- Apa Itu Taubat Nasuha?
- Niat Sholat Taubat Nasuha 2 Rakaat
- Cara Melaksanakan Sholat Taubat Nasuha
- Syarat-syarat Diterimanya Taubat 1. Taubat Hendaknya Dilakukan dengan Ikhlas 2. Menyesali dan Merasa Sedih atas Dosa yang Pernah Dilakukan 3. Segera Berhenti dari Perbuatan Dosa yang Dilakukan 4. Bertekad untuk Tidak Mengulangi Kembali Dosa Tersebut di Masa yang Akan Datang
Taubat adalah amalan seorang hamba untuk tidak mengulangi kesalahan atau dosanya dan kembali ke jalan yang lurus. Kata taubat berasal dari kata taaba-yatuubu-taubatan yang berarti kembali.
Taubat yang diperintahkan kepada orang mukmin adalah taubat nasuha. Dalam surat At Tahrim ayat 8 Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٨
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."
Taubat dapat dilakukan dengan melaksanakan dua rakaat sholat sunah dan berdoa setelahnya. Bagaimana niat sholat taubat nasuha?
Apa Itu Taubat Nasuha?
Taubat nasuha adalah kembalinya seseorang dari perilaku dosa ke perilku baik yang dianjurkan Allah. Menurut jurnal berjudul Konsistesi Taubat dan Ikhlas dalam Menjalankan Hidup sebagai Hamba Allah oleh Kasron Nasution, taubat nasuha merupakan taubat yang betul-betul dilakukan dengan serius atas dosa-dosa besar yang dilakukan di masa lalu.
Ketika melakukan taubat nasuha, seseorang betul-betul menyesali dosa yang telah dilakukannya, tidak lagi ada keinginan untuk mengulangi, serta menggantinya dengan amal perbuatan yang baik. Hal tersebut dilakukan dalam bentuk ibadah kepada Allah dan amal kebaikan kepada sesama manusia.
Muhammad Ka'ab al-Qurthuby mengatakan taubat nasuha menghimpun empat perkara, yaitu:
- Memohon ampun dengan lisan
- Membebaskan diri dari dosa dengan badan
- Bertekat untuk tidak melakukannya lagi dengan sepenuh perasaan
- Menghindari teman-teman yang buruk.
Niat Sholat Taubat Nasuha 2 Rakaat
Menurut buku Panduan Sholat Lengkap Wajib dan Sunnah oleh Menurut buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Lengkap: 100% Pasti Langsung Bisa dan Paham karya Ustadz Mukhsin Mather, berikut niat sholat taubat:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushallii sunnatat-Taubati rak'ataini lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah taubat sebanyak dua raka'at karena Allah Ta'ala."
Cara Melaksanakan Sholat Taubat Nasuha
Bacaan dan gerakan dalam sholat taubat sama seperti sholat fardu. Berikut tata cara lainnya dalam melaksanakan sholat taubat:
- Sholat taubat paling sedikit dikerjakan dua rakaat dan paling banyak enam rakaat. Setiap dua rakaat ditutup dengan satu salam
- Tidak ada waktu khusus untuk mengerjakannya, tapi malam hari dianggap lebih baik untuk mengerjakan sholat taubat nasuha
- Sholat taubat dikerjakan munfarid tau sendiri, bukan berjamaah
- Setelah selesai sholat taubat, hendaknya membaca istighfar seperti ini:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاتُوبُ إِلَيْهِ.
Arab latin: Astaghfirullaahal'adziim, Alladzii Laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaiih.
Artinya: "Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya."
Atau bisa membaca doa sayyidul Istighfar seperti di bawah ini:
اللَّهُمَّ انْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَابُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا انْتَ
Arab latin: Allaahumma Anta Rabbii Laa Ilaaha Illaa Anta Khalaqtanii Wa Ana'abduka Wa Ana'alaa 'ahdika Wawa' dika Mastatha'tu A'uudzubika min Syarri Maa Shana'tu. Abuu Ulaka bini'matika 'alayya Wa Abuu U Bidzanbi Faghfirlii Fa Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Anta.
Artinya: "Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat."
Syarat-syarat Diterimanya Taubat
Menurut kitab Majalis Syahri Ramadhan, Syakh Muhammad bin Shalih Utsaimin mengatakan bahwa taubat nasuha mencakup empat syarat:
1. Taubat Hendaknya Dilakukan dengan Ikhlas
Taubat dilakukan karena kecintaan kepada Allah SWT, pengagungannya kepada Allah, harapan mendapat pahala, dan rasa takut tertimpa azab. Dia tidak menghendaki dunia sedikitpun dan melakukan taubat bukan karena ingin dekat dengan orang-orang tertentu.
2. Menyesali dan Merasa Sedih atas Dosa yang Pernah Dilakukan
Syarat ini menjadi bukti penyesalan yang sesungguhnya kepada Allah. Dia juga murka kepada hawa nafsunya yang terus membujuknya melakukan keburukan.
3. Segera Berhenti dari Perbuatan Dosa yang Dilakukan
Jika dosa itu disebabkan karena dia melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia langsung meninggalkan perbuatan haram tersebut saat itu juga. Sementara, jika dosa disebabkan karena meninggalkan sesuatu yang diwajbkan, maka dia bergegas melakukan apa yang diwajibkan. Hal ini apabila hal wajib yang ditinggalkan bisa diqadha, misalnya zakat.
Apabila dosa tersebut disebabkan karena ghibah, maka dia wajib meminta maaf kepada orang yang digunjingnya itu. Jika tidak, maka cukup baginya memohon ampun untuk orang yang digunjing dan memujinya di tempat ia menggunjingnya dulu. Sebab sesungguhya, perbuatan baik akan menghilangkan keburukan.
4. Bertekad untuk Tidak Mengulangi Kembali Dosa Tersebut di Masa yang Akan Datang
Hal ini merupakan buah dari taubat dan sebagai bukti kejujuran orang yang bertaubat. Jika seseorang mengatakan telah bertaubat, tapi masih bertekad melakukan maksiat itu lagi, maka taubatnya bekum benar. Taubat ini tidak menunjukkan bahwa dia membenci perbuatan maksiatnya itu lalu menjauh darinya.
(elk/row)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026