Allah merupakan tuhan yang menciptakan seluruh alam, sehingga manusia diperintahkan untuk menyembahnya. Sebagaimana firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 21:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ٢١
Artinya: "Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tafsir Surah Al-Baqarah
Menurut tafsir Al-Azhar, tafsir surah Al-Baqarah ayat 21 ini mempunyai beberapa makna sebagai pembelajaran hidup untuk manusia agar selamat di akhirat dan dunia.
1. Pengingat untuk Manusia akan Kekuasaan Allah SWT
Allah SWT meminta hambanya untuk senantiasa mengingatnya, mulai dari nabi Adam AS, lalu beranak-pinak, kemudian nenek moyang, keluarga dan makhluk hidup semuanya diciptakan-Nya.
Maka apapun yang diberikan di dunia ini, sekalipun benda mati seperti sawah, ladang, rumah tangga, perhiasan, dan apapun berasal dari-Nya.
2. Pengingat dan Pembelajaran
Mengingat diri sendiri, kisah yang dialami orang lain terhadap kebesaran Allah SWT dari zaman lampau hingga sekarang.
Sebagai pembelajaran yang bisa diwariskan kembali kepada keturunan-keturunan manusia, agar kelak dari zaman nabi Adam, hingga manusia terakhir tetap menyembah Allah SWT.
3. Pengingat Nikmat Allah SWT
Menurut Tafsir Ibnu Katsir yang ditahqiq Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh dan diterjemahkan M. Abdul Ghoffar EM dkk. Ayat ini membahas mengenai kekuasaan uluhiyah Allah SWT.
Allah lah yang memberikan nikmat kepada hamba-hamba-Nya dengan mengeluarkan mereka dari tiada kepada ada, serta menyempurnakan nikmat lahiriyah dan batiniyah hamba-Nya tersebut.
Menjadikan bumi sebagai hamparan seperti tikar, yang dapat ditempati dan didiami, lalu dikokohkan dengan gunung-gunung yang menjulang, dan dibangunkan langit sebagai atap.
4. Isyarat untuk Jangan Menyekutukan Allah SWT
Dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim disebutkan sebuah hadits dari Ibnu Mas'ud, ia menceritakan:
( قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ؟ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ )
Artinya: "Aku pernah bertanya: 'Ya Rasulullah, dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?" Beliau menjawab: 'Engkau menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dia-lah yang telah menciptakanmu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia menceritakan:
( قَلَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ : مَا شَاءَ اللهُ وَشِئْتَ، فَقَالَ : أَجَعَلْتَني لِلَّهِ نَدًا؟ قُلْ مَا شَاءَ اللَّهُ وَحْدَهُ )
Artinya: "Ada seseorang yang berkata kepada Nabi: 'Atas kehendak Allah dan yang menjadi kehendakmu'. Maka beliau bersabda: 'Apakah engkau akan menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah? Katakanlah: 'Atas kehendak Allah saja."
5. Pesan Kepada Seluruh Manusia
Muhammad bin Ishak meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA mengenai Al-Baqarah ayat 21:
(يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ) artinya, "Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu (Allah SWT)."
Seruan ini ditunjukan kepada kedua belah pihak, orang-orang kafir, dan orang-orang munafik. Janganlah menyekutukan Allah dengan mendatangkan tandingan yang tidak dapat memberikan manfaat maupun mudharat.
Demikian pembahasannya Surah Al-Baqarah ayat 21, mengajarkan kita tentang pentingnya mengingat dan menyembah Allah SWT, yang telah menciptakan kita dan segala sesuatu di alam ini.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
10 Negara yang Warganya Paling Rajin Berdoa, Indonesia Teratas