Siapa Bangsa Rum Pengkhianat Islam di Akhir Zaman?

Siapa Bangsa Rum Pengkhianat Islam di Akhir Zaman?

Bayu Ardi Isnanto - detikHikmah
Jumat, 08 Nov 2024 06:30 WIB
Ilustrasi Perang Badar
Ilustrasi perang. (Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Bangsa Rum atau Romawi yang diceritakan berkhianat pada Islam merujuk pada keturunannya di masa kini, berdasarkan sejarah dan asal-usul. Begitu besar peran Bangsa Rum hingga Al-Qur'an mengabadikannya dalam surat ke-30.

Siapa sebenarnya bangsa Rum ini hingga dikisahkan lewat firman Allah SWT? Simak artikel ini untuk mengetahui asal-usul bangsa Rum, kisah mereka dalam Al-Qur'an dari hadits, serta alasan kaum muslimin mendukung mereka saat melawan Persia.

Asal-usul Bangsa Rum

Dikutip dari buku Bangsa Romawi Dan Perang Akhir Zaman yang disusun Manshur Abdul Hakim, sejarawan Arab dan buku-buku ahli kitab mengatakan bangsa Rum atau Romawi berasal dari keturunan Esau bin Ishaq bin Ibrahim. Esau juga dikenal sebagai Easo atau Aish.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah menulis, Esau adalah putra Nabi Ishaq AS. Dia adalah saudara kembar Yaqub dengan ibu bernama Ribka, putri seorang bernama Betuel. Ribka awalnya mandul, namun Allah berkenan memberikan anak pada pasangan tersebut setelah Nabi Ishaq terus berdoa.

Esau dikenal sebagai ayah bangsa Romawi dan Yunani Kuno. Awalnya keturunan Esau ini banyak tinggal di wilayah pegunungan Seir dan sekitarnya. Bangsa Romawi pada masa Arab Jahiliyah banyak tinggal di wilayah Konstantinopel (Istanbul) Turki.

ADVERTISEMENT

Namun ketika Kesultanan Utsmani berhasil menaklukkan Konstantinopel, bangsa Romawi atau Bani Al-Ashfar dalam hadits Rasulullah, telah bermigrasi. Sebagian besar menuju Yunani, Balkan, Kaukaz, dan hanya sedikit yang bertahan di Turki. Keturunan Esau kemudian melahirkan orang-orang Eropa, Amerika, Australia, dan Kanada.

Sedangkan Nabi Yaqub yang dikenal dengan nama Israel, melahirkan 12 putra yang disebut Bani Israil, salah satunya adalah Nabi Yusuf. Adapun keturunan Yaqub melahirkan para nabi, seperti Musa, Zakariya, Yahya, dan Isa bin Maryam.

Bangsa Rum dalam Al-Qur'an

Kisah bangsa Rum di dalam Al-Qur'an termaktub dalam surat Ar-Rum ayat 1-6:

الۤمّۤۚ ۝١

Arab latin: alif lâm mîm

Artinya: Alif Lām Mīm.

غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ ۝٢

Arab latin: ghulibatir-rûm

Artinya: Bangsa Romawi telah dikalahkan,

فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ ۝٣

Arab latin: fî adnal-ardli wa hum mim ba'di ghalabihim sayaghlibûn

Artinya: di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang

فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُۗ وَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ ۝٤

Arab latin: fî bidl'i sinîn, lillâhil-amru ming qablu wa mim ba'd, wa yauma'idziy yafraḫul-mu'minûn

Artinya: dalam beberapa tahun (lagi). Milik Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang mukmin

بِنَصْرِ اللّٰهِۗ يَنْصُرُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ۝٥

Arab latin: binashrillâh, yanshuru may yasyâ', wa huwal-'azîzur-raḫîm

Artinya: karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.

وَعْدَ اللّٰهِۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ وَعْدَهٗ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ۝٦

Arab latin: wa'dallâh, lâ yukhlifullâhu wa'dahû wa lâkinna aktsaran-nâsi lâ ya'lamûn

Artinya: (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Berdasarkan buku Ghulibat Ar-Rum Dzat Al-Qurun karya Mansur Abdul Hakim, penyebab turunnya ayat tersebut adalah karena bangsa Romawi dan Persia terlibat dalam peperangan sengit. Sejarah mencatat keduanya sudah berperang ratusan tahun.

Peperangan berakhir dengan kemenangan bangsa Persia. Hal ini membuat umat Islam berduka karena berharap bangsa Romawi yang menang. Sebaliknya, kemenangan Persia menjadikan kaum musyrikin bersuka cita.

Adapun menurut Tafsir Ibnu Katsir, Raja Persia bernama Sabur saat itu berhasil merebut negeri-negeri Syam serta berbagai wilayah kerajaan Romawi, termasuk yang berada di Jazirah Arab. Kaisar Romawi Heraklius kemudian mundur dan mengungsi.

Namun dalam waktu sekitar tujuh tahun kemudian, perang kembali berkecamuk. Kali ini sesuai dengan firman Allah, perang dimenangkan oleh bangsa Rum. Hal ini membuktikan kebenaran berita dari Al-Qur'an.

Mengapa Umat Islam Mendukung Romawi?

Dari penjelasan di atas, mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya mengapa umat Islam mendukung kemenangan bangsa Romawi atas Persia. Padahal bangsa Romawi adalah kaum nasrani ahli kitab.

Hal ini dijelaskan dalam tafsir tahlili surat Ar-Rum ayat 1-6 di situs Al-Qur'an Kementerian Agama. Disebutkan umat Islam merasa lebih dekat dengan bangsa Rum karena sama-sama menganut agama Samawi.

Sementara bangsa Persia adalah kaum musyrikin yang beragama majusi. Kaum musyrikin Mekah pun bersuka cita dengan kemenangan Persia. Kemenangan ini membuat mereka semakin menentang umat Islam.

Untuk diketahui, yang dimaksud bangsa Romawi dalam surat Ar-Rum ialah Kerajaan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel, bukan kerajaan Romawi Barat yang berpusat di Roma. Kerajaan Romawi Barat dalam masa peperangan itu sudah hancur sejak 476 M. Sementara kisah Al-Qur'an ini terjadi pada sekitar 616 M.

Disebut Mengkhianati Islam di Akhir Zaman

Rasulullah juga pernah bersabda mengenai bangsa Rum yang kelak berkhianat kepada umat Islam. Hadits ini dapat ditemukan di kitab kumpulan hadits Musnad Ahmad

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُصْعَبٍ هُوَ الْقُرْقُسَائِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ حَسَّانَ بْنِ عَطِيَّةَ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ ذِي مِخْمَرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُصَالِحُونَ الرُّومَ صُلْحًا آمِنًا وَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِهِمْ فَتَسْلَمُونَ وَتَغْنَمُونَ ثُمَّ تَنْزِلُونَ بِمَرْجٍ ذِي تُلُولٍ فَيَقُومُ إِلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ الرُّومِ فَيَرْفَعُ الصَّلِيبَ وَيَقُولُ أَلَا غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَقُومُ إِلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَيَقْتُلُهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ تَغْدِرُ الرُّومُ وَتَكُونُ الْمَلَاحِمُ فَيَجْتَمِعُونَ إِلَيْكُمْ فَيَأْتُونَكُمْ فِي ثَمَانِينَ غَايَةً مَعَ كُلِّ غَايَةٍ عَشْرَةُ آلَافٍ

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami (Muhammad bin Mu'sab) yaitu Al Qurqusa`i telah menceritakan kepada kami (Al Auza'i) dari (Hassan bin 'Athiyyah) dari (Khalid bin Ma'dan) dari (Jabir bin Nufair) dari (Dzi Mikhmar) dari Nabi SAW bersabda: "Kalian akan membuat perjanjian damai kepada Orang Romawi, kalian berperang sedangkan kalian dan mereka adalah sama-sama musuh, ada musuh dari belakang mereka. Lalu kalian selamat dan mendapatkan rampasan. Lalu kalian tinggal di tempat yang sangat subur dan luas di Dzi Tulul, lalu ada seorang Romawi yang berdiri dan mengangkat salib lalu berkata: 'Ketahuilah salib telah menang'. Lalu ada seorang muslim yang berdiri dan membunuhnya. Maka saat itu orang Romawi berkhianat dan terjadilah pembunuhan yang sangat dahsyat dan mereka berkumpul untuk menyerang kalian. Mereka mendatangi kalian dalam delapan puluh bendera dan di setiap bendera ada sepuluh ribu orang."

Berdasarkan riwayat Abu Darda RA, umat Islam dalam pertempuran dahsyat akhir zaman itu akan tinggal di Al-Ghautha. Rasulullah SAW bersabda,

إن فسطاط المسلمين يوم الملحمة بالغوطة إلى جانب مدينة يقال لها: دمشق، من خير مدائن الشام

Artinya: "Perkemahan pasukan umat Islam dalam pertempuran dahsyat nanti berada di Al-Ghautha. Di sana terdapat sebuah kota bernama Damaskus, yang merupakan tempat paling strategis di Syam." (HR Ahmad dan Abu Daud).

Riwayat lain menyebut bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Pada saatnya nanti umat Islam akan terkepung di Madinah Al-Munawwarah hingga mereka berada jauh dari benteng-benteng mereka di Silah." (Shahih Al-Jami. Yang dimaksud Silah adalah sebuah tempat dekat Khaibar).

Rasulullah SAW juga bersabda mengenai penaklukan umat Islam terhadap Romawi.

تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّومُa

Artinya: "Kalian akan memerangi jazirah arab lalu Allah menaklukkannya, setelah itu Persia lalu Allah menaklukkannya, kemudian kalian memerangi Romawi lalu Allah menaklukkannya, selanjutnya kalian memerangi Dajjal lalu Allah menaklukkannya." (HR Muslim).

Demikian penjelasan mengenai asal-usul bangsa Rum atau Romawi yang namanya diabadikan sebagai nama surat Al-Qur'an. Di akhir zaman, bangsa ini disebut akan berkhianat kepada muslim dan mengakibatkan perang dahsyat. Wallahu a'lam.




(bai/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads