Keutamaan Muadzin dalam Islam: Ampunan Dosa hingga Ganjaran Surga

Keutamaan Muadzin dalam Islam: Ampunan Dosa hingga Ganjaran Surga

Hanif Hawari - detikHikmah
Kamis, 26 Des 2024 11:00 WIB
adzan
Ilustrasi muadzin (Foto: Getty Images/Tamer Soliman)
Jakarta -

Muadzin adalah seseorang yang mengumandangkan adzan untuk menandai masuknya waktu salat bagi umat Islam. Sebagai orang yang mengumandangkan adzan, peran muadzin sangat mulia dan memiliki kedudukan istimewa dalam agama Islam.

Menjadi muadzin tidak hanya sekadar tugas mengumandangkan panggilan salat, tetapi juga merupakan amal ibadah yang penuh keberkahan. Dalam berbagai hadits, disebutkan bahwa menjadi seorang muadzin memiliki banyak keutamaan.

Keutamaan Muadzin

Seorang muadzin tentu memiliki peran yang besar untuk umat Islam karena menjadi seseorang yang memanggil kita semua untuk melaksanakan ibadah salat. Menukil buku Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 2 karya Imam an-Nawawi, berikut ini adalah keutamaan muadzin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Diampuni Dosanya

Muadzin mendapatkan ampunan dosa sejauh suara adzannya terdengar, bahkan makhluk-makhluk seperti tumbuhan turut menjadi saksi atas seruannya.

Selain itu, hadits ini juga menegaskan bahwa setiap orang yang mengikuti salat setelah mendengar adzan muadzin, maka pahala salat mereka juga diberikan kepada muadzin.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan sholawat kepada orang yang berada di shaf pertama. Dan bagi muadzin, dia akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan kalimat yang dikumandangkan dibenarkan oleh siapa saja yang mendengarnya, termasuk tumbuhan basah maupun kering. Dan baginya adalah pahala orang yang mengikuti salat bersamanya." (HR Ahmad dan Nasai)

2. Allah SWT Memberikan Petunjuk

Keutamaan muadzin yang selanjutnya adalah sebagai orang yang diberi kepercayaan untuk menyeru umat Islam kepada salat. Doa Rasulullah SAW agar muadzin diberi petunjuk oleh Allah menunjukkan bahwa mereka mendapatkan bimbingan khusus dari-Nya, sehingga tugas mulia yang mereka emban selalu berada dalam ridha dan hidayah-Nya.

Rasulullah SAW bersabda,

"Imam sebagai penanggung dan muadzin adalah orang yang dipercaya. Ya Allah, berilah petunjuk kepada orang-orang yang mengumandangkan adzan." (HR Tirmidzi dan Ahmad)

3. Ganjaran Surga

Muadzin yang dengan ikhlas mengumandangkan adzan dan mendirikan salat karena takut kepada Allah SWT mendapatkan ganjaran yang luar biasa. Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan menjanjikannya surga sebagai balasan atas keikhlasan dan ketakwaannya.

Rasulullah SAW bersabda,

"Tuhanmu merasa heran dari orang yang menggembala kambing di lereng bukit. Dia mengumandangkan adzan untuk salat kemudian melaksanakan salat. Allah SWT kemudian berfirman, 'Lihatlah hamba-Ku ini, dia mengumandangkan adzan kemudian mendirikan salat karena takut kepada-Ku. Sungguh aku telah mengampuni hama-Ku dan aku memasukkannya ke dalam surga.'" (HR Ahmad, Abu Daud, dan Nasai)

4. Membuat Setan Berlarian dan Ketakutan

Muadzin memiliki keutamaan besar karena adzannya mampu membuat setan ketakutan dan lari agar tidak mendengar panggilan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa seruan adzan yang dikumandangkan oleh muadzin memiliki kekuatan yang menghalangi gangguan setan dan membuka jalan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk.

Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila dikumandangkan adzan untuk salat, maka larilah setan dengan mengeluarkan kentut agar ia tidak mendengar adzan itu. Dan apabila adzan telah selesai dikumandangkan, maka setan datang lagi. Apabila dikumandangkan iqamat, maka setan lari sampai iqamat itu selesai. Apabila iqamat telah selesai, maka setan datang lagi untuk membisiki hatinya. Ia berkata, 'Ingatlah ini, dan ingatlah itu.' Padahal ia tidak ingat akan hal itu sebelumnya, hingga seseorang tidak tahu berapa rakaat yang telah dikerjakannya dalam sholat (HR Bukhari dan Muslim)

Syarat Menjadi Muadzin

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, banyak sekali keutamaan bagi seseorang yang menjadi muadzin. Dikutip dari Buku Pintar Shalat oleh Khalilurrahman Al Mahfani, berikut ini adalah syarat menjadi muadzin:

  • Orang yang akan mengumandangkan adzan hendaklah yang sudah mencapai 'akil baligh dan mumayiz (bisa membedakan yang baik dan yang buruk).
  • Adzan hendaklah dikumandangkan setelah masuk waktu shalat.
  • Muadzin adalah seorang muslim.
  • Muadzin adalah orang laki-laki dan bukan perempuan.
  • Adzan dan iqamah harus diucapkan sesuai sunnah Rasulullah.
  • Tertib, yakni dibaca dengan teratur.



(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads