9 Muharram Tanggal Berapa? Ini Waktu dan Amalan Puasanya

9 Muharram Tanggal Berapa? Ini Waktu dan Amalan Puasanya

Rahma Harbani - detikHikmah
Senin, 08 Jul 2024 12:30 WIB
Ilustrasi Kalender Libur
Ilustrasi kalender (detikcom/thinkstock)
Jakarta -

9 Muharram serta 10 Muharram termasuk deretan hari istimewa pada awal bulan Hijriah ini. Terutama, ada amalan puasa sunnah yang dianjurkan pada hari tersebut. Lalu, 9 Muharram jatuh pada tanggal berapa?

Untuk menentukan tanggal Masehi dari 9 Muharram memerlukan konversi kalender Hijriah ke Masehi. Pergantian tahun Hijriah kali ini bertepatan dengan 1446 H.

Kalender Hijriah yang dimaksud adalah kalendernya umat Islam yang didasarkan dari peredaran bulan dan sudah ada sejak zaman sahabat nabi. Sistem penanggalan kalender Hijriah berbasis rotasi bulan ini yang membedakannya dengan penanggalan Masehi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Tanggal 9 dan 10 Muharram?

Pemerintah Indonesia menetapkan Tahun Baru Islam atau awal Muharram 1446 H merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia susunan Tim Hisab Rukyat Kemenag RI. Diputuskan, 1 Muharram 1446 H bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024.

Hal ini juga berpedoman pada hasil hisab Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut hilal dapat terlihat pada Sabtu, 6 Juli 2024 atau 29 Dzuhijjah 1445 H bila cuaca tidak mendung saat matahari terbenam. Tinggi hilal dan sudut elongasinya sudah memenuhi kriteria imkanur rukyat MABIMS.

ADVERTISEMENT

Senada dengan pemerintah, Muhammadiyah juga menetapkan awal Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Landasan penetapan ini mengacu pada Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang menggantikan metode hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal.

Untuk itu, dimungkinkan 9 Muharram 1446 H bertepatan dengan 15 Juli 2024. Sementara itu, 10 Muharram 1446 H akan jatuh pada 16 Juli 2024.

Berbeda dengan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) yang menetapkan awal Muharram baru bertepatan pada hari ini yakni, Senin, 8 Juli 2024. Penetapan tersebut didasarkan dari istikmal karena hilal disebut tidak terlihat di lokasi pengamatan yang ditentukan NU.

Dengan demikian, berdasarkan kesepakatan kalender Hijriah NU, 9 Muharram jatuh pada 16 Juli 2024 sedangkan 10 Muharram jatuh pada 17 Juli 2024.

9 dan 10 Muharram Puasa Apa?

9 Muharram disebut bertepatan dengan pengamalan puasa Tasua. Dilansir Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, pengamalan puasa Tasua ini berkaitan dengan penganjuran puasa 10 Muharram.

Puasa Tasua dianjurkan sebagai pembeda dengan kebiasaan puasa orang Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram. Rasulullah SAW bersabda, "Berpuasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)

Sementara itu, puasa pada 10 Muharram disebut dengan puasa Asyura. Asal usulnya, bangsa Quraisy senantiasa mengamalkan puasa pada hari Asyura. Setibanya Rasulullah SAW di Madinah, ia melihat orang-orang Yahudi tersebut dan bertanya bertanya, "Hari apa ini?"

Orang-orang Yahudi menjawab, "Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah."

Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian." Kemudian, Rasulullah SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR Muslim)

Rasulullah SAW sempat memerintahkan umat Islam untuk berpuasa Asyura bahkan hampir mewajibkannya. Namun, hukum pengerjaannya mulai bergeser seiring syariat puasa Ramadan turun.

Hari Asyura adalah hari yang dimuliakan pada bulan Muharram. Hal itu pun dibuktikan dengan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS

Niat Puasa Tasua dan Asyura

Dilansir buku Jamuan Ramadhan karya M A Fadlan Fatazka, niat puasa bisa diamalkan pada malam hari maupun pagi harinya. Pengamalan pada pagi atau siang hari setelah waktu fajar ini boleh dilakukan selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana bersumber dari Aisyah RA,

هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ غَدَاء ؟ فقُالْنَا: لاَ. قَالَ: فَإِنيِّ إِذاً صَائِم

Artinya: "Nabi SAW masuk kepadaku pada suatu hari dan beliau bertanya, 'Apakah ada sesuatu padamu (makanan yang bisa dimakan)? Aku menjawab, 'Tidak ada,' Beliau berkata, 'Maka sesungguhnya aku puasa'." (HR Muslim)

1. Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."

Jadwal Puasa Muharram

Pada bulan Muharram, sejumlah puasa sunnah yang bisa diamalkan muslim di antaranya puasa Tasua, puasa Asyura, puasa 11 Muharram, puasa Ayyamul Bidh, hingga puasa Senin Kamis. Berikut jadwalnya:

  • Puasa Tasua (9 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 15 Juli 2024
  • Puasa Asyura (10 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 16 Juli 2024
  • Puasa 11 Muharram bertepatan dengan 17 Juli 2024
  • Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 19, 20, dan 21 Juli 2024
  • Puasa Senin Kamis bertepatan dengan 8, 11, 15, 18, 22, 25, dan 29 Juli 2024, kemudian disambung sisa Muharram yang jatuh pada Agustus, tanggal 1 dan 5

4 Keutamaan Bulan Muharram

1. Pahala Dilipatgandakan

Menurut buku Waktu-waktu Penuh Berkah: Khazanah Islam Klasik oleh Imam Baihaqi Versi Terjemahan, bulan Muharram adalah salah satu bulan Haram. Untuk itu, disebut ada pelipatgandaan amalan yang menjadi keistimewaan bulan Haram.

"Maka sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian." (HR Bukhari dan Muslim)

2. Puasa Terbaik setelah Ramadan

Posisi keutamaan berpuasa pada bulan Muharram berada di tepat di bawah keutamaan Ramadan. Berikut bunyi haditsnya,

شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)

3. Ada Hari Asyura

Salah satu hari di bulan Muharram yang sangat dimuliakan oleh umat beragama, yaitu hari Asyura. Islam melakukan penghormatan berupa puasa sunnah dengan keutamaannya mulia yakni, menghapus dosa setahun yang lalu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

4. Bulan Suci

Bulan Muharram ini termasuk dalam bulan Haram yang memiliki sebutan khusus dalam Al-Qur'an sebagai Al Fajr atau fajarnya tahun. Allah SWT berfirman dalam surat Al Fajr ayat 1-2,

(2) وَالْفَجْرِۙ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ

Artinya: "Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh,"

Dilansir Zadul Ma'ad: Panduan Lengkap Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat #1 oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (edisi Indonesia), orang-orang Jahiliyah dulu bahkan mengagungkan bulan Muharram. Tidak sedikit kabilah Arab memuliakan Muharram pada tahun tertentu dengan menyebutnya sebagai Safar Awal.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads