Resepsi Pernikahan Tak Harus Mewah yang Penting Berkah, Ini Kata Buya Yahya

Resepsi Pernikahan Tak Harus Mewah yang Penting Berkah, Ini Kata Buya Yahya

Indah Fitrah - detikHikmah
Minggu, 24 Nov 2024 14:00 WIB
Ilustrasi Pernikahan.
Ilustrasi resepsi pernikahan. Foto: Teksomolika/Freepik
Jakarta -

Resepsi pernikahan atau "walimatul ursy" dalam Islam dipahami sebagai bentuk rasa syukur atas pintu halal yang telah Allah bukakan untuk pasangan suami istri. Menikah adalah ibadah terpanjang seorang Muslim dan bagian dari sunnah Rasulullah SAW.

Diriwayatkan dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Nikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak suka dengan sunnahku, maka dia bukanlah golongan kami." (HR Ibnu Majah).

Dalam hal pernikahan, menurut tradisi masyarakat Indonesia, selain ijab kabul, sering diadakan acara resepsi pernikahan. Lantas, bagaimanakah resepsi pernikahan yang baik agar mendatangkan berkah dari Allah SWT? Simak penjelasan Buya Yahya yang dirangkum dari ceramahnya di channel YouTube Al-Bahjah TV berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Resepsi Itu Sunnah tapi Jangan Memaksakan Diri

Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma'arif, Buya Yahya, menjelaskan bahwa walimatul ursy adalah bentuk syukur atas karunia pernikahan. Namun, bila kedua belah pihak sudah sama-sama baik dan saling sepakat, yang paling utama adalah sahnya.

"Resepsi pernikahan memang sunnah kalau ada rezeki, walimah kalau ada rezeki. Tapi kalau ternyata belum ada rezeki maka halal itu yang penting, " jelas Buya Yahya sebagaimana dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Minggu (24/11/2024).

ADVERTISEMENT

Buya Yahya juga menekankan bahwa sebaiknya pihak wanita tidak banyak menuntut kepada calon mempelai pria untuk mengadakan resepsi atau walimah pernikahan yang mewah, apalagi bila hal itu menyulitkan. Sebab yang paling utama dari pernikahan itu adalah berkahnya.

Resepsi Pernikahan Jangan Sampai Mengundang Murka Allah

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengingatkan bahwa momen terpenting dari resepsi pernikahan bukanlah urusan keindahan atau kemewahannya, melainkan bagaimana agar acara tersebut mengucurkan rahmat Allah.

"Sebagian orang berkata 'kan nikah cuma sekali aja ya sudahlah jadi sebebas-bebasnya'. (Padahal) itu mengusir malaikat rahmat, sebab di acara tersebut bermacam-macam keharaman dilakukan... Seharusnya karena nikah itu cuma sekali, maka jangan sampai ada sesuatu yang menjadikan Allah murka," tegas Buya.

Buya Yahya juga mengajarkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengadakan resepsi pernikahan agar sesuai dengan syariat Islam, di antaranya yaitu:

  • Tidak bercampur baur antara laki-laki dan perempuan
  • Kedua mempelai sebaiknya tidak "dipajang" di pelaminan. Kalaupun dipajang sebaiknya kedua mempelai dipisah, dan mempelai wanita ditempatkan di area wanita saja, agar dandanannya tidak dipertontonkan kepada tamu pria.
  • Di dalam acara walimah (resepsi) tidak dilakukan kemaksiatan
  • Tidak bermewah-mewah atau melakukan kemeriahan yang berlebihan.



(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads