Amalan Rebo Wekasan biasa dikerjakan muslim Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tradisi ini berlangsung pada Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Hijriah.
Rebo Wekasan diyakini sebagai momen turunnya bencana. Dengan begitu, masyarakat kerap mengerjakan tradisi tolak bala pada hari tersebut.
Menukil dari buku Pendidikan Islam Risalah Ahlussunnah Wal Jama'ah An Nahdliyah Kajian Tradisi Islam Nusantara susunan Subaidi, tradisi Rebo Wekasan menjadi ritual yang juga sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT dan sekaligus memohon pada Sang Khalik agar dijauhkan dari bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama RI, Rebo Wekasan tahun ini jatuh pada Rabu, 20 Agustus 2025. Bulan Safar 1447 Hijriah sendiri masih berlangsung hingga Minggu, 24 Agustus 2025.
Syekh Abdul Hamid Khudus dalam kitabnya berjudul Kanzun Najah was Surur menyebut bahwa Allah SWT menurunkan ratusan ribu jenis musibah pada Rabu terakhir bulan Safar. Inilah yang menjadi dasar keyakinan ritual Rebo Wekasan.
Meski demikian, mengutip buku 1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam susunan Abu Muslim, kepercayaan Allah SWT yang menurunkan bala bencana pada Rabu terakhir Safar tak benar adanya. Tidak ada nash baik dalam Al-Qur'an atau hadits yang menyebutkan hal itu.
Kemudian, Rasulullah SAW dalam sebuah hadits juga menjelaskan terkait turunnya kesialan pada Safar. Beliau bersabda,
"Tidak ada penyakit menular, tidak ada thiyarah (merasa sial dengan sebab adanya burung tertentu atau hewan-hewan tertentu), tidak hamah (merasa sial dengan adanya burung gagak), dan tidak ada pula merasa sial pada bulan Safar." (HR Bukhari dan Muslim)
Wallahu a'lam.
Amalan Rebo Wekasan bagi Muslim
1. Sholat Rebo Wekasan
Sholat Rebo Wekasan termasuk amalan yang bisa dikerjakan muslim. Menukil dari buku Jabalkat I susunan Purnasiswa, sholat Rebo Wekasan ini bisa diniatkan sholat sunnah mutlak sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari musibah.
Sholat Rebo Wekasan dapat dilaksanakan dengan empat rakaat dua kali salam. Berikut bacaan niatnya,
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan rak'ataini lillâhi ta'âla
Artinya: "Saya niat sholat sunnah dua rakaat karena Allah ta'ala."
2. Membaca Doa Tolak Bala
Menyadur dari NU Online, ada juga doa tolak bala yang bisa diamalkan pada Rebo Wekasan. Berikut bacaannya,
اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Allȃhummaftah lanȃ abwȃbal khair, wa abwȃbal barakah, wa abwȃban ni'mah, wa abwȃbar rizqi, wa abwȃbal quwwah, wa abwȃbas shihhah, wa abwȃbas salȃmah, wa abwȃbal 'ȃfiyah, wa abwȃbal jannah. Allȃhumma 'ȃfinȃ min kulli balȃ'id dunyȃ wa 'adzȃbil ȃkhirah, washrif 'annȃ bi haqqil Qur'ȃnil 'azhȋm wa nabiyyikal karȋm syarrad dunyȃ wa 'adzȃbal ȃkhirah. Ghafarallȃhu lanȃ wa lahum bi rahmatika yȃ arhamar rȃhimȋn. Subhȃna rabbika rabbil 'izzati 'an mȃ yashifūn, wa salȃmun 'alal mursalȋn, walhamdulillȃhi rabbil 'ȃlamȋn.
Artinya: "Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur'an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
3. Sholawat Barzanji
Diterangkan dalam buku Warisan Ulama Nusantara susunan Ainun Lathifah, Rebo Wekasan juga biasa diisi dengan pembacaan sholawat Barzanji. Berikut bunyi sholawatnya,
الْجَنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّي وَيُسَلِّمُ وَيُبَارِكُ عَلَيْهِ
Al-Jannatu wa na'iimuhaa sa'dun liman yushallii wa yusallimu wa yubaariku 'alaih.
Artinya: "Surga dan segala kenikmatannya adalah kebahagiaan bagi orang yang bersholawat dan yang memohon keselamatan serta keberkahan atasnya (Rasulullah)."
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Artinya: "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
أَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ
Abtadi-ul imlaa-a bismidz dzaatil 'aliyyah.
Artinya: "Saya (penulis, Syekh Ja'far bin Hasan al-Barzanji) mulai menulis tulisan ini dengan nama Zat Yang Mahatinggi."
مُسْتَدِرًا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ
Mustadirran faidlal barakaati 'alaa maa anaalahu wa aulaah.
Artinya: "Tujuannya semata-mata memohon limpahan keberkahan atas apa yang telah saya peroleh."
وَأُثَنِي بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ
Wa utsannii bihamdin mawaariduhu saa-ighatun haniyyah.
Artinya: "Saya memuji dengan pujian yang tiada henti-hentinya."
مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيلِ مَطَايَاهُ
Mumtathiyan minasy syukril jamiili mathaayaah.
Artinya: "Dengan mengendarai kendaraan syukur yang indah."
وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ
Wa ushallii wa usallimu 'alan-nuuril maushuufi bit- taqaddumi wal-awwaliyyah.
Artinya: "Saya bersholawat dan memohon salam kesejahteraan atas cahaya yang disifati dengan kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas seluruh makhluk)."
الْمُنْتَقِلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيمَةِ وَالْجِبَاهِ
Al-muntaqili fil-ghuraril kariimati wal-jibaah.
Artinya: "Yang berpindah-pindah pada wajah dan dahi orang-orang yang mulia."
وَأَسْتَمْنِحُ اللَّهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّبَوِيَّةَ
Wa astamnihullaaha ta'aalaa ridlwaanan yakhushshul 'itratath thaahiratan nabawiyyah.
Artinya: "Saya memohon kepada Allah karunia keridaan yang khusus bagi keluarga beliau yang suci."
وَيَعْمُ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاهُ
Wa ya'ummush shahaabata wal atbaa'a wa man waalaah.
Artinya: "Dan umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan orang-orang yang mencintainya."
وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوكِ السُّبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةِ
Wa astajdiihi hidaayatan lisuluukis subulil waadlihatil jaliyyah.
Artinya: "Dan saya juga memohon kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang."
وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِي خِطَطِ الْخَطَاءِ وَخُطَاهُ
Wa hifzhan minal ghawaayati fii khithathil khatha-i wa khuthaah.
Artinya: "Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan."
وَأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ بُرُودًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّةً
Wa ansyuru min qishshatil maulidin nabawiyyi buruudan hisaanan 'abqariyyah.
Artinya: "Saya bentangkan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi SAW."
نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحُلَاهُ
Naazhiman minan nasabisy syariifi 'iqdan tuhallal masaami'u bihulaah.
Artinya: "Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya."
وَأَسْتَعِينُ بِحَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّةِ
Wa asta'iinu bihaulillaahi ta'aalaa wa quwwatihil qawiyyah.
Artinya: "Dan saya memohon daya dan kekuatan Allah Ta'ala dan kekuatan-Nya yang kuat."
فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Fa innahu laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Artinya: "Karena sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
صَلَّى اللهُ عَلى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ . مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا، مَرْحَبًا جَدَّ الحُسَيْنِ مَرْحَبًا
Shallallāhu 'alā Muhammad, shāllallāhu 'alayhi wasallam. Marhaban yā marhaban yā marhaban, marhaban jaddal Husaini marhaban.
Artinya: "Allah SWT bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW, Allah SWT bershalawat dan mengucap salam sejahtera untuknya. Selamat datang, selamat datang, selamat datang, selamat datang kakek dari Husain, selamat datang."
يَا نَبِى سَلَامْ عَلَيْكَ، يَا رَسُوْلْ سَلَامْ عَلَيْكَ . يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ
Yā nabī salām 'alayka, yā rasūl salām 'alayka. Yā habīb salām 'alayka, shalawātullāh 'alayka.
Artinya: "Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu. Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu, sholawat (rahmat) Allah SWT untukmu."
اَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا، فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ . مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَأَيْنَا، قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ
Asyraqal badru 'alayna, fakhtafat minhul budūru. Mitsla husnik mā ra'aynā, qaththu yā wajhus surūri.
Artinya: "Satu purnama telah terbit di atas kami, pudarlah jutaan purnama lain karenanya. Belum pernah kulihat seperti keelokanmu, wahai wajah yang gembira."
اَنْتَ شَمْسٌ اَنْتَ بَدْرٌ، اَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ . اَنْتَ اِكْسِيْرٌ وَّغَالِى، اَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ
Anta syamsun anta badrun, anta nūrun fawqa nūri. Anta iksīruw wa ghālī, anta mishbāhus shudūri.
Artinya: "Kau bak mentari, kau juga laksana purnama, kau cahaya di atas cahaya. Kau laksana obat segala guna lagi mahal, kau adalah lentera hati."
يَاحَبِيْبِيْ يَامُحَمَّدْ، يَا عَرُوْسَ الخَافِقَيْنِ . يَا مُؤَيَّدْ يَا مُمَجَّدْ، يَا اِمَامَ القِبْلَتَيْنِ
Yā habībi yā Muhammad, yā 'arūsal khāfiqayni. Yā mu'ayyad yā mumajjad, yā imāmal qiblatayni.
Artinya: "Wahai Kekasih, wahai Muhammad SAW, wahai pengantin timur dan barat. Wahai Rasul yang diperkuat (oleh wahyu), wahai Nabi yang agung, wahai imam dua kiblat."
مَنْ رَآى وَجْهَكَ يَسْعَدْ، يَا كَرِيْمَ الوَالِدَيْ نِ . حَوْضُكَ الصَّافِى الْمُبَرَّدْ، وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُوْرِ
Man ra'ā wajhaka yas'ad, yā karīmal wālidayni. Hawdhukas shāfil mubarrad, wirdunā yawman nusyūri.
Artinya: "Siapapun yang memandang wajahmu pasti bahagia, wahai manusia yang memiliki orang tua mulia. Telagamu berair jernih dan sejuk, yang kelak kami datangi pada hari kebangkitan."
مَا رَأَيْنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ، بِالسُّرَى اِلَّا اِلَيْكَ . وَاْلَغَمَامَةْ قَدْ اَظَلَّتْ، وَالْمَلَا صَلُّوْا عَلَيْكَ
Mā ra'aynal 'īsa hannat, bis surā illā ilayka. Wal ghamāmah qad azhallat, wal malā shallū 'alayka.
Artinya: "Belum pernah kami melihat unta peranakan unggul yang bersuara sambil berjalan malam hari, kecuali menuju kepadamu. Gumpalan awan menaungimu, semua makhluk mengucapkan sholawat untukmu."
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
13 Asosiasi Haji-Umrah Serahkan DIM ke PKS, Tolak Legalisasi Umrah Mandiri