Sebelum menyembelih hewan kurban, umat Islam diperintahkan untuk menunaikan sholat Idul Adha secara berjamaah di masjid atau tempat lapang. Apa hukum sholat Idul Adha itu sendiri?
Sholat Idul Adha atau biasa disebut sholat Id dikerjakan setiap 10 Dzulhijjah. Amalan ini dikerjakan pagi hari, tepatnya ketika matahari sudah terbit.
Perintah sholat Idul Adha tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Ummu Athiyah RA. Ia berkata,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk mengajak keluar (kaum wanita) pada (Hari Raya) Idul Fitri dan Idul Adha yaitu gadis-gadis, wanita yang haid, dan wanita-wanita yang dipingit. Adapun yang haid, maka dia menjauhi tempat sholat dan ikut menyaksikan kebaikan dan dakwah muslimin. Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab?' Beliau menjawab, 'Hendaknya saudaranya meminjamkan jilbabnya'." (HR Bukhari dan Muslim)
Hukum Sholat Idul Adha
Sayyid Sabiq dalam karyanya yang berjudul Fiqh as-Sunnah terjemahan Khairul Amru Harahap dan Masrukhin menjelaskan terkait hukum sholat Idul Adha. Dikatakan, sholat Id hukumnya sunnah muakkad.
Sholat Idul Adha disyariatkan pada tahun pertama hijriah bersamaan dengan sholat Idul Fitri. Biasanya, amalan itu disebut sholat dua hari raya.
Menurut Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) tulisan Saiful Hadi El-Sutha, saking dianjurkannya sholat Idul Adha bahkan Nabi Muhammad SAW meminta kaum wanita dan anak-anak untuk ikut menghadiri pelaksanaannya sebagaimana diterangkan pada hadits sebelumnya. Sholat Id menjadi bukti keimanan dan ketakwaan seseorang.
Apakah Sholat Idul Adha Harus Berjamaah?
Syaikh Dr Alauddin Za'tari melalui Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i terjemahan Abdul Rosyad Shiddiq mengatakan bahwa sholat Idul Adha tidak harus dilakukan secara berjamaah. Pada pelaksanaannya, diperbolehkan sholat Idul Adha secara munfarid atau sendiri.
Artinya, sah-sah saja jika muslim melaksanakan sholat Idul Adha sendiri. Namun, pada praktiknya pengamalan ibadah sunnah itu dianjurkan secara berjamaah.
Tata Cara Sholat Idul Adha
Berikut tata cara sholat Idul Adha yang dinukil dari buku Fiqih Islam susunan Jauharul Eka Mawahib dan Siti Sulaikho,
1. Membaca niat dengan lafaz berikut,
أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا / مَأْمُوماً اللهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushalli sunnata li'îdil-l-adha rak'ataini imaman/ma'muman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat sholat Idul Adha dua rakaat jadi imam/makmum karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Takbir tujuh kali pada rakaat pertama. Setiap takbirnya membaca doa berikut,
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Arab latin: Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaaha illallahu wallahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah dan segala pujian hanya milik Allah, dan tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah, Allah Maha Besar."
5. Membaca surah Al Fatihah
6. Membaca salah satu surah atau ayat dalam Al-Qur'an. Surah yang disarankan dibaca pada rakaat pertama sholat Idul Adha adalah surah Qaf atau surah Al A'la
7. Dilanjut dengan rukuk, i'tidal, dan seterusnya sampai bangkit untuk rakaat kedua
8. Bertakbir lima kali dengan bacaan di antara tiap takbir yang sama dengan rakaat pertama
9. Membaca surah Al Fatihah dan salah satu surah atau ayat dalam Al-Qur'an. Surah yang disarankan untuk dibaca pada rakaat kedua adalah surah Al Qamar atau surah Al Ghasyiyah
10. Lanjutkan gerakan sholat seperti biasa sampai salam
Itulah pembahasan mengenai hukum sholat Idul Adha. Semoga bermanfaat.
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa