Umat Islam wajib memuji, meyakini dan mentauhidkan kebesaran Allah SWT karena telah menurunkan Al-Qur'an. Al-Qur'an menjadi kitab suci sekaligus pedoman hidup umat Islam.
Perintah ini disampaikan kepada Rasulullah melalui surah Al-Kahfi ayat 1:
Surah Al-Kahfi merupakan surah ke-18 dalam mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 110 ayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ ١
Arab-latin: Al-ḫamdu lillâhilladzî anzala 'alâ 'abdihil-kitâba wa lam yaj'al lahû 'iwajâ
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan."
Baca juga: Surat Al Kahfi Full Arab Saja Ayat 1-110 |
Tafsir Surah Al-Kahfi ayat 1 Versi Ibnu Katsir
Menurut Tafsir Ibnu Katsir yang ditahqiq Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh dan diterjemahkan M. Abdul Ghoffar EM dkk. Ayat di atas membahas mengenai Allah memuji diri-Nya sendiri.
Ayat pertama surah Al-Kahfi menyebutkan bahwa Allah SWT memuji diri-Nya sendiri yang suci pada pembukaan dan penutupan berbagai urusan.
Sesungguhnya memang Allah Maha Terpuji, Allah memuji diri-Nya atas diturunkannya kitab-Nya yang mulia kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW.
Kehadiran Al-Qur'an menjadi nikmat amat besar yang diturunkan oleh Allah SWT kepada penduduk bumi. Karena dengan Al-Qur'an manusia mendapatkan petunjuk dan pedoman hidup untuk keluar dari kegelapan menuju cahaya-Nya.
Allah membuat Al-Qur'an tidak akan bengkok sampai kapanpun, dan tidak ada penyimpangan, isinya penuh kebenaran untuk masa lalu maupun di masa depan.
Al-Qur'an memberi peringatan kepada orang-orang kafir, sekaligus memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman.
Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 1 Versi Al-Azhar
Menurut Prof. Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (HAMKA) dalam buku Tafsir Al-Azhar, memberikan pendapatnya mengenai surah Al-Kahfi ayat 1.
1. Mengajarkan Ketauhidan
Terdapat tiga pokok yang dibicarakan, pertama Allah SWT, kedua hamba, dan ketiga kitab. Melalui perantara Rasul, manusia mendapatkan petunjuk (berupa Al-Qur'an).
Bila tidak ada Al-Qur'an maka sesatlah umat manusia, dan jika tidak ada Rasulullah maka tidak ada yang mengajarkan isi kitabnya. Alhasil tidak berguna kedatangan kitab tersebut. Tetapi, yang patut mendapatkan pujian bukan hanya para rasul ataupun kitabnya. Pujian itu seharusnya diberikan kepada Allah SWT.
Sebagaimana Allah memuji diri-Nya yang telah menciptakan segala awal dan akhir, dari dunia hingga akhirat. Kehadiran Rasul dan nabi, serta kitab-Nya merupakan anugerah terbesar yang diberikan untuk manusia.
2. Al-Qur'an Tidak Bengkok
Kitab Al-Qur'an yang diturunkan tidak ada yang menyimpang dari jalan kebenaran, tidak ada yang bengkok. Sehingga dapat dipertanggung jawabkan menurut pertimbangan akal sehat dan budi yang bersih.
3. Al-Qur'an Kitab Lurus
Penegasan dari pesan sebelumnya, bahwa Al-Qur'an bukanlah kitab yang bengkok, tidak berbelit-belit. Sehingga mudah diterima
Menurut suatu pengukuran garis lurus ialah jarak yang paling dekat/mudah di antara dua titik. Maknanya manusia menjadikan Allah sebagai tujuan hidup, dan caranya dengan memuji-Nya.
Demikian pembahasannya, Surah Al-Kahfi ayat 1 mengingatkan kita akan kebesaran Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup tanpa kebengkokan.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa