Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) menggelar forum Interfaith and Intercivilizational Reception hari ini. Kesempatan ini sekaligus untuk menyambut kedatangan Grand Syekh Al Azhar Mesir Ahmed Al-Tayeb di Indonesia.
Hadir dalam acara ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Ia menyambut kedatangan Grand Syekh dengan salam enam agama. Menurut Gus Men, sapaan akrabnya, salam merupakan bagian dari cara Indonesia merawat kerukunan.
"Di tengah keragaman agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu), aliran kepercayaan, suku, ras dan golongan, bangsa ini dapat hidup berdampingan, penuh harmoni," ujar Gus Men dalam sambutannya di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Men kemudian menyampaikan pidato sambutan dengan mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu contoh terbaik dalam membangun dialog agama dan peradaban.
"Indonesia adalah salah satu contoh best practice dalam membangun dialog antaragama dan peradaban," tegasnya.
Dialog Mencegah Konflik
Kesempatan ini dimanfaatkan Gus Men untuk menegaskan bahwa dunia saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja. Konflik antarnegara, konflik antaragama, bahkan intraagama masih kerap terjadi.
Beberapa hal yang menjadi sebab konflik tersebut adalah tidak adanya kesalingan antarkomponen, tidak saling memahami, tidak saling mengerti, dan tidak saling mencintai.
"Salah satu cara terbaik untuk mencegah konflik tersebut adalah dengan membangun dialog antaragama dan dialog antarperadaban. Tentu yang didialogkan adalah persoalan-persoalan kemanusiaan dan peradaban. Isu-isu universal seperti keadilan, kesetaraan, perdamaian, ekologi, dan keberlangsungan bumi menjadi kalimatun sawa' yang dapat mempertemukan berbagai komponen masyarakat, pengikut agama dan bangsa," bebernya.
Gus Men juga menekankan bahwa setiap agama membawa pesan perdamaian, keselamatan dan cinta.
"Perdamaian, keselamatan, dan cinta adalah inti ajaran agama-agama. Dalam Islam, Nabi Muhammad menekankan pentingnya ifsyΔ' as-salΔm (menebar salam perdamaian). Dalam Kristen dikenal ajaran cinta kasih. Dalam Hindu diajarkan konsep Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana, dan Catur Paramita. Dalam Buddha dikenal konsep Dhamma yang mengajarkan tentang keselamatan dalam kebenaran universal. Dan dalam Konghuchu diajarkan 4 Watak Sejati yang harus dibina oleh setiap umat manusia, salah satunya adalah Ren yang berati cinta kasih," sebut Menag.
Dengan bekal ajaran cinta yang dibawa masing-masing agama, sejatinya bisa menjadi modal untuk mewujudkan perdamaian dunia.
"Ajaran luhur agama-agama seperti ini mari kita jadikan sebagai nilai sekaligus spirit untuk berdialog antarsesama, sehingga cita-cita kita semua untuk mewujudkan perdamaian dunia bisa terwujud," sambungnya.
Sambutan Hangat untuk Grand Syekh Al Azhar
Kunjungan Grand Syekh Al Azhar ke Indonesia ini adalah yang ketiga kalinya setelah tahun 2016 dan 2018. Gus Men menyampaikan salam takzim dan apresiasi atas kehadiran Grand Syekh.
"Ini menunjukkan kecintaan beliau kepada Indonesia. Bangsa dengan populasi muslim terbesar. Bangsa dengan jumlah pengikut agama dan aliran kepercayaan terakbar. Bangsa yang berbhinneka tunggal ika dan plural, tapi berhasil membangun kehidupan yang rukun dan tenteram," ujar Gus Men yang langsung disambut tepuk tangan dari partisipan yang hadir.
Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al-Tayeb adalah salah satu tokoh agama yang paling konsisten mengkampanyekan dialog antaragama dan peradaban, untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Salah satu kontribusi penting Syekh Tayeb dalam membangun dialog itu adalah terwujudnya Piagam Persaudaraan Kemanusiaan (Watsiqah al-UkhΕ«wah al-InsΔnΔ«yah) yang ditandatangani GSA bersama Paus Fransiskus pada 4 Februari 2019.
"Inti dari piagam tersebut adalah mengajak seluruh umat manusia hidup berdampingan dengan berpegang pada nilai-nilai perdamaian, saling pengertian, kesetaraan, persaudaraan, hidup berdampingan, kebijaksanaan, keadilan, dan cinta," jelas Gus Men.
"Terima kasih atas kehadiran Grand Syekh yang ketiga kali di Indonesia. Kami semua, warga bangsa Indonesia, selalu merindukan dan menanti kunjungan Syekh berikutnya. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam membimbing umat untuk mewujudkan peradaban dunia yang aman, tenteram dan damai. Amin," harapnya.
Acara ini juga dihadiri Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais 'Aam KH Afifuddin Muhajir, Katib 'Aam KH Ahmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU KH Saifullah Yusuf, para tokoh Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, dan aliran kepercayaan.
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!