Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, meminta Ketua Umum (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mundur dari jabatannya. Hal itu tertuang dalam risalah rapat harian Syuriah.
Rapat tersebut digelar pada Kamis (20/11/2025) di Hotel Aston City Jakarta. Rapat dihadiri 37 dari 53 orang Pengurus Harian Syuriah PBNU.
Risalah rapat ini ditandatangani oleh pimpinan rapat sekaligus Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan: KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU," tulis poin keputusan dalam risalah rapat harian Syuriah PBNU tersebut.
"Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," lanjutnya.
Siapa sebenarnya KH Miftachul Akhyar? Berikut profilnya.
Profil KH Miftachul Akhyar
Miftachul Akhyar adalah seorang ulama senior yang lahir pada 1953. Ia adalah pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur.
Dilansir dari situs NU Jatim, KH Miftachul Akhyar merupakan putra Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, KH Abdul Ghoni. Dia merupakan anak kesembilan dari 13 bersaudara.
Ulama yang akrab disapa Kiai Miftah ini pernah mengemban pendidikan di sejumlah pesantren. Mulai dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, hingga Pondok Pesantren Al-Islah Soditan Lasem.
Setelah itu, Kiai Miftah mendirikan Ponpes Miftachus Sunnah di Kedung Tarukan, kampung yang tak ramah pada dakwah ulama. Berkatnya, kesan negatif kampung tersebut hilang usai berdirinya ponpes tersebut.
Kiai Miftah dikenal luas karena kesederhanaan dan keramahannya dalam menyambut tamu. Sifatnya yang rendah hati terlihat jelas dari perilakunya; tak sungkan melayani sendiri tamunya, bahkan menuangkan wedang dan menyajikan camilan.
Keunggulan Kiai Miftah bukan hanya terletak pada penguasaan mendalam materi agama, tetapi juga pada sifat tawadhu (rendah hati) yang luhur. Kombinasi inilah yang kemudian membuat seorang kiai terhormat-yang merupakan alumnus istimewa Pondok Pesantren Tremas Pacitan-berkenan menjadikannya sebagai menantu.
Perjalanan Karier KH Miftachul Akhyar di NU
Jauh sebelum mengemban amanah sebagai Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar telah menapaki karier panjang dan matang di berbagai tingkatan kepengurusan Nahdlatul Ulama. Perjalanannya menunjukkan konsistensi dalam memimpin di struktur Syuriyah. Berikut perjalanan kariernya.
- Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya periode 2000-2005
- Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur periode 2007-2013
- Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur periode 2013-2018
- Wakil Rais Aam PBNU periode 2015-2020
- Pj. Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020
- Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027
(hnh/kri)












































Komentar Terbanyak
Tolak Mundur dari Ketum PBNU, Gus Yahya Kumpulkan Ulama Malam Ini Tanpa Rais Aam
Gus Yahya Kumpulkan Alim Ulama di PBNU Malam Ini, Rais Aam & Sekjen Tak Diundang
Profil Lengkap Gus Yahya, Ketum PBNU yang Diminta Mundur oleh Rais Aam