Uswatun hasanah adalah salah satu konsep dalam kehidupan muslim. Dalam kaitannya, konsep ini erat dengan sosok panutan atau suri tauladan.
Dalam surah Al Ahzab ayat 21, Nabi Muhammad SAW disebut sebagai uswatun hasanah bagi umat Islam. Allah SWT berfirman,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
Menjadikan sosok utusan Allah SWT sebagai uswatun hasanah dapat membuat pribadi muslim menjadi lebih baik. Selain itu, hubungan sosial dan spiritual juga makin kuat.
Lalu, apa sebenarnya makna uswatun hasanah?
Arti Uswatun Hasanah
Menukil dari buku Akhlak Madzmumah dan Cara Pencegahannya yang disusun Drs Rik Suhadi S Th I, uswatun hasanah adalah teladan yang baik. Istilah ini mengacu pada contoh atau model perilaku baik yang bisa diikuti atau dijadikan tauladan.
Oleh karena itu, uswatun hasanah selalu dikaitkan dengan Rasulullah SAW. Sebab, beliau merupakan manusia berakhlak mulia.
Dalam bahasa Arab, uswatun hasanah mengandung arti teladan terbaik atau figur terbaik. Konsep uswatun hasanah kembali ke masa lalu Rasulullah SAW dan umat Islam memandang orang-orang saleh lainnya sepanjang sejarah sebagai panutan.
Turut diterangkan dalam Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Kontemporer yang disusun oleh Mesenu, uswatun hasanah mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk perilaku pribadi, interaksi sosial, ibadah dan hubungan. Islam menganjurkan umatnya untuk mencontoh Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha mengikuti akhlak, perilaku serta ajarannya.
Contoh Uswatun Hasanah
Contoh dari uswatun hasanah adalah cara hidup Rasulullah SAW. Beliau dikenal sebagai utusan Allah SWT dengan kebaikan, kemurahan hati, kejujuran, serta kerendahan hatinya.
Nabi Muhammad SAW memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan sangat mulia, hormat, dan bermartabat tanpa melihat status sosial, ras atau kepercayaan. Sang rasul merupakan suami, ayah, dan teman yang berbakti serta selalu menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhannya.
Itulah penjelasan mengenai uswatun hasanah disertai contohnya. Semoga bermanfaat.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi