5 Fakta Makam Nabi Muhammad SAW yang Sering Diziarahi Muslim

5 Fakta Makam Nabi Muhammad SAW yang Sering Diziarahi Muslim

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 12 Agu 2024 16:15 WIB
Kubah hijau Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah menaungi area makam Nabi Muhammad
Makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi Foto: Rachmatunnisa/detikcom
Jakarta -

Makam Nabi Muhammad SAW berlokasi di area Masjid Nabawi, Madinah. Saat ini area sekitar makam Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Raudhah menjadi salah satu tempat mustajab untuk berdoa.

Banyak fakta menarik seputar makam Nabi Muhammad SAW. Makam ini menjadi salah satu tempat yang paling banyak diziarahi umat Islam.

5 Fakta Makam Nabi Muhammad SAW

Berikut beberapa fakta seputar makam Nabi Muhammad SAW:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ada di Masjid Nabawi

Makam Nabi Muhammad SAW berada di Madinah, tepatnya di area Masjid Nabawi. Makamnya berada berdampingan dengan dua sahabat yakni Abu Bakar Ash Shiddiq RA dan Umar bin Khattab RA.

Mengutip buku Keajaiban Masjid Nabawi oleh M. Irawan, dijelaskan makam Nabi Muhammad SAW berada di tengah bagian masjid. Makam Nabi Muhammad SAW dibatasi dengan pagar yang tinggi serta dilengkapi dengan hiasan kaligrafi yang indah.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu, Masjid Nabawi mengalami serangkaian renovasi dan perluasan. Hal inilah yang menjadikan makam Nabi Muhammad SAW kini berada di bagian dalam masjid. Lokasi makam ini tepat berada di sudut tenggara Masjid Nabawi.

2. Lokasi Makam sebelumnya Kamar Aisyah RA

Dalam buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul karya Ahmad Hawassy dijelaskan bahwa ketika Rasulullah SAW wafat, terjadi perdebatan tentang lokasi makam yang akan digunakan. Para sahabat berbeda pendapat tentang lokasi pemakaman Rasulullah SAW.

Ada sahabat yang menyarankan agar Nabi Muhammad SAW dimakamkan di mimbarnya, ada juga yang menyarankan agar dimakamkan di mihrabnya yakni tempat beliau mengimami salat.

Di tengah perdebatan itu, Abu Bakar RA datang dan berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, tak seorang Nabi pun meninggal dunia kecuali dimakamkan di tempat ia meninggal."

Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa Nabi Muhammad SAW dimakamkan di kamar Aisyah RA.

3. Makam Dijaga Askar

Makam Nabi Muhammad SAW dijaga oleh beberapa penjaga khusus yang disebut askar. Para askar setiap saat berdiri di depan makam untuk menjaga dan mencegah perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Salah satu hal yang dilarang dilakukan di depan makam Nabi Muhammad SAW adalah menangis tersedu dan juga salat di depan makam. Para askar juga menjaga area makam agar tetap kondusif, tertib dan nyaman.

4. Kubah Hijau Penanda Makam

Masjid Nabawi dilengkapi dengan kubah berkelir hijau. Kubah ini menjadi penanda adanya makam Nabi Muhammad SAW di bagian bawahnya.

Kubah ini dibangun pada 1279 M. Warna hijau pada kubah baru diaplikasikan pada 1837 M. Kubah hijau ini menjadi tanda lokasi makam Nabi Muhammad SAW.

5. Ziarah ke Makam dengan Adab

Salah satu adab menziarahi makam Nabi Muhammad SAW yakni tidak boleh tawaf mengelilingi kamar Nabi SAW. Demikian juga dilarang sujud di depan makam Nabi Muhammad SAW.

Ibnu Taimiyah mengatakan, "Para ulama sepakat, barang siapa yang berziarah ke makam Rasulullah SAW atau ke makam Nabi selain beliau atau makam ahlu bait atau selain mereka, tidak boleh mengusap-usap atau menciumnya, bahkan tidak ada satu pun benda mati di dunia ini yang disyariatkan makam Nabi Muhammad untuk dicium kecuali hajar aswad."

Umat Islam yang berziarah dapat mengucapkan salam dan berdoa.

Merangkum dari laman Kementerian Agama (Kemenag), berikut bacaan salam ketika berada di makam Nabi Muhammad SAW:

السلام عليك يا رسول الله، السلام عليك يا خيرة الله من خلقه، السلام عليك يا حبيب الله، السلام عليك يا سيّد المرسلين وخاتم النّبيّين، السلام عليك وعلى آلك وأصحابك وأهل بيتك وعلى النّبيّين وسائر الصالحين، أشهد أنك بلّغت الرسالة وأدّيت الأمانة، ونصحت الأمة فجزاك الله عنّا أفضل ما جزى رسولا عن أمته

Artinya: Assalamu'alaika ya Rasulullah, Assalamu'alaika sebaik-baik makhluk ciptaan Allah, Assalamu'alaika wahai kekasih Allah, Assalamu'alaika wahai penghulu Rasul dan penutup para Nabi, Assalamu'alaika untuk keluargamu, sahabatmu, keturunanmu, para nabi, dan orang-orang saleh. Aku bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, dan melaksanakan amanah, dan memberi nasehat umat. Semoga Tuhan membalasmu atas nama kami sebaik Dia memberi pahala kepada seorang rasul atas nama bangsanya.




(dvs/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads