35 Kata Mutiara Islami, Jadi Penyemangat Sekaligus Pengingat dalam Hidup

35 Kata Mutiara Islami, Jadi Penyemangat Sekaligus Pengingat dalam Hidup

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 06 Okt 2024 17:00 WIB
Ilustrasi Kisah Nabi Ishaq
Ilustrasi kata mutiara Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid
Jakarta -

Kata mutiara Islami bisa menjadi pengingat sekaligus penyemangat dalam menjalani hidup. Kata-kata mutiara ini berasal dari hadits, pesan-pesan para sahabat dan juga kalangan ulama.

Dalam menjalani kehidupan, seseorang pasti pernah merasa ada di kondisi yang sulit. Di momen seperti ini, kalimat dan kata-kata penyemangat dibutuhkan.

Beberapa hadits Rasulullah SAW serta para sahabat Nabi SAW dan juga ulama pernah menyampaikan pesan yang bisa jadi penyemangat dalam menjalani kehidupan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Mutiara Islami

Merujuk buku 700++ Kata Mutiara Islami: Tentang Akhlak, Ibadah, Keluarga, Cinta Kasih yang disusun oleh Tim Pena Kreativa, berikut kumpulan kata mutiara Islami.

1. Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan menampakkannya melalui raut mukanya dan ketergelinciran mulutnya. (Utsman bin 'Affan)

ADVERTISEMENT

2. Iringilah kesalahanmu dengan kebaikan, niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik. (Al Hadits)

3. Hendaknya kau senang pada majelis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran. (Al Hadits)

4. Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya= semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya). (Al Hadits)

5. Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (Al Hadits)

6. Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya. (Al Hadits)

7. Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah. (Imam SyafiΓ­)

8. Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma'ruf dan nahi munkar serta berdzikir kepada Allah. (Al Hadits)

9. Barangsiapa memperbanyak perkataan, maka akan jatuh dirinya.Barangsiapa jatuh dirinya, maka akan banyak dosanya. Barang siapa banyak dosanya, maka nerakalah tempatnya. (Al Hadits)

10. Kebanyakan yang memasukkan ke neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan fardji (kemaluan). (Al Hadist)

11. Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa. (Al Hadits)

12. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat melenyapkan kedengkian. (Al Hadits)

13. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (Al Hadits)

14. Pergaulilah (bertemanlah) orang yang jujur dan menepati janji. (Al Hadits)

15. Hindarilah bergurau, karena bergurau dapat melenyapkan cahaya imanmu. (Al Hadits)

16. Jangan berteman dengan orang yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali. (Imam Ghozali)

17. Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doa kepada Allah, tapi di sisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara, maka jauhilah orang itu. (Abdul Qasim an-Nawawi)

18. Berhati-hatilah dari berteman dengan: Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah)

19. Teman yang tidak membantu dalam kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tapi usahaku itu sia-sia belaka. (Imam SyafiΓ­)

20. Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsunya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari)

21. Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat di dalamnya. Berapa banyak senda gurau antara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian. (Abu Sulaiman ad-Darani)

22. Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya adalah surga. (Abu Sulaiman ad-Darani)

23. Pergaulan memengaruhi didikan otak. Untuk kebersihan jiwa hendaklah bergaul dengan orang-orang beradab dan berbudi mulia yang dapat kita kutip manfaatnya. (Hamka)

24. Teman manusia yang sebenarnya ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil. (Ali bin Abi Talib).

25. Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari. (Ali bin Abi Thalib)

26. Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)

27. Barangsiapa yang dengan sengaja tidak mengajarkan hal-hal yang bermanfaat kepada anaknya dan membiarkannya begitu saja, berarti ia telah mendurhakai anaknya. (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)

28. Anak-anak bukanlah buku mewarnai. Kamu tidak bisa mengisinya dengan warna favorit kamu. (Khaled Hosseini)

29. Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yangm embahagiakan anak-anak. (HR. Aisyah)

30. Tidak ada pemberian orangtua yang paling berharga kepada anaknya kecuali pendidikan akhlak mulia. (HR. Bukhari)

31. Kalau kamu berada di rumah orang, hendaklah kamu jaga matamu. Jika kamu berada di tengah orang ramai, jaga lidahmu. Andai kamu berada dalam sebuah jamuan, jaga perangaimu. (Lukmanul Hakim)

32. Ada tiga perkara pada diriku, aku tidak menyebutkannya kecuali supaya dapat diambil pelajaran, Pertama aku tidak mendatangi penguasa (sulthan) kecuali jika diundang, kedua, aku tidak masuk pada dua orang kecuali setelah keduanya mempersilahkanku masuk diantara mereka, ketiga, tidaklah aku menyebutkan seseorang setelah dia pergi dari sisiku kecuali kebaikan-kebaikan. (Al Ahnaf bin Qais)

33. Mahkota adab dan sopan santun lebih tinggi nilainya daripada mahkota yang bertahtakan ratna dan mutu manikam. (Alim Ulama)

34. Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. (Umar bin Khathab)

35. "Allah tidak pernah memberikan ujian yang melebihi kemampuan hamba-Nya. Jadilah kuat dan yakin, bahwa kamu mampu menghadapinya."




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads