Pernahkah detikers membicarakan orang lain ketika sedang berbincang-bincang dengan teman atau rekan sebaya? Jika pernah sebaiknya kurang-kurangi melakukan hal itu. Sebab perilaku itu sama dengan ghibah dan sangat dilarang. Lantas mengapa ghibah tak boleh dilakukan muslim?
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bertanya:
Ø£ÙØªÙØ¯ÙØ±ÙÙÙÙ Ù ÙØ§ اÙÙØºÙÙØšÙة٠ÙÙØ§ÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ¹ÙÙÙÙ Ù ÙÙØ§Ù٠ذÙÙÙØ±ÙÙÙ Ø£ÙØ®ÙاÙÙ ØšÙÙ ÙØ§ ÙÙÙÙØ±ÙÙÙ ÙÙÙÙ٠أÙÙÙØ±ÙØ£ÙÙÙØªÙ Ø¥ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙ ÙÙÙ Ø£ÙØ®ÙÙ Ù ÙØ§ Ø£ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ù٠إÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙØ§ تÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¯Ù Ø§ØºÙØªÙØšÙØªÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙ ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¯Ù ØšÙÙÙØªÙÙÙ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya:"Tahukah kalian tentang ghibah?" Para Sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah memberi penjelasan, "Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai". Beliau ditanya, "Jika apa yang saya sebut itu sesuai dengan apa yang ada padanya?'. Beliau menjawab, "Jika benar adanya berarti engkau telah bergibah, kalau tidak benar berarti engkau telah berbuat kebohongan." (HR. Muslim).
Makna Ghibah
Mengutip buku As-Suluk Al-Ijtima'i (Fikih Sosial) Membangun Masyarakat Berperadaban Islami karya Syaikh Hasan Ayyub makna ghibah menurut para ulama adalah ketika seseorang menyebut muslim lainnya dengan sesuatu yang tidak ia sukai jika ia mendengarnya.
Seperti menyebutnya dengan cacat badan, keturunannya, akhlaknya, atau perbuatannya terkait agama dan kehidupan dunianya (pakaian, rumah, hartanya).
Ghibah juga tidak hanya mengenai perkataan atau ucapan secara jelas mengenai hal yang tidak disukai, bisa juga ucapan atau gerakan secara tersirat (Sindiran, ucapan tidak terus terang).
Perbuatan, isyarat mata, dengan tulisan, atau menirukan semua masuk dalam kategori ghibah, bila semua yang dilakukan mengindikasikan cacat atau kekurangan yang diceritakan.
Macam-Macam Ghibah
Ghibah yang disertai riya, seperti mengatakan, "Saya berlindung kepada Allah dari perbuatan yang tidak tahu malu semacam ini, semoga Allah menjaga ku dari perbuatan itu."
Ghibah yang disertai pujian, seperti mengatakan, "Betapa baik orang itu tidak pernah meninggalkan kewajibannya, namun sayang ia memiliki perangai seperti yang banyak kita miliki, yaitu kurang sabar."
Bentuk ghibah yang lain, seperti mengucapkan, "Saya kasihan terhadap teman kita yang selalu diremehkan ini. Saya berdoa kepada Allah agar dia tidak lagi diremehkan."
Sementara itu, dari macam-macam ghibah, terdapat ghibah yang diperbolehkan, yakni:
Orang yang teraniaya, bila seseorang dianiaya maka boleh menceritakan dan mengadukan kezaliman orang yang menzaliminya kepada penegak hukum/pihak yang berkuasa.
Û ÙÙØ§ ÙÙØÙØšÙ٠اÙÙÙÙ°Ù٠اÙÙØ¬ÙÙÙØ±Ù ØšÙØ§ÙسÙÙÙÙۀء٠٠ÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ§ Ù ÙÙÙ ØžÙÙÙÙ Ù Û ÙÙÙÙØ§Ù٠اÙÙÙÙ°Ù٠سÙÙ ÙÙÙØ¹Ùا عÙÙÙÙÙÙ ÙØ§ ١ـٚ
Artinya: "Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Meminta bantuan untuk menyingkirkan kemungkaran, dan supaya orang yang bermaksiat kembali ke jalan yang benar.
Seperti jika seseorang mempunyai teman yang suka berbuat onar, maka boleh mengghibahnya dengan tujuan isti'anah (minta tolong) kepada orang lain untuk mencegah kemungkarannya.
Hukum Ghibah Menurut Al-Qur'an dan Hadits
Mengutip buku Hadits-hadits Tarbiyah karya Wafi Marzuqi Ammar, Lc, dkk. Disebutkan hukum ghibah adalah haram seperti surah Al-Hujarat ayat 12:
ÙÙ°ÙØ§ÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ٠اٰ٠ÙÙÙÙØ§ Ø§Ø¬ÙØªÙÙÙØšÙÙÙØ§ ÙÙØ«ÙÙÙØ±Ùا Ù ÙÙÙÙ Ø§ÙØžÙÙÙÙÙÛ Ø§ÙÙÙÙ ØšÙØ¹ÙØ¶Ù Ø§ÙØžÙÙÙÙÙ Ø§ÙØ«ÙÙ Ù ÙÙÙÙÙØ§ ØªÙØ¬ÙسÙÙØ³ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ§ ÙÙØºÙØªÙØšÙ ØšÙÙØ¹ÙضÙÙÙÙ Ù ØšÙØ¹ÙØ¶ÙØ§Û اÙÙÙØÙØšÙÙ Ø§ÙØÙØ¯ÙÙÙ٠٠اÙÙÙ ÙÙÙØ£ÙÙÙÙÙ ÙÙØÙÙ Ù Ø§ÙØ®ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙØªÙا ÙÙÙÙØ±ÙÙÙØªÙÙ ÙÙÙÙÙÛ ÙÙØ§ØªÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙ°ÙÙ ÛØ§ÙÙÙ٠اÙÙÙÙ°Ù٠تÙÙÙÙØ§ØšÙ رÙÙØÙÙÙ٠٠١٢
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang."
Serta hadits dari Ibnu Hajar Al-Haitsami RA jangan berkata mengenai ghibah:
"Ø¥ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙØ§ Ø£ÙØ¹ÙØžÙ٠٠اÙÙØ¹ÙØ°ÙØ§ØšÙ ÙÙØ£ÙØŽÙØ¯Ù٠اÙÙÙÙÙÙØ§ÙÙ Ø ÙÙÙÙØ¯Ù ØµÙØÙ ÙÙÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙÙÙÙØ§ Ø£ÙØ±ÙØšÙÙ Ø§ÙØ±ÙÙØšÙØ§Ø ÙÙØ£ÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙ Ù ÙØ±ÙØ¬ÙØªÙ ØšÙÙ ÙØ§Ø¡Ù اÙÙØšÙØÙر٠أÙÙÙØªÙÙÙØªÙÙÙ ÙÙØºÙÙÙØ±Ùت٠رÙÙØÙÙÙØ ÙÙØ£ÙÙÙ٠أÙÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙØ¬ÙÙÙÙÙ ÙÙ٠اÙÙÙÙØ§Ø±ÙØ ÙÙØ£ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ø±ÙØ§ØŠÙØÙة٠٠ÙÙÙØªÙÙÙØ©Ù ÙÙÙÙÙØ§ Ø ÙÙØ£ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¹ÙذÙÙØšÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØšÙÙØ±ÙÙÙÙ ÙØ ÙÙØšÙØ¹ÙØ¶Ù ÙÙØ°ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙÙØ©Ù ÙÙ٠اÙÙÙÙØšÙÙØ±ÙØ©ÙØ ÙÙÙÙÙÙÙÙ Ø¥ÙØ°Ùا Ø§Ø¬ÙØªÙÙ ÙØ¹ÙØªÙØ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ°Ùا ÙÙ٠اÙÙØ£ÙØÙادÙÙØ«Ù
Ø§ÙØµÙÙØÙÙØÙØ©."
Artinya: "Sesungguhnya pada ghibah terdapat siksaan paling berat dan hukuman paling pedih. Karena disebutkan dalam Hadits shahih bahwa ghibah adalah petingginya riba. Di samping jika dicampurkan kepada lautan, airnya menjadi rusak dan berubah baunya. Para pelaku ghibah akan memakan bangkai dalam Neraka. Mereka di sana mempunyai bau sangat busuk. Dan mereka akan disiksa dalam kuburan karenanya. Sungguh ini sudah cukup berat pada satu dosa besar saja. Maka bagaimana jika seluruh dosa besar berkumpul pada satu orang. Dan semua yang kami sebutkan ini terdapat dalam hadits-hadits shahih."
(lus/lus)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Daftar Besaran Biaya Haji Reguler 2026 Tiap Embarkasi Daerah
Menag: Orang Arab Harus Belajar Islam di Indonesia