Jangan Salah, Ini Tulisan Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun yang Benar!

Jangan Salah, Ini Tulisan Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun yang Benar!

Bayu Ardi Isnanto - detikHikmah
Jumat, 14 Feb 2025 14:00 WIB
ilustrasi doa muslim meninggal dunia
Ilustrasi saat membaca kalimat Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Foto: Getty Images/Enes Evren.
Jakarta -

Kalimat istirja Innalilahi wa inna ilaihi rojiun kerap diucapkan seorang muslim untuk mengungkapkan empati. Selain dilafalkan, kalimat ini juga kerap diunggah atau dikirim lewat aplikasi chat dan media sosial.

Sayangnya, kalimat ini kerap berubah menjadi inalilahi wainalilahi rojiun yang bisa berubah makna. Berikut penjelasan dan pentingnya menulis kalimat Innalilahi wainalilahi rojiun dengan benar.

Tulisan Kalimat Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun yang Benar

Tulisan kalimat istirja yang paling benar adalah sesuai dengan isi surat Al-Baqarah ayat 156. Berikut tulisan Arabnya, latin, dan artinya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rōji'ūn.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kami akan kembali."

Namun dalam bahasa keseharian, kita bisa menuliskan seperti ini:

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun."

Kata "rojiun" boleh juga ditulis "rajiun" atau bisa juga "raji'un" atau roji'un."

Terlepas dari perbedaan tulisannya, perlu dipahami bahwa cara membaca rojiun yang benar adalah dibaca "ro", seperti ketika mengucapkan "roti". Pada bagian "un" juga sebaiknya dibaca dengan huruf 'ain (ع).

Kenapa Tulisan Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun Harus Benar?

Kalimat Innalilahi wa inna ilaihi rojiun kerap ditulis menjadi inalilahi wainalilahi rojiun. Jika diterjemahkan dengan Google Translate, arti dua kalimat tersebut tidak jauh berbeda.

Inalilahi wainalilahi rojiun

Arti: "Kepada Allah kita kembali."

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

Arti: "Kami semua milik Allah dan hanya kepada-Nya kita kembali."

Dengan arti tersebut, akan lebih baik jika kalimat istirja tetap ditulis sebagai Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Dikutip dari situs PWNU Jabar, kalimat istirja bermakna ketiadaan diri karena semua yang ada di dunia adalah milik Allah SWT.

"Innalillah tidak sama dengan kalimat duka cita. Dengan membaca innalillah, seorang muslim sebenarnya telah menyatakan diri tidak ada," ujar KH Munawir Amin dalam artikel berjudul Ngaji Makna Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un tersebut.

Kalimat Innalillahi sebetulnya lebih tepat ditujukan pada diri sendiri, sebagai pengakuan dan pengingat semua adalah kepunyaan Allah SWT. Sebagai pemilik dan penguasa alam semesta, sudah sewajarnya jika semua yang ada di dunia kembali pada Allah SWT.

Sunnah Membaca Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun

Sering kita membaca kalimat istirja innalillahi wa inna ilaihi rojiun sebagai ucapan belasungkawa saat ada orang meninggal. Dijelaskan dalam buku Shihab & Shihab Edisi Ramadhan oleh Moh Quraish Shihab dan Najwa Shihab, sebetulnya kalimat ini juga diucapkan dalam situasi lain.

Kita disunnahkan membaca kalimat istirja saat melihat atau mendapatkan musibah. Musibah ini pun tidak selalu musibah besar, tetapi ketika ada nikmat atau sesuatu yang dirasa berkurang dan negatif. Kita juga boleh menyingkat bacaan tersebut dengan mengucapkan "innalillahi".

Nabi Muhammad suatu ketika sedang duduk, tiba-tiba penerangan padam. Nabi lalu mengucapkan "Innalillahi."

Pada intinya, kalimat istirja digunakan untuk menegaskan bahwa semuanya adalah milik Allah, sehingga wajar jika Allah memintanya kembali. Ucapan ini juga sebagai bukti bahwa kita bersabar saat ada nikmat yang dicabut oleh Allah.

Perintah membaca kalimat istirja ini difirmankan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156. Berikut bacaan Arab, latin, dan artinya:

(155) وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
(156) اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Arab latin: Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn. Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn.

Artinya:

155: Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad), kabar gembira kepada orang-orang sabar,

156: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn" (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).

Demikian penjelasan mengenai kalimat istirja. Penulisan istirja yang benar adalah "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun", bukan "inalilahi wainalilahi rojiun."




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads