Arti Ihdinas Sirotol Mustaqim dalam Surat Al Fatihah dan Tafsirnya

Ihdinas Sirotol mustaqim merupakan ayat keenam dari surat Al Fatihah. Ayat ini berisi tentang permohonan untuk diberi petunjuk akan jalan yang lurus.

Surat Al Fatihah sendiri dibacakan setiap hari oleh umat muslim setiap kali sholat. Namun, apakah kamu tahu makna dari ayat keenam dari surat Alfatihah ini?

Arti Ihdinas Sirotol Mustaqim dan Bacannya

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Latin: ihdinash-shirâthal-mustaqîm

Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus."

Tafsir Ihdinas Sirootol Mustaqim

Ayat-ayat sebelum Ihdinas Sirotol Mustaqim merupakan penyampaian pujian kepada Allah SWT. Menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya, layaklah jika pujian tersebut diikuti dengan permintaan, seperti dalam ayat ini yang artinya "Tunjukilah kami jalan yang lurus".

Sehingga, hal tersebut menjadi keadaan yang sempurna bagi seorang hamba yang memohon permintaan. Pertama, dia memuji Rabb yang akan dia minta, kemudian memohon keperluannya dan keperluan saudaranya dari kalangan orang-orang yang beriman.

Allah SWT pun membimbing hambaNya agar senantiasa memberikan pujian kepadaNya sebelum meminta. Sebab yang demikian itu lebih sempurna.

1. اِهْدِنَا

Kata ihdina dalam ayat ini berarti bimbingan dan juga taufik. Sehingga, dalam ayat tersebut terkandung makna, "Berikanlah Ilham kepada kami, berikanlah taufik kepada kami, berikanlah rezeki kepada kami atau berilah anugerah kepada kami."

2. الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Menurut Imam Abu Ja'far bin Jarir, ahli tafsir secara keseluruhan sepakat "Shirothol mustaqiim" adalah jalan yang terang dan lurus. Jika ditanya, mengapa seorang mukmin meminta hidayah di setiap saat, baik saat sholat maupun di luar sholat? Padahal dia sudah beriman. Bukakah ini sia-sia?

Jawabannya tidak. Jika bukan karena meminta hidayah siang dan malam, tidak ada jaminan Allah memberikan petunjukNya. Sebab, seorang hamba akan senantiasa membutuhkan Allah setiap saat dan situasi agar diberikan keteguhan, kemantapan, penambahan, dan kelangsungan hidayah.

Dia tidak kuasa memberi manfaat atau mudharat kepada dirinya sendiri, kecuali Allah menghendaki. Sehingga, Allah selalu membimbing hambaNya agar senantiasa memohon kepadaNya setiap saat. Supaya Dia memberikan pertolongan, keteguhan, dan taufik.

Orang yang berbahagia adalah orang yang diberi taufik untuk memohon kepada Allah. Sebab Allah menjamin akan mengabulkan permohonan seseorang yang memohon kepadanya, apalagi permohonan hamba yang sedang terdesak dan sangat membutuhkan pertolonganNya.

Dalam firmanNya, Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk tetap beriman. Artinya, permohonan ini bukanlah bentuk dari sia-sia atau tahshihul hasil. Sebab, maksud dari tuntutan keimanan adalah keteguhan, keberlanjutan, dan kelanggengan atas amal saleh yang sudah ditunjukkan.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ۝١٣٦

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh.

Dengan demikian, firman اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ berarti "Semoga Engkau terus berkenan menunjuki kami di atas jalan yang lurus itu dan jangan Engkau simpangkan ke jalan yang lainnya".

Itulah arti dari Ihdinas sirotol mustaqim beserta tafsirnya. Semoga kita senantiasa diberikan petunjuk dan bimbingan Allah agar selalu berada di jalan yang lurus.

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira