2 Puasa Sunnah Muharram: Niat, Jadwal dan Keutamaannya

2 Puasa Sunnah Muharram: Niat, Jadwal dan Keutamaannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 05 Jul 2024 13:15 WIB
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh bulan Januari 2024.
Ilustrasi puasa Muharram (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Jakarta -

Muharram menjadi penanda masuknya tahun baru Islam. Pada bulan ini setidaknya ada 2 puasa sunnah Muharram yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Dikatakan, Muharram adalah sebaik-baiknya bulan untuk berpuasa setelah Ramadan. Mengutip dari Panduan Muslim Sehari-hari oleh Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, terkait hal ini disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA,

"Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?" Kemudian Rasulullah menjawab, "Yaitu salat di tengah malam." Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan?" Dan Rasulullah bersabda, "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking mulianya Muharram, bulan ini bahkan disebut sebagai syahrullah yang berarti bulan Allah. Umat Islam dilarang melakukan peperangan dan dianjurkan mengerjakan puasa sunnah saat Muharram.

Menukil buku Fiqih Kontroversi Jilid 2 oleh H M Anshary, puasa 2 hari di bulan Muharram yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah puasa Tasua dan Asyura pada 9 dan 10 Muharram. Beliau bersabda dalam haditsnya,

ADVERTISEMENT

"Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram)." (HR Ahmad)

Niat 2 Puasa Bulan Muharram

1. Niat Puasa Tasua

Menurut Prof Wahbah Az Zuhaili dalam karyanya yang berjudul Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 3 terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dkk, puasa Tasua dikerjakan pada 9 Muharram. Berikut bunyi niat puasa Tasua,

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ غَدٍ مِنْ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ΨͺΩŽΨ³ΩΩˆΩ’ΨΉΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩ†ΩŽΩ‘Ψ©Ω‹ Ω„ΩΩ„ΩŽΩ‘Ω‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah Ta'ala."

Berpuasa sehari sebelum Asyura artinya mengamalkan puasa Tasua. Tata caranya sama seperti puasa sunnah pada umumnya, yang membedakan hanya niatnya.

2. Niat Puasa Asyura

Puasa sunnah selain Tasua yang bisa dikerjakan pada Muharram adalah puasa Asyura. Amalan ini dilakukan setiap 10 Muharram. Berikut niat puasa Asyura yang bisa diamalkan muslim,

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ غَدٍ ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ Ψ³ΩΩ†ΩŽΩ‘Ψ©Ω ِعَا شُورَاؑ لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala."

Jadwal 2 Puasa Sunnah Bulan Muharram

Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama RI, awal Tahun Baru Islam 2024 atau 1 Muharram 1446 H jatuh pada 7 Juli 2024. Untuk itu, berikut jadwal 2 puasa sunnah bulan Muharram 1446 H yang dapat dijadikan pedoman muslim.

  • Puasa Tasua: 9 Muharram 1446 H/Senin, 15 Juli 2024
  • Puasa Asyura: 10 Muharram 1446 H/Selasa, 16 Juli 2024

Keutamaan 2 Puasa Sunnah Muharram

Dua puasa sunnah yang bisa diamalkan bulan Muharram seperti puasa Tasua dan Asyura memiliki keutamaannya masing-masing.

Untuk puasa Tasua, puasa ini memiliki keutamaan sebagai pembeda puasa dengan bangsa Yahudi. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas RA,

"Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad)

Adapun keutamaan yang terkandung dari puasa Asyura, yaitu menjadi pelebur dosa setahun lalu. Keutamaan ini bersandar pada hadits Nabi SAW dari Abu Qatadah RA,

"Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Selain itu, muslim yang puasa Asyura niscaya mendapat pahala yang disamakan dengan 10.000 malaikat sebagaimana bunyi hadits berikut,

"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka." (HR Muslim)

Hukum Puasa Muharram

Hukum puasa Muharram adalah sunnah sebagaimana merujuk pada pendapat ulama yang disebutkan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu oleh Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dkk. Ini juga berlaku bagi puasa Asyura dan Tasua karena keduanya dilaksanakan pada bulan Muharram.

Terkait hukum puasa Muharram ini bersandar pada hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Abbas RA, "Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 (Muharram)." (HR Ahmad)

Bolehkah Puasa Asyura Tanpa Tasua?

Masih mengacu sumber sebelumnya, puasa Asyura dan Tasua sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam haditsnya. Meski demikian, jumhur ulama mengatakan sah-sah saja jika muslim hanya mengerjakan puasa Asyura tanpa diawali Tasua.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Aku berharap dengannya (puasa Asyura) Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya." (Jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi)

Namun, mazhab Syafi'i berpendapat bahwa muslim yang hanya berpuasa Asyura disunnahkan untuk puasa pada 11 Muharram. Tetapi, tidak masalah juga apabila muslim hanya berpuasa Asyura tanpa diawali Tasua.




(aeb/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads