Kematian adalah takdir yang berada sepenuhnya di tangan Allah SWT. Hanya Sang Khalik yang mengetahui keberadaan roh, sedangkan manusia hanya diperlihatkan sedikit saja tentang keberadaannya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 85,
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا ٨٥
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit."
Sayyid Sabiq melalui Fiqh As-Sunnah yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap mengatakan pada hakikatnya orang yang telah meninggal dunia bisa mendengar tangisan keluarganya dan mengetahui perbuatan yang mereka lakukan. Hal ini mengacu pada hadits dari Ibnu Jarir, Abu Hurairah RA berkata:
"Sesungguhnya amal kalian akan ditampakkan pada keluarga kalian yang sudah meninggal dunia. Jika mereka melihat perbuatan yang baik, mereka akan berbahagia. Dan jika mereka melihat perbuatan yang buruk, mereka merasa sedih dan gelisah."
Lalu, benarkah roh orang yang meninggal dunia bisa datang ke rumah?
Roh Orang Meninggal Berada di Sekeliling Rumah Selama 40 Hari
Diterangkan dalam buku Seni Menjemput Kematian karya Brilly El-Rasheed, roh orang yang meninggal dunia berada di sekeliling rumahnya selama 40 hari. Hal ini sesuai dengan hadits dari Abu Darda RA, Rasulullah SAW berkata:
"Seseorang apabila meninggal, maka rohnya dibawa berputar-putar di sekeliling rumahnya selama satu bulan, dan di sekeliling makamnya selama satu tahun, kemudian roh itu dinaikkan ke suatu tempat di mana roh orang hidup bertemu dengan arwah orang mati." (Musnad al-Firdaus fi Ma'tsur al-li ad-Dailam)
Walau begitu, beberapa muhadditsin menyebut hadits tersebut lemah atau dhaif. Sebagian mengatakan palsu atau maudhu.
Roh Orang Meninggal Bertemu dengan Roh Orang Hidup dalam Mimpi
Meski demikian, menurut buku Ar Ruh il Ibnil Qayyim susunan Ibnu Qayyim Al Jauziyah yang diterjemahkan Kathur Suhardi, roh orang meninggal bisa bertemu dengan yang masih hidup di dalam mimpi. Abu Abdullah bin Mandah mengatakan dari Ibnu Abbas RA,
"Aku mendengar kabar bahwa roh orang-orang yang hidup dan yang sudah meninggal dapat saling bertemu kala tidur, lalu mereka saling bertanya. Kemudian Allah menahan roh orang yang sudah meninggal dan mengembalikan roh orang-orang yang masih hidup ke jasadnya."
Imam Malik dan imam-imam lainnya berkata, "Sesungguhnya roh dilepaskan dan bisa pergi ke mana pun dia suka. Roh-roh yang mati yang dijumpai orang dalam mimpi dan kedatangan roh-roh tersebut (dalam mimpi) dari tempat yang jauh kepada mereka adalah hal yang sudah biasa diketahui orang dan tidak pernah ada yang mempermasalahkannya."
Kisah Roh Orang Meninggal Mengunjungi Rumah pada Malam Jumat
Dilansir dari NU Online, terdapat kisah mengenai roh orang meninggal yang berkunjung ke rumah pada malam Jumat. Cerita ini terdapat dalam kitab I'anatuthalibin Juz II oleh Al-'Allamah 'Abu Bakr Utsman bin Muhammad Syata al-Dimyathi al-Bakri.
وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها.
Artinya: "Diriwayatkan arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali "Wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku. Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) kumiliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, di mana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada orang lain."
Wallahu a'lam.
(aeb/lus)












































            
 
 
 
 
 
 
 
                
                
                
                
				
				
                
				
                
                
 
Komentar Terbanyak
Perbandingan Biaya Umrah Mandiri vs Travel, Ini Perkiraannya
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?