Dalam waktu 100 hari terakhir, penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH) yang digalakan oleh pemerintah telah membuka 12.321 lapangan pekerjaan baru di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan.
"Selama kurang lebih tiga bulan kami menjalankan amanat ini, Alhamdulillah, sudah membuka lapangan pekerjaan kepada lebih dari 12.000 orang tanpa perlu membangun pabrik," katanya setelah menyerahkan sertifikat halal secara simbolis kepada pelaku usaha di Gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (4/2/2025).
Lebih lanjut disebutkan bahwa belasan ribu lapangan kerja tersebut dilakukan melalui program rekrutmen sejumlah SDM di bidang JPH. Ini mencakup Pendamping Proses Produk Halal (P3H) yang bertugas membantu pelaku UMK dalam proses sertifikasi halal, Auditor Halal, Penyelia Halal, serta Juru Sembelih Halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sampai di situ, program penyelenggaraan JPH melalui sertifikasi halal juga memberi manfaat langsung bagi para pelaku usaha, terutama bagi usaha mikro dan kecil (UMK).
"Kita juga telah menerbitkan sertifikat halal kepada lebih dari 106.000 pelaku usaha, dan selama periode Oktober sampai hari ini tercatat 595.788 produk telah mendapatkan sertifikasi halal," ungkapnya.
Babe Haikal menilai keberhasilan ini tak lepas dari komitmen pemerintah dalam menjalankan amanat Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan stabilitas nasional guna mencapai target pertumbuhan ekonomi dan terwujudnya kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Dalam kesempatan tersebut, Babe Haikal juga menekankan pentingnya sertifikasi halal dalam mendukung penguatan ekonomi masyarakat. Sebab, Sertifikasi Halal selain bertujuan untuk memberikan kepastian hukum atas kehalalan produk yang beredar di masyarakat, juga menjadi nilai tambah secara ekonomi bagi pelaku usaha dalam memproduksi dan memperdagangkan produk halal yang semakin berdaya saing. Bahkan, banyak pelaku usaha yang berhasil menembus pasar ekspor produk halal ke luar negeri.
"Dengan adanya sertifikasi halal, para pelaku usaha tidak hanya meningkatkan daya saing produk mereka, tetapi juga turut mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama di pasar produk halal global," jelas Babe Haikal.
"Kami sangat optimis bahwa ke depan program ini (jaminan produk halal) tidak hanya menciptakan lebih banyak lapangan kerja, tetapi juga memperkuat ekosistem halal di Indonesia. Semua ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk mendukung Indonesia sebagai pusat halal dunia," sambungnya.
Kepala BPJPH itu juga mengatakan bahwa sinergi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder terkait harus terus diperkuat agar cita-cita terwujud.
"Untuk itu, sinergi kolaborasi dan kerja sama antara seluruh stakeholder terkait baik itu Kementerian, Lembaga, Pemda, perguruan tinggi, halal center, ormas, swasta, dan seluruh pemangku kepentingan terkait harus terus kita perkuat untuk mewujudkan cita-cita mulia kita ini," tandasnya.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan