Ada banyak ayat Al-Qur'an yang berisi perintah agar kita berbakti kepada orang tua. Salah satunya ada di dalam surat Luqman ayat 14. Berikut ini bacaan lengkap Arab, latin, dan arti, serta makna tafsirnya.
Bacaan Surat Luqman:14
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Arab latin: wa washshainal-insâna biwâlidaîh, ḫamalat-hu ummuhû wahnan 'alâ wahniw wa fishâluhû fî 'âmaini anisykur lî wa liwâlidaîk, ilayyal-mashîr
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami), "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.
Perintah Berbakti kepada Orang Tua
Berdasarkan Tafsir Kemenag, surat Luqmanayat 14 ini memerintahkan manusia agar berbakti kepada kedua orang tuanya dengan berusaha melaksanakan perintah-perintahnya dan mewujudkan keinginannya.
Allah juga memerintahkan hal serupa melalui ayat lainnya, yakni surat Al-Isra ayat 23:
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.
Melalui hadits, Rasulullah lebih mengkhususkan agar anak mendahulukan berbuat baik kepada ibunya, baru kemudian ayahnya.
عَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيْمٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ اَبَرُّ قَالَ اُمُّكَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ اُمُّكَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ اُمُّكَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ اَبُوْكَ ثُمَّ اْلاَقْرَبُ فَاْلاَقْرَبُ. (رواه ابو داود والترمذي)
Artinya: Dari Bahz bin Ḥakīm, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata, "Aku bertanya ya Rasulullah, kepada siapakah aku wajib berbakti?" Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Aku bertanya, "Kemudian kepada siapa?" Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Aku bertanya, "Kemudian kepada siapa lagi?" Rasulullah menjawab, "Kepada ibumu." Aku bertanya, "Kemudian kepada siapa lagi?" Rasulullah menjawab, "Kepada bapakmu. Kemudian kepada kerabat yang lebih dekat, kemudian kerabat yang lebih dekat." (HR Abū Dāwud dan at-Tirmiżī)
Di akhir ayat, Allah memperingatkan agar manusia kembali kepada-Nya. Pada saat itu, Allah akan memberikan pembalasan yang adil atas perbuatan baik maupun buruknya.
Alasan Harus Berbakti kepada Orang Tua
Ada sejumlah alasan mengapa anak harus berbakti kepada orang tua. Berikut beberapa alasannya:
- Ibu telah mengandung sampai bayinya dilahirkan. Selama itu, ibu menahan penderitaan yang cukup berat, mulai dari kandungan yang semakin berat dan terasa semakin lemah. Kekuatannya baru pulih setelah masa nifas.
- Ibu menyusui anaknya sampai usia dua tahun. Banyak kesulitan yang dialami ibu dalam masa tersebut. Meski demikian, ASI tetap diberikan karena terdapat nutrisi yang tepat untuk bayi agar tumbuh dengan baik.
- Kedua orang tua sudah mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan apa pun dari anak-anaknya.
- Anak juga merupakan buah hati dan jantung dari ibu-bapaknya, seperti yang disebutkan dalam suatu riwayat bahwa Rasulullah bersabda, "Fatimah adalah buah hatiku."
- Orang tua juga menanggung semua kebutuhan anak sejak dalam kandungan hingga dewasa, seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, dan lain-lain.
Sudah sepantasnya kita sebagai anak berbakti kepada orang tua, karena ridha orang tua juga menjadi ridha Allah SWT. Dengan demikian, diharapkan anak kita nanti juga akan berbakti kepada kita. Wallahu a'lam.
(bai/fds)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel