Makkah Hujan Lebat, Madinah Suhu Tinggi Diprediksi Terjadi pada Juli-Agustus

Makkah Hujan Lebat, Madinah Suhu Tinggi Diprediksi Terjadi pada Juli-Agustus

Kristina - detikHikmah
Kamis, 04 Jul 2024 16:15 WIB
Ilustrasi hujan di Arab Saudi
Hujan di Arab Saudi. Foto: Gulf Insider
Jakarta -

Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) merilis prediksi cuaca di Arab Saudi selama musim panas, Juli-Agustus 2024. Sejumlah wilayah akan mengalami hujan lebat bersamaan dengan suhu tinggi.

Dilansir Saudi Gazette, Kamis (4/7/2024), NCM memprediksi terjadi peningkatan suhu permukaan rata-rata hingga 80 persen di sebagian besar wilayah Kerajaan. Peningkatan mencapai 2 derajat di atas normal.

NCM juga memprediksi terjadi peningkatan laju curah hujan di sebagian besar wilayah Kerajaan, terutama pada Juli dan Agustus, mencapai 70 persen. Wilayah dataran tinggi Makkah, Al-Baha, Asir, Jazan, dan Najran diprediksi mengalami hujan lebat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, wilayah Hail, Qasim, Al-Jouf, dan Perbatasan Utara serta sebagian wilayah Madinah dan Tabuk akan mengalami kenaikan suhu hingga 2 derajat pada Juli. Adapun, wilayah Riyadh dan Provinsi Timur suhu naik hingga 1,5 derajat dan wilayah lainnya akan mengalami kenaikan 1 derajat dari rata-rata.

Kenaikan suhu juga terjadi pada Agustus. Wilayah Hail, Perbatasan Utara akan naik hingga 2 derajat dari rata-rata, wilayah Riyadh, Provinsi Timur, dan Madinah dan Tabuk naik hingga 1,5 derajat, sementara wilayah lainnya diprediksi naik hingga 1 derajat.

ADVERTISEMENT

Dalam laporan musim panas ini, NCM juga menyatakan kemungkinan curah hujan di semua wilayah kerajaan pada Juli lebih tinggi dari tingkat normal, sekitar 60-70 persen. Sementara pada Agustus, tingginya curah hujan hingga 60 persen diprediksi melanda sebagian besar wilayah Kerajaan, kecuali sebagian besar wilayah Makkah, Madinah, dan Provinsi Timur tetap di kisaran rata-rata.

Diketahui, Arab Saudi telah memasuki musim panas sejak 1 Juni 2024. Panas ekstrem melanda tempat-tempat suci selama musim haji. Suhu di Makkah mencapai 51,8 derajat Celsius.

Panas ekstrem pada musim haji menjadi panas yang mematikan. Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat, jumlah kematian jemaah haji mencapai 1.301 jiwa. Dari angka tersebut, 83 persen di antaranya merupakan jemaah ilegal dan berjalan jauh di bawah paparan terik matahari tanpa alat pelindung.




(kri/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads