8 Hak Tetangga dalam Islam yang Harus Dipenuhi

8 Hak Tetangga dalam Islam yang Harus Dipenuhi

Hanif Hawari - detikHikmah
Minggu, 02 Nov 2025 08:00 WIB
Ilustrasi Muslim
Ilustrasi hidup bertetangga (Foto: Getty Images/ferlistockphoto)
Jakarta -

Dalam kehidupan sehari-hari, tetangga adalah saudara terdekat yang hidup berdampingan dengan kita. Saat kita mengalami kesulitan, merekalah yang paling cepat mengetahui dan bisa memberikan pertolongan.

Karena itu, Islam menempatkan hubungan bertetangga pada posisi yang sangat mulia. Agama ini bahkan mengajarkan agar setiap Muslim memenuhi hak-hak tetangganya sebagai wujud kepedulian sosial dan tanda keimanan kepada Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hak Tetangga yang Harus Dipenuhi

Dikutip dari jurnal berjudul Character Building Melalui Kitab Taisirul Khalaq fi Ilmil Akhlak Karya Syaikh Hafidz Hasan Al-Mas'udi, dijelaskan bahwa di dalam kitab ini ada panduan yang mengajarkan kita untuk memenuhi hak-hak tetangga kita.

Syekh Hafidz Hasan Mas'udi dalam kitab akhlaknya menambah 8 hak tetangga yang harus dipenuhi, yaitu; (1) memberi salam terlebih dahulu kepadanya; (2) membalas kebaikannya; (3) menjenguknya ketika sakit; (4) memberikan ucapan selamat ketika mendapatkan kebahagiaan; (4) turut berduka cita jika dia tertimpa musibah; (5) tidak memandang istri, anak perempuan, dan pembantu perempuannya; (6) menghindari sesuatu yang tidak membuatnya bahagia; (7) menyambut tetangga dengan wajah berseri-seri dan penuh hormat; dan (8) memberikan hak-haknya yang bersifat materi. (Hasan Mas'udi, Taisirul Khalaq, halaman 14-15).

ADVERTISEMENT

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai 8 hak tetangga yang harus kita penuhi.

1. Memberi Salam Terlebih Dahulu Kepadanya

Memberi salam adalah bentuk penghormatan dan doa kebaikan bagi tetangga. Dengan membiasakan salam, hubungan antar tetangga menjadi lebih hangat dan penuh kedamaian. Salam juga menjadi simbol kepedulian dan awal dari silaturahmi yang baik.

2. Membalas Kebaikannya

Ketika tetangga berbuat baik, kita dianjurkan untuk membalasnya dengan kebaikan yang setimpal atau bahkan lebih baik. Hal ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan mempererat hubungan sosial.

Islam tidak menghendaki seorang Muslim bersikap acuh terhadap kebaikan orang lain, terutama tetangganya.

3. Menjenguknya ketika Sakit

Menjenguk tetangga yang sakit merupakan bentuk empati dan dukungan moral. Kehadiran kita bisa memberikan semangat dan menguatkan hatinya di masa sulit. Selain itu, menjenguk orang sakit juga termasuk amalan yang berpahala besar dalam Islam.

4. Memberikan Ucapan Selamat ketika Mendapatkan Kebahagiaan

Saat tetangga memperoleh kebahagiaan, seperti kelahiran anak atau kesuksesan, kita dianjurkan untuk ikut berbahagia bersamanya. Ucapan selamat mempererat ikatan sosial dan menumbuhkan rasa saling menghargai. Dengan begitu, kehidupan bertetangga terasa lebih hangat dan harmonis.

5. Turut Berduka Cita Jika Dia Tertimpa Musibah

Empati terhadap tetangga yang tertimpa musibah adalah wujud kepedulian dan kasih sayang sesama Muslim. Menghibur dan meringankan bebannya akan membuatnya merasa tidak sendirian. Sikap ini juga mencerminkan akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah SAW.

6. Tidak Memandang Istri, Anak Perempuan, dan Pembantu Perempuannya

Islam menekankan pentingnya menjaga pandangan demi menjaga kehormatan dan ketenteraman antar tetangga.

Dengan menghindari pandangan yang tidak pantas, kita turut menjaga hubungan yang sehat dan penuh rasa hormat. Hal ini menjadi pondasi agar tidak muncul fitnah atau prasangka buruk.

7. Menghindari Sesuatu yang Tidak Membuatnya Bahagia

Setiap Muslim harus berusaha tidak mengganggu kenyamanan tetangganya, baik dengan perkataan, perbuatan, maupun kebisingan. Hal-hal kecil seperti menjaga volume suara atau tidak membuang sampah sembarangan termasuk bentuk kepedulian.

Dengan demikian, tercipta lingkungan yang damai dan saling menghormati.

8. Menyambut Tetangga Dengan Wajah Berseri-seri dan Penuh Hormat

Senyum dan sikap ramah dapat mencairkan suasana dan menumbuhkan rasa kedekatan. Rasulullah SAW bahkan menyebut senyum sebagai sedekah. Dengan menyapa dan menunjukkan keramahan, hubungan antar tetangga akan semakin harmonis dan penuh kasih.

Hikmah Hidup Rukun dengan Tetangga

Jika kita saling menghargai dengan memenuhi hak-hak mereka sebagai tetangga, tentunya akan tercipta kehidupan bertetangga yang rukun.

Dijelaskan dalam buku Adab Bertetangga oleh Hafidz Muftisany, berikut adalah hikmah hidup rukun dengan tetangga.

1. Hidup Menjadi Lebih Tenang

Ketika hubungan dengan tetangga harmonis, lingkungan sekitar terasa aman dan nyaman. Tidak ada rasa khawatir akan perselisihan, sehingga hati pun lebih tenteram dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

2. Dapat Saling Tolong-menolong

Dalam kehidupan, setiap orang pasti membutuhkan bantuan orang lain, terutama tetangga terdekat. Hidup rukun membuat kita saling siap menolong di saat senang maupun susah.

3. Meningkatkan Kesejahteraan Antarumat di Masyarakat

Kehidupan yang rukun menciptakan kerja sama yang baik dalam berbagai hal, termasuk ekonomi dan sosial. Dengan saling mendukung, kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat secara bersama-sama.

4. Meningkatkan Saling Gotong Royong

Rasa kebersamaan yang terjalin mendorong masyarakat untuk bergotong royong dalam berbagai kegiatan. Hal ini memperkuat solidaritas dan mempercepat tercapainya tujuan bersama.

5. Mendukung Dalam Perbuatan Kebaikan

Tetangga yang rukun akan saling mengingatkan dan membantu dalam hal-hal yang positif. Lingkungan seperti ini menjadi tempat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan dan keimanan.

6. Saling Menghargai Perbedaan

Hidup rukun mengajarkan kita untuk menerima keberagaman suku, agama, dan kebiasaan. Dengan saling menghargai, tercipta suasana damai dan penuh toleransi di lingkungan masyarakat.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads