PBNU Undang Mahmoud Al-Habbas, Bahas Kemerdekaan Palestina

PBNU Undang Mahmoud Al-Habbas, Bahas Kemerdekaan Palestina

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 05 Agu 2024 17:18 WIB
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya melakukan pertemuan dengan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun. Pertemuan itu membahas situasi di Gaza terkini.
Ketum PBNU Gus Yahya bertemu Dubes Palestina Zuhair Al-Shun (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang Mahmoud Al-Habbash, Penasihat Presiden Otoritas Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina. Undangan itu untuk membahas perdamaian dan perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, undangan tersebut adalah salah satu program NU yang bertujuan memfasilitasi platform multilateral bagi Palestina. Tujuannya untuk menyuarakan perjuangan Palestina dalam meraih kemerdekaan dan menghentikan genosida.

"Program yang kami bangun, yang akan kami jalankan beberapa hari ke depan ini adalah cara NU untuk berkontribusi membantu Pemerintah Palestina untuk mendapatkan platform dan menyampaikan suaranya kepada masyarakat Indonesia dan para tokoh yang menjadi simbol pengambilan kebijakan di Indonesia ini," ujar Gus Yahya, saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undangan itu disampaikan Gus Yahya kepada Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun. Mahmoud Al-Habbash pun rencananya akan tiba di Tanah Air pada 7 Agustus 2024.

"Jadi Sheikh Mahmoud Al-Habash akan datang ke Jakarta pada 7 Agustus, dan kami mengatur program penuh tiga hari dari tanggal 8 hingga 10 Agustus," kata Gus Yahya.

ADVERTISEMENT

Selama tiga hari di Indonesia, Mahmoud Al-Habash juga akan diagendakan bertemu dengan Menlu RI, Retno Marsudi. Setelah itu akan dipertemukan dengan pimpinan redaksi media nasional hingga kunjungan ke pesantren.

"Pada 7 Agustus malam, Mahmoud Al-Habbash dijadwalkan akan mengikuti makan malam bersama pihak Kedutaan Besar Palestina di Indonesia," jelas Sidrotun Naim, Wasekjen PBNU, dalam kesempatan yang sama.

"Lalu tanggal 8 akan ke sini (Gedung) PBNU, interaksi dengan NU dan Ketum. Siangnya, (mengikuti) editorial meeting yang diikuti konpers. Sorenya, masih dalam konfirmasi dengan Kemenlu. Malamnya, akan ada makan malam yang diselenggarakan NU agar ada interaksi dengan ulama," lanjutnya.

Pada 9 Agustus, Penasihat Presiden Palestina dijadwalkan akan bertemu dengan pimpinan MPR, melaksanakan salat Jumat di Masjid KH Hasyim Asy'ari, serta menghadiri kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA).

"Kemudian 10 Agustus pukul 19.00 akan ada ke Pesantren Daarul Rahman. Minggu ada pertemuan, Insya Allah dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla. Kemudian, dua wawancara eksklusif dengan media," kata Sidrotun.

Gus Yahya berharap, kehadiran Mahmoud Al-Habash akan menghasilkan kebijakan konkret. Terutama terkait dengan perjuangan Palestina melawan genosida yang dilakukan oleh Israel.

Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, mengapresiasi langkah PBNU dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap Palestina. Menurutnya, Mahmoud Al-Habbash bersedia mengunjungi Indonesia karena ia percaya bahwa Indonesia dapat berperan signifikan dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

"Karena, ia tahu bahwa Indonesia dapat semakin berperan dalam mendukung Palestina," tukas Zuhair.




(hnh/lus)

Hide Ads