Dalil Yajuj dan Majuj dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW

Dalil Yajuj dan Majuj dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 09 Okt 2025 07:15 WIB
Shot of a dramatic thunderstorm over a mountainhttp://195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/783670.jpg
Ilustrasi Foto: iStock
Jakarta -

Yajuj dan Majuj merupakan dua golongan besar manusia yang disebutkan secara jelas dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Kisah tentang mereka berkaitan erat dengan tanda-tanda hari kiamat.

Umat Islam meyakini bahwa kemunculan Yajuj dan Majuj adalah peristiwa yang akan terjadi menjelang akhir zaman.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai dalil-dalil tentang Yajuj dan Majuj sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW, serta penjelasan para ulama mengenai makna dan hakikatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapakah Yajuj dan Majuj Itu?

Yajuj dan Majuj adalah dua bangsa atau kelompok manusia yang hidup di masa lampau dan dikenal karena sifat mereka yang membuat kerusakan di muka bumi. Dalam Islam, mereka bukan makhluk gaib seperti jin atau setan, melainkan manusia keturunan Nabi Adam AS.

ADVERTISEMENT

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah keturunan dari anak Nabi Nuh AS yang bernama Yafits, yang juga merupakan leluhur bangsa Turki dan Tartar. Mereka berjumlah sangat banyak dan dikenal karena kebiadaban serta kekacauan yang mereka timbulkan.

Donny Syofyan, seorang Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas menjelaskan lewat tulisannya yag dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, bagi kalangan non-Muslim, kisah Ya`juj dan Ma`juj disebut Gog dan Magog.

Merujuk kepada Al-Qur'an, hanya ada sedikit pembahasan tentang Yajuj Majuj. Detail tentang Ya`juj dan Ma`juj lebih banyak dalam hadits.

Dalil Yajuj dan Majuj dalam Al-Qur'an

Yajuj dan Majuj disebut secara eksplisit dalam dua surat Al-Qur'an, yaitu Surat Al-Kahfi dan Surat Al-Anbiya.

1. Surat Al-Kahfi ayat 94-98

Allah SWT berfirman:

Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŲˆØ§ ŲŠŲŽØ§ Ø°ŲŽØ§ Ø§Ų„Ų’Ų‚ŲŽØąŲ’Ų†ŲŽŲŠŲ’Ų†Ų ØĨŲŲ†Ų‘ŲŽ ŲŠŲŽØŖŲ’ØŦŲŲˆØŦŲŽ ŲˆŲŽŲ…ŲŽØŖŲ’ØŦŲŲˆØŦŲŽ Ų…ŲŲŲ’ØŗŲØ¯ŲŲˆŲ†ŲŽ ؁ؐ؊ Ø§Ų„Ų’ØŖŲŽØąŲ’Øļؐ ŲŲŽŲ‡ŲŽŲ„Ų’ Ų†ŲŽØŦŲ’ØšŲŽŲ„Ų Ų„ŲŽŲƒŲŽ ØŽŲŽØąŲ’ØŦŲ‹Ø§ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰Ų° ØŖŲŽŲ†Ų’ ØĒŲŽØŦŲ’ØšŲŽŲ„ŲŽ Ø¨ŲŽŲŠŲ’Ų†ŲŽŲ†ŲŽØ§ ŲˆŲŽØ¨ŲŽŲŠŲ’Ų†ŲŽŲ‡ŲŲ…Ų’ ØŗŲŽØ¯Ų‘Ų‹Ø§ (94)

"Mereka berkata: 'Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj itu membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan imbalan kepadamu agar engkau membuat dinding antara kami dan mereka?'"
(QS. Al-Kahfi: 94)

Kemudian Dzulqarnain menjawab:

ŲŲŽØŖŲŽØšŲŲŠŲ†ŲŲˆŲ†ŲŲŠ Ø¨ŲŲ‚ŲŲˆŲ‘ŲŽØŠŲ ØŖŲŽØŦŲ’ØšŲŽŲ„Ų’ Ø¨ŲŽŲŠŲ’Ų†ŲŽŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽØ¨ŲŽŲŠŲ’Ų†ŲŽŲ‡ŲŲ…Ų’ ØąŲŽØ¯Ų’Ų…Ų‹Ø§ (95)
"Maka bantulah aku dengan kekuatan agar aku dapat membuat dinding yang kokoh antara kamu dan mereka."
(QS. Al-Kahfi: 95)

Dan setelah dinding itu selesai dibangun:

ŲŲŽŲ…ŲŽØ§ Ø§ØŗŲ’ØˇŲŽØ§ØšŲŲˆØ§ ØŖŲŽŲ†Ų’ ŲŠŲŽØ¸Ų’Ų‡ŲŽØąŲŲˆŲ‡Ų ŲˆŲŽŲ…ŲŽØ§ Ø§ØŗŲ’ØĒŲŽØˇŲŽØ§ØšŲŲˆØ§ Ų„ŲŽŲ‡Ų Ų†ŲŽŲ‚Ų’Ø¨Ų‹Ø§ (97)
"Maka mereka (Yajuj dan Majuj) tidak dapat mendakinya dan tidak (pula) dapat melubanginya."
(QS. Al-Kahfi: 97)

Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ Ų‡ŲŽŲ°Ø°ŲŽØ§ ØąŲŽØ­Ų’Ų…ŲŽØŠŲŒ ؅ؐ؆ؒ ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ŲŠ ۖ ŲŲŽØĨŲØ°ŲŽØ§ ØŦŲŽØ§ØĄŲŽ ŲˆŲŽØšŲ’Ø¯Ų ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ŲŠ ØŦŲŽØšŲŽŲ„ŲŽŲ‡Ų Ø¯ŲŽŲƒŲ‘ŲŽØ§ØĄŲŽ ۖ ŲˆŲŽŲƒŲŽØ§Ų†ŲŽ ŲˆŲŽØšŲ’Ø¯Ų ØąŲŽØ¨ŲŲ‘ŲŠ Ø­ŲŽŲ‚Ų‘Ų‹Ø§ (98)
"Dzulqarnain berkata: 'Ini adalah rahmat dari Tuhanku; maka apabila janji Tuhanku telah datang, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar.'"
(QS. Al-Kahfi: 98)

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa Dzulqarnain, seorang raja saleh yang diberi kekuasaan besar oleh Allah, membangun dinding besi dan tembaga untuk mengurung Yajuj dan Majuj agar tidak keluar membuat kerusakan. Namun, menjelang hari kiamat nanti, dinding tersebut akan hancur, dan mereka akan keluar kembali.

2. Surat Al-Anbiya ayat 96-97

Allah SWT berfirman:

Ø­ŲŽØĒŲ‘ŲŽŲ‰Ų° ØĨŲØ°ŲŽØ§ ŲŲØĒŲØ­ŲŽØĒŲ’ ŲŠŲŽØŖŲ’ØŦŲŲˆØŦŲ ŲˆŲŽŲ…ŲŽØŖŲ’ØŦŲŲˆØŦŲ ŲˆŲŽŲ‡ŲŲ… ؅ؐؑ؆ ŲƒŲŲ„ŲŲ‘ Ø­ŲŽØ¯ŲŽØ¨Ų ŲŠŲŽŲ†ØŗŲŲ„ŲŲˆŲ†ŲŽ (96) ŲˆŲŽØ§Ų‚Ų’ØĒŲŽØąŲŽØ¨ŲŽ Ø§Ų„Ų’ŲˆŲŽØšŲ’Ø¯Ų Ø§Ų„Ų’Ø­ŲŽŲ‚ŲŲ‘ ŲŲŽØĨŲØ°ŲŽØ§ Ų‡ŲŲŠŲŽ Ø´ŲŽØ§ØŽŲØĩŲŽØŠŲŒ ØŖŲŽØ¨Ų’ØĩŲŽØ§ØąŲ Ø§Ų„ŲŽŲ‘Ø°ŲŲŠŲ†ŲŽ ŲƒŲŽŲŲŽØąŲŲˆØ§ ۚ ŲŠŲŽØ§ ŲˆŲŽŲŠŲ’Ų„ŲŽŲ†ŲŽØ§ Ų‚ŲŽØ¯Ų’ ŲƒŲŲ†ŲŽŲ‘Ø§ ؁ؐ؊ ØēŲŽŲŲ’Ų„ŲŽØŠŲ ؅ؐؑ؆ؒ Ų‡ŲŽŲ°Ø°ŲŽØ§ Ø¨ŲŽŲ„Ų’ ŲƒŲŲ†ŲŽŲ‘Ø§ Ø¸ŲŽØ§Ų„ŲŲ…ŲŲŠŲ†ŲŽ (97)

"Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (pada saat itu) telah dekatlah janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir (sambil berkata): 'Celakalah kami, sesungguhnya kami telah lalai dari hal ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.'"
(QS. Al-Anbiya: 96-97)

3. Dalil Yajuj dan Majuj dalam Hadits Nabi Muhammad SAW

Selain disebutkan dalam Al-Qur'an, Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang Yajuj dan Majuj dalam beberapa hadits sahih.

- Hadits tentang keluarnya Yajuj dan Majuj setelah turunnya Nabi Isa AS

Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam'an RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Kemudian Allah mengutus Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Gelombang pertama dari mereka melewati Danau Tiberias dan meminum airnya, dan gelombang terakhir berkata: 'Dahulu di tempat ini masih ada air.'" (HR. Muslim)

Hadits ini menerangkan bahwa Yajuj dan Majuj akan keluar setelah Nabi Isa AS turun ke bumi dan membunuh Dajjal. Mereka akan memenuhi bumi dan membuat kerusakan besar hingga Allah SWT sendiri yang menghancurkan mereka dengan cara mengirimkan penyakit yang mematikan.

- Hadits tentang dinding yang hampir roboh

Rasulullah SAW bersabda:

"Celakalah orang-orang Arab dari kejahatan yang telah dekat! Sesungguhnya dinding Yajuj dan Majuj telah terbuka seperti ini."
Lalu beliau membuat lingkaran kecil dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.
(HR. Bukhari Muslim)

- Hadits tentang ciri Yajuj Majuj

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh, sementara kalian senantiasa memerangi musuh, hingga datang Ya'juj dan Ma'juj;

Bermuka lebar, bermata sipit, berambut pirang. Mereka berasal dari setiap arah, wajah mereka layaknya tameng yang diberi lapisan kulit." (HR. Ahmad).

Wallahu a'lam.




(dvs/inf)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads