Indonesia kini punya Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) kelas dunia. PLKI ini terletak di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Mengutip laman Kemenag, PLKI kelas dunia ini baru saja diresmikan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pada Desember 2024. Ini adalah gedung baru dari Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ) Kementerian Agama di Bogor, Jawa Barat.
Gedungnya dibangun setinggi 4 lantai. Arsitekturnya menggabungkan ornamen kaligrafi dengan elemen lokal khas budaya Islam Indonesia. Hal ini sejalan dengan misi Kementerian Agama untuk memperkuat identitas keislaman yang moderat melalui edukasi dan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ), Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama, Ismail Nur, mengatakan, PLKI sebagai pusat literasi memuat galeri, perpustakaan, arsip, hingga museum. Fasilitas dan layanannya pun dilengkapi dengan teknologi modern.
"Ya, insyaallah (Kelas dunia), salah satu amanah dari PMA 14 2018 tentang pusat layanan atau pusat literasi keagaman Islam," ujarnya saat dihubungi detikHikmah, Selasa (11/2/2025).
"Ini memang ditujukan untuk dapat memberikan layanan pengetahuan Islam dan kebudayaan Islam kepada masyarakat terkhusus tentang Al-Qur'an," lanjutnya.
![]() |
Masyarakat bisa mengunjunginya secara gratis sepanjang tahun 2025. Kemungkinan, pada tahun berikutnya baru akan dikenakan tarif.
Selama di PLKI, pengunjung dapat menikmati pameran mushaf, arsip sejarah percetakan Al-Qur'an, kaligrafi, serta koleksi mesin cetak bersejarah. Selain itu, PLKI memiliki ruang mini theatre yang bisa menampung 200 orang.
Ismail berharap, PLKI dapat menjadi rujukan akademik bagi peneliti, santri, hingga masyarakat umum.
"Dengan adanya PLKI, UPQ tidak hanya menangani percetakan, tapi juga merambah ke ranah keilmuan Islam, terutama di bidang Al-Qur'an," tuturnya.
Seperti diketahui, pembangunan Gedung PLKI UPQ ini merupakan hasil dari perencanaan yang dimulai sejak tahun 2020. Proyeknya mulai dibangun pada 2023 dan selesai dalam waktu dua tahun dengan total anggaran sebesar Rp 239 miliar.
Tugas utama dari gedung baru ini sebenarnya untuk mencetak Al-Qur'an. Dengan menggunakan mesin berteknologi canggih asal Jerman, diharapkan kualitasnya bisa setara dengan percetakan Al-Qur'an di Madinah dan Iran.
"Tugas utamanya tadi itu untuk mencetak Al-Qur'an yang kemungkinannya kapasitas cetak kita itu sampai dengan satu juta setengah eksemplar Al-Qur'an per tahun," jelas Ismail.
Kemenag optimis UPQ ini dapat menjadi sumber pendapatan bagi Kementerian Agama sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam mempromosikan Islam moderat di tingkat internasional. Karena mereka juga mencetak mushaf Al-Qur'an Braille untuk disabilitas netra serta mushaf Al-Qur'an isyarat untuk disabilitas rungu-wicara.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
Gila! Netanyahu Mau Bikin 'Israel Raya' Caplok Negara-negara Islam