400 Pengurus Masjid Kumpul di Jakarta, Bahas Pemberdayaan Ekonomi Umat

Pengurus masjid Indonesia — Foto: Hanif Hawari

Jakarta -

Sebanyak 400 pengurus masjid berkumpul di Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka diskusi untuk membahas masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan umat.

Acara ini dihadiri oleh pembicara-pembicara inspiratif. Salah satunya adalah Sekretaris Jenderal PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dr. K.H. Rahmat Hidayat.

"Masjid harus menjadi pusat aktivitas ekonomi umat sekaligus tempat yang memakmurkan masyarakat di sekitarnya," kata Rahmat, Sabtu (16/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain peran pengurus masjid, pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendukung pemberdayaan masjid. Akmal Salim Ruhana, Kasubdit Kemasjidan Kementerian Agama RI, menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi dan program untuk mendukung masjid dalam menjalankan fungsinya.

Turut hadir juga Anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi keagamaan, Dr. Atalia Praratya. Ia menyampaikan pesan yang menggugah tentang pentingnya pemberdayaan masjid sebagai pusat kehidupan umat.

Pengurus masjid Indonesia Foto: Hanif Hawari

"Jangan ada hati-hati yang redup yang justru datangnya dari masjid, maka kita harus terus mendukung pemberdayaan untuk masjid," ujarnya.

Atalia menekankan bahwa masjid harus menjadi sumber cahaya, inspirasi, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi.

Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pengurus masjid untuk semakin aktif dalam memberdayakan umat. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga keagamaan, diharapkan juga masjid dapat semakin berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

"Masjid adalah sebuah institusi yang memiliki kedudukan sangat strategis dalam kehidupan umat Islam. Selain sebagai tempat beribadah, masjid juga merupakan tempat berkumpulnya umat untuk berbagai aktivitas sosial, pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi," terang Yulian Hadromi, salah satu penggagas acara.