Menag Umumkan Rencana Pembentukan Eselon I Khusus Urus Pesantren

Menag Umumkan Rencana Pembentukan Eselon I Khusus Urus Pesantren

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 23 Sep 2025 10:15 WIB
Menag Nasaruddin
Menag Nasaruddin Umar Foto: Kemenag
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar resmi membuka rangkaian Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, pada Senin (22/9/2025). Dalam kesempatan ini, ia mengungkap rencana pemerintah untuk menghadirkan unit eselon I khusus yang menangani urusan pesantren.

"Selama ini pondok pesantren diurus eselon II. Insya Allah, dalam waktu tidak lama lagi akan keluar ketetapan untuk menjadikannya diurus oleh satu eselon I tersendiri," ujar Menag Nasaruddin Umar dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (23/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag menegaskan bahwa pesantren sejak dahulu dikenal sebagai lembaga yang mandiri. "Kemandirian ini tidak boleh hilang. Namun, bukan berarti pemerintah lepas tangan. Buktinya, kita punya Undang-Undang Pesantren dan sekarang sedang dalam proses penguatan kelembagaan," jelasnya.

Ia menambahkan, pemilihan Pondok Pesantren Tebuireng sebagai lokasi pembukaan Hari Santri 2025 sarat makna. "Di sinilah dimulai Resolusi Jihad yang kemudian menjadi cikal bakal Hari Santri. Tahun ini kita mengenang satu dasawarsa pengakuan negara terhadap santri," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau pesantren kuat, bangsa ini juga akan kuat," tegas Menag.

Acara pembukaan turut dihadiri tokoh nasional dan internasional, antara lain Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi KH Irfan Yusuf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz, Wakil Ketua PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Ketua PP Muhammadiyah KH Saad Ibrahim.

Perhatian pada Kesejahteraan Santri

Selain penguatan kelembagaan, pemerintah juga memberi perhatian pada kesejahteraan santri. Menag menyebut program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini sudah menyasar pondok pesantren.

"Santri tidak hanya harus kuat ilmunya, tapi juga sehat jasmani dan tercukupi gizinya. Dengan begitu mereka siap tumbuh sebagai generasi unggul yang bisa tampil di panggung dunia," ujarnya.

Hari Santri sebagai Momentum Strategis

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar agenda tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat peran pesantren dalam kehidupan kebangsaan.

"Melalui Hari Santri, kita menegaskan bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan tradisional, melainkan pusat pemberdayaan, penguatan moderasi beragama, sekaligus motor kemandirian umat. Karena itu, penguatan kelembagaan pesantren melalui Eselon I khusus merupakan langkah strategis yang sangat penting," jelas Suyitno.

Ia juga menjabarkan tiga agenda utama pembukaan Hari Santri 2025, yaitu:

Halaqah Kebangsaan bertema "Memaknai Ulang Resolusi Jihad: Dari Pesantren untuk Kemaslahatan Bangsa"

  • Cek Kesehatan Gratis di empat pesantren Jombang.
  • Peninjauan Program Makan Bergizi Gratis di dua pesantren.
  • Rangkaian Kegiatan Nasional dan Internasional

Hari Santri 2025 tidak hanya diwarnai agenda lokal, tetapi juga berbagai kegiatan berskala nasional dan internasional. Di antaranya:

  1. Halaqah Kebangsaan di delapan titik pesantren,
  2. Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI),
  3. Gerakan Ekoteologi Pesantren,
  4. Expo Kemandirian Pesantren,
  5. Pesantren Award,
  6. Doa Santri untuk Negeri,
  7. Apel Hari Santri pada 22 Oktober,
  8. Malam Bakti Santri bersama Presiden RI.

"Semua kegiatan ini menegaskan Hari Santri sebagai momentum memperkuat kontribusi pesantren dalam membangun Indonesia yang sehat, berdaya saing, dan berperadaban dunia," tutup Suyitno.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads