5 Niat Puasa Muharram dari Hari ke-1 Lengkap Arab-Artinya

5 Niat Puasa Muharram dari Hari ke-1 Lengkap Arab-Artinya

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 06 Jul 2024 19:01 WIB
Jadwal puasa sunnah bulan Muharram
Ilustrasi puasa Muharram (Foto: Tim infografis detikcom)
Jakarta -

Niat puasa Muharram menjadi pengawal sebelum mulai berpuasa. Berpuasa sunnah ini menjadi salah satu amalan yang bisa dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan pertama dalam kalender Hijriah tersebut.

Ada sejumlah keutamaan bagi muslim yang berpuasa di bulan Muharram. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)

Sejumlah puasa Muharram yang bisa diamalkan muslim di antaranya puasa awal Muharram, puasa Tasua, puasa Asyura, puasa 11 Muharram, puasa Ayyamul Bidh, hingga puasa Senin Kamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Niat Puasa Muharram Arab, Latin dan Artinya

Membaca niat sebelum menjalankan ibadah hukumnya wajib. Sebab, tujuan suatu ibadah berawal dari niat yang menjalankannya.

Salah satu ibadah yang wajib membaca niat adalah puasa, baik puasa wajib maupun sunnah. Jika tidak membaca niat, maka puasanya tidak sah.

ADVERTISEMENT

Hal ini didasarkan pada sebuah hadits muttafaq alaihi, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Artinya: Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Menukil buku Terapi Shalat Tahajud oleh Moh. Soleh, secara etimologis kata niyyah identik dengan al-qashd, al-'azimah, al-iradah, alhimmah yang artinya, maksud, keinginan, kehendak, keinginan yang kuat dan menyengaja. Menurut ajaran Islam, orang yang hendak melakukan ibadah harus mempunyai maksud sebelum melakukannya supaya ibadah itu bisa diterima dengan sah.

Sebab, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung niat."

Perlunya mengetahui bacaan niat sebelum melaksanakan puasa Muharram. Dalam buku Kedahsyatan Puasa M. Syukron Maksum, adapun niat beberapa puasa sunnah Muharram sebagai berikut:

1. Niat Puasa 1-8 Muharram dan 11 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."

2. Niat Puasa Tasua (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."

3. Niat Puasa Asyura (10 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

4. Niat Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah) karena Allah ta'âlâ."

5. Niat Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Sunnah Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."

Niat Puasa Sunnah Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Jadwal Puasa Muharram

Tahun Baru Islam atau awal Muharram 1446 H dimungkinkan jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Untuk itu, berikut jadwal lengkap puasa sunnah sepanjang bulan Ramadan.

  • Puasa Awal Muharram (1-8 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 7-14 Juli 2024
  • Puasa Tasua (9 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 15 Juli 2024
  • Puasa Asyura (10 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 16 Juli 2024
  • Puasa 11 Muharram bertepatan dengan 17 Juli 2024
  • Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 13, 14, 15 Juli 2024
  • Puasa Senin Kamis bertepatan dengan 1, 4, 8, 11, 18, 22, 25, dan 29 Juli 2024

Hukum Puasa Muharram

Semua puasa yang diamalkan pada bulan Muharram seperti puasa awal Muharram, puasa Tasua, puasa Asyura, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Senin Kamis hukumnya sunnah. Hal ini merujuk pada pendapat ulama yang disebutkan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu oleh Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dkk.

Terkait hukum puasa Muharram ini bersandar pada hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Abbas RA, "Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram)." (HR Ahmad)

Adapun pengamalan puasa 1 Muharram dibolehkan bila merujuk pada riwayat penganjuran puasa Muharram. Dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim)

Lebih lanjut, menurut Wahbah Az Zuhaili, puasa 11 Muharram juga disunnahkan sebagai bentuk berjaga-jaga bila seorang muslim tidak dapat memastikan waktu awal bulan Muharram.

"Hendaknya dia berpuasa tiga hari (9, 10, dan 11 Muharram) agar dia bisa yakin telah melaksanakan puasa ini," tulisnya.

Buku tersebut juga menyadur pendapat Imam Ahmad dalam Al Mughni. Menurutnya, puasa 11 Muharram dapat diamalkan bila ada permasalahan dalam penentuan bulan.

Hal yang Membatalkan Puasa Muharram

Selama melaksanakan ibadah puasa, ada hal-hal yang dapat membatalkan puasa yang kita jalankan. Di antaranya sebagai berikut:

  • Masuknya sesuatu ke dalam lubang di tubuh, baik lubang asli maupun buatan yang dilakukan dengan sengaja
  • Onani dengan sengaja
  • Jima' dengan sengaja, meskipun tidak keluar air mani
  • Muntah dengan sengaja
  • Haid, nifas dan melahirkan
  • Gila, walau hanya sebentar
  • Pingsan sepanjang hari
  • Mabuk sepanjang hari
  • Murtad



(hnh/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads