Tata Cara Mandi Idul Adha untuk Wanita dan Laki-laki

Tata Cara Mandi Idul Adha untuk Wanita dan Laki-laki

Tim detikHikmah - detikHikmah
Minggu, 16 Jun 2024 20:55 WIB
Fresh shower behind wet glass window with water drops splashing. Water running from shower head and faucet in modern bathroom.
Ilustrasi tata cara mandi Idul Adha. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ben-bryant)
Jakarta -

Tata cara mandi sebelum sholat Idul Adha perlu diperhatikan muslim bagi besok yang hendak menunaikan sholat Idul Adha. Sholat Idul Adha secara resmi ditetapkan pemerintah Indonesia akan digelar pada Senin, 17 Juni 2024.

Pelaksanaannya bisa dimulai sejak tengah malam pada hari raya hingga waktu siang terakhir pada hari raya.

Adapun tata cara mandi sunnah ini, baik wanita maupun laki-laki, tidak begitu berbeda. Perkara yang membedakan berkenaan dengan pembersihan rambut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Mandi Sholat Idul Adha

Cara melaksanakan mandi sunnah sebelum sholat hari raya ini disamakan pengerjaannya dengan mandi besar pada umumnya. Berikut langkah-langkah melakukan mandi Idul Adha baik bagi wanita dan laki-laki:

  • Membaca doa masuk kamar mandi
  • Membaca niat mandi sholat Idul Adha
  • Mulai basahi anggota tubuh dari bagian sebelah kanan dahulu, kemudian dilanjutkan ke kiri
  • Basahi seluruh tubuh dengan air mengalir atas kepala sampai kaki
  • Bersihkan seluruh bagian lipatan tubuh satu persatu , dari atas sampai bawah termasuk sela-sela jari tangan dan kaki
  • Lalu dilanjutkan dengan tahapan mandi seperti pada umumnya benar-benar bersih, seperti sikat gigi, keramas, membasuh badan dengan sabun dan air bersih
  • Setelah mandi, dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum keluar kamar mandi
  • Berdoa setelah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kaki kanan terlebih dahulu

Tata cara mandi bagi laki-laki dan wanita hanya dibedakan saat membersihkan rambut. Dilansir Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita oleh Abdul Syukur Al-Azizi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki sedangkan wanita tidak dianjurkan.

ADVERTISEMENT

Aturan ini dilandasi dari riwayat Ummu Salamah RA yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Ia berkata,

"Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?"

Rasulullah SAW pun menjawab, "Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyela kepadamu dengan air sebanyak tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR Muslim)

Niat Mandi Sholat Idul Adha

Bacaan niat mandi ini menjadi pengawal dari rangkaian tata cara mandi sunnah sebelum sholat Id. Setelahnya, dianjurkan pula untuk berwudhu sebelum memulai mandi. Barulah muslim bisa melanjutkan rangkaian tata cara mandi seperti yang disebutkan sebelumnya. Berikut bacaan niat mandi Idul Adha:

Ω†ΩˆΩŠΨͺ Ψ§Ω„ΨΊΨ³Ω„Ψ© Ω„ΨΉΩŠΨ― Ψ§Ω„Ψ£ΨΆΨ­Ω‰ Ψ³Ω†Ψ§ΨͺΩ† Ω„Ω„Ω‡ ΨͺΨΉΨ§Ω„Ω‰.

Nawaitul ghusla li'idil adha sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha sebagai sunnah karena Allah ta'ala."

Hukum Mandi Idul Adha

Dilansir dari Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 1, pengamalan mandi sebelum sholat Id adalah sunnah. Dijelaskan meski hadits-hadits yang menyebut Rasulullah SAW melaksanakan mandi sebelum sholat hari raya bersanad dhaif atau palsu, amalan tersebut tetap disunnahkan para ulama mengacu pada anjuran sahabat nabi.

Salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib RA dalam sebuah riwayat shahih oleh Syekh Albani dalam Irwa' Al Galil. "Ada seseorang yang bertanya kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu tentang mandi. Ali menjawab, 'Mandilah tiap hari jika kamu mau." Lelaki itu berkata, 'Bukan. Maksudku, mandi yang benar-benar mandi,' Ali menjawab, '(Mandilah) untuk hari Jumat, hari 'Arafah, hari Idul Adha, dan Idul Fitri." (HR Baihaqi)

Landasan ini juga diperkuat dengan hadits dari Nafi' yang berkata,

ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ¨Ω’Ω†ΩŽ ΨΉΩΩ…ΩŽΨ±ΩŽ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΩŠΩŽΨΊΩ’ΨͺΩŽΨ³ΩΩ„Ω ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ الْفِطْرِ Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩŽ Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩŽΨΊΩ’Ψ―ΩΩˆΩŽ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰

Artinya: "Abdullah bin 'Umar biasa mandi di hari Idul Fitri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang." (HR Malik)

Waktu Mandi Idul Adha

Dilansir dari Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i oleh Syekh Dr. Alauddin Za'tari pengerjaan waktu mandi di hari raya disebut cukup lama. Durasinya sudah bisa dikerjakan mulai tengah malam pada 10 Zulhijah atau Idul Adha hingga pada akhir siang hari Idul Adha.

Meski demikian, waktu yang utama pengerjaan mandi sunnah ini disebut setelah terbit fajar.

Dijelaskan buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya oleh R Syamsul B dan M Nielda, hal ini lantaran pada zaman dulu, orang-orang desa yang mengikuti sholat Id di kota mengharuskan mereka berangkat pagi sebelum fajar.

Jadi, bila mandi sunnah dibatasi setelah fajar hanya akan menyulitkan mereka meskipun waktu yang utama adalah setelah fajar.

Demikianlah tata cara hingga niat mandi Idul Adha dilengkapi dengan penjelasan waktunya. Semoga bermanfaat.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads