yang dapat mengurangi kesempurnaan salat berjamaah.
Sebenarnya, makmum seharusnya mengikuti gerakan imam tepat setelah imam mengucapkan takbir, tidak mendahului atau terlambat. Dengan mengikuti gerakan imam secara tepat, salat berjamaah dapat dilakukan dengan lebih tertib dan khusyuk.
7. Melakukan Gerakan Berlebihan
Gerakan yang tidak perlu, seperti menggaruk kepala, membenahi pakaian berkali-kali, atau memainkan tangan dan kaki, dapat mengganggu kekhusyukan salat. Menurut madzhab Syafi'i, jika dilakukan tiga gerakan berturut-turut tanpa keperluan, salat bisa batal.
8. Lupa atau Salah Niat
Meskipun niat seharusnya berada dalam hati, banyak orang masih bingung dan terganggu saat berniat, bahkan mencampuradukkan antara niat dan lafadz.
Beberapa orang sampai mengucapkan niat dengan keras, padahal syariat menekankan niat cukup dalam hati. Niat memiliki peran penting, karena setiap amal tergantung pada niat yang ada di dalam hati seseorang.
9. Langsung Pergi Setelah Salam
Setelah salam, masih banyak orang yang langsung berdiri atau meninggalkan tempat salat tanpa berdzikir atau berdoa. Padahal, dzikir dan doa setelah salat merupakan bagian penting yang menyempurnakan ibadah. Melakukan dzikir setelah salat bahkan mendapatkan doa dari para malaikat bagi orang yang melakukannya.
10. Tidak Tahu Kesalahan yang Dilakukan
Kesalahan paling besar dalam salat adalah tidak menyadari adanya kesalahan saat melaksanakannya. Salat pun sering dilakukan sekadar rutinitas tanpa pemahaman atau refleksi diri. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk terus belajar dan memperbaiki pelaksanaan salat agar ibadah menjadi lebih khusyuk, sah, dan diterima oleh Allah SWT.
Wallahu a'lam.
(hnh/lus)












































Komentar Terbanyak
Innalillahi, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Meninggal Dunia
Bolehkah Rujuk Tanpa Menikah Ulang Setelah Talak 1?
Ditjen PHU Pamit dari Kemenag setelah 75 Tahun Tangani Haji Indonesia