Jepang Belum Akui Palestina tapi Dukung Solusi Dua Negara

Jepang Belum Akui Palestina tapi Dukung Solusi Dua Negara

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Selasa, 23 Sep 2025 17:00 WIB
Ilustrasi bendera jepang
Bendera Jepang. Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Pada Kamis (18/9/2025) Jepang menunda langkah pengakuan terhadap negara Palestina. Menurut Japan Times, langkah tersebut diyakini bertujuan menjaga hubungan erat dengan Amerika Serikat dan menghindari ketegangan dengan Israel.

Dalam konferensi PBB Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan pengakuan Palestina 'bukan masalah apakah, tetapi kapan'. Jepang telah memperingatkan akan mempertimbangkan 'langkah-langkah baru dan respons" jika Israel mengambil langkah-langkah yang menghalangi jalan menuju solusi dua negara di Palestina.

"Jepang sepenuhnya mendukung aspirasi rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka sendiri," kata Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya dalam konferensi PBB tentang Palestina di New York yang dikutip TRT World (23/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iwaya juga mendukung terwujudnya solusi dua negara antara Palestina dan Israel.

ADVERTISEMENT

"Jika Israel mengambil tindakan lebih lanjut yang menghalangi jalan menuju terwujudnya solusi dua negara, Jepang akan dipaksa untuk memperkenalkan langkah-langkah dan respons baru," jelas Iwaya.

Ia menekankan bahwa Tokyo telah lama mendukung solusi dua negara dan menambahkan, "Bagi negara saya, isu pengakuan negara Palestina bukanlah masalah apakah, tetapi kapan."

Jepang sejauh ini menolak seruan untuk mengakui Palestina secara resmi, meskipun negara-negara seperti Australia, Kanada, Inggris, Prancis hingga Belgia telah melakukannya dalam beberapa minggu terakhir.

"Memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza, meluasnya aktivitas permukiman di Tepi Barat dan langkah menuju aneksasi sama sekali tidak dapat diterima," kata Iwaya dalam Anadolu Aegency.

Menurutnya, Jepang sangat mengutuk keras tindakan tersebut dan menyerukan Israel untuk segera menghentikan semua tindakan sepihak tersebut.

Ia juga memperingatkan bahwa situasi telah mencapai 'titik kritis dan mengkhawatirkan yang mengancam fondasi solusi dua negara."

Sambil mencatat "kontribusi nyata" yang telah diberikan Jepang untuk rekonstruksi di Tepi Barat yang diduduki, Iwaya mengatakan Tokyo akan "melanjutkan pertimbangan komprehensifnya dengan lebih serius" sekaligus menegaskan bahwa Palestina harus dapat hidup secara berkelanjutan dan berdampingan secara damai dengan Israel.

Dalam kesempatan yang sama, Iwaya mendesak Hamas membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan sejak serangan kelompok itu pada 2023 di Israel serta meletakkan senjata.




(lus/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads