Peristiwa Jelang Kiamat, Marak Gedung Tinggi Dibangun Penggembala Kambing

Peristiwa Jelang Kiamat, Marak Gedung Tinggi Dibangun Penggembala Kambing

Tim detikHikmah - detikHikmah
Senin, 02 Sep 2024 06:30 WIB
Digitally generated post apocalyptic scene depicting a desolate urban landscape with buildings in ruins at night during a strong rain storm. 

The scene was created in Autodesk® 3ds Max 2020 with V-Ray 5 and rendered with photorealistic shaders and lighting in Chaos® Vantage with some post-production added.
Ilustrasi hari kiamat. Foto: Getty Images/Bulgac
Jakarta -

Rasulullah SAW mengabarkan kepada umatnya satu per satu tanda kedatangan hari kiamat sebagai peringatan agar muslim mempersiapkan diri. Salah satu tanda datangnya hari kiamat yang disebutkan adalah sekelompok orang berlomba-lomba mendirikan gedung-gedung tinggi.

Kelompok orang tersebut adalah orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang-telanjang, miskin-miskin dan bekerja sebagai penggembala kambing. Landasannya termaktub dalam hadits yang dihimpun dari Riyadush Shalihin Juz 1 oleh Imam An Nawawi terjemahan Agus Hasan Bashori Al Sanuwi dan Muhammad Syu'aib Al Faiz Al Sanuwi.

Rasulullah SAW pernah ditanya seorang laki-laki terkait tanda-tanda hari kiamat. Rasulullah SAW kemudian menjawab,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ

Artinya: "Jika hamba sahaya telah melahirkan dari majikannya dan orang-orang fakir miskin yang tidak bersepatu (dan) tidak berpakaian telah berlomba-lomba membangun gedung-gedung besar." (HR Muslim)

ADVERTISEMENT

Dalam redaksi lainnya mengenai hadits tersebut disebutkan, "Orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang-telanjang, miskin-miskin dan sebagai penggembala kambing sama bermegah-megahan dalam gedung-gedung yang besar--karena sudah menjadi kaya raya dan bahkan menjabat sebagai pembesar negara."

Siapa Kelompok yang Dimaksud dalam Hadits?

Sekelompok orang yang disebutkan Rasulullah SAW berlomba-lomba membangun gedung tinggi dijelaskan dalam riwayat hadits lainnya. Ibnu Abbas RA pernah bertanya pada Rasulullah SAW mengenai redaksi orang yang dimaksud.

"Ya Rasulullah, siapakah yang engkau maksud dengan penggembala kambing, orang yang tak beralas kaki lagi miskin itu?"

Rasulullah SAW menjawab, "(Yaitu) dari kalangan Arab." (HR Ahmad, dishahihkan oleh Ahmad dan Muhammad Syakir)

Ada beragam pendapat yang menjelaskan hadits tersebut. Salah satunya, ada yang mengatakan, orang-orang Arab tersebut merasa dikaruniai kekayaan dunia sehingga hal itu mendorong mereka bermegah-megahan membangun rumah. Padahal dulunya disebutkan mereka hidup dalam kekurangan.

Pendapat ini dijelaskan oleh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah dalam kitab Al Masih Al Muntazhar wa Nihayah Al Alam terjemahan Subhanur.

Adapun pendapat Imam Nawawi cenderung memaknai hadits tersebut sebagai keadaan negara yang hancur menjelang hari kiamat. Pasalnya, sekelompok orang yang dimaksud dalam hadits Rasulullah SAW itu disebutnya sebagai kelompok miskin yang mendadak menjadi pembesar negara.

Hal itu berdampak pada penyerahan kekuasaan pada bukan ahlinya. Imam Nawawi juga mengutip hadits yang menyebutkan, "Apabila sesuatu perkara itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kerusakannya." (HR Bukhari)

Senada dengan itu, menurut Ibnu Abhi Nashir dalam buku Khotbah & Kultum, kelompok penggembala kambing dan orang-orang tanpa alas kaki itu merujuk pada masyarakat dengan strata sosial rendah. Penggembala diketahui sebagai jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan kalangan miskin pada zaman Rasulullah SAW.

Hadits tersebut turut menjadi gambaran kekacauan jelang kiamat karena manusia saat itu dibutakan dengan kesenangan duniawi dan berlomba-lomba mengejar itu. Hal itu tidak luput dari kelompok strata sosial rendah yang mencoba berbagai cara untuk ikut mengejar kesenangan sementara tersebut.




(rah/rah)

Hide Ads