Bagaimana Penulisan Insya Allah yang Benar? Begini Penjelasannya

Bagaimana Penulisan Insya Allah yang Benar? Begini Penjelasannya

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Minggu, 02 Jun 2024 10:00 WIB
Ilustrasi Pasangan Muslim
Foto: (Getty Images/iStockphoto/Danon The)
Jakarta -

Kalimat Insya Allah seringkali diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Insya Allah biasanya dikatakan ketika seseorang akan melakukan suatu kegiatan atau perbuatan di masa yang akan datang.

Anjuran mengucapkan Insya Allah juga bisa ditemukan dalam Al Qur'an. Sehingga, kalimat ini penting diucapkan jika sedang merencanakan sesuatu.

Banyak yang menuliskan lafadz ini dengan "Insya Allah" dan "Insha Allah". Lantas, sebenarnya penulisan mana yang benar?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insya Allah atau Insha Allah?

Dalam bahasa Arab kalimat penulisan yang benar adalah إِنْ شَاءَ اللَّه yang berarti Jika Allah menghendaki. Menurut KBBI, penulisan bakunya dalam bahasa Indonesia adalah Insya Allah.

Sementara itu, dalam bahasa Indonesia, "Sh" bisa merujuk pada huruf ﺹ , sehingga ucapan "Insha Allah" jika ditulis dalam bahasa Arab menjadi إنصا bukan إِنْ شَاءَ . Meski begitu, mengutip NU Online, Pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Malang, Gus Ach Dhofir Zuhry mengatakan, transliterasi atau alih aksara huruf Arab ke latin bergeser. Kini ص ditulis dengan huruf S dengan titik di bawah (Ṣ). Sehingga, perbedaan ini tidak perlu diperdebatkan.

ADVERTISEMENT

Insya Allah dan Insha Allah hanya berbeda berdasarkan rujukan penulisannya. Menurut laman IAIN Kendari, dalam bahasa Indonesia huruf ش ditulis dengan "Sy" (Insya), sementara dalam bahasa Inggris ditulis dengan "Sh" (Insha).

Kapan Mengucapkan Insya Allah?

Menurut Quraisy Shihab dalam Shihab & Shihab Edisi Ramadhan, pada hakikatnya ucapan Insya Allah bukan berarti baru akan mengusahakan jika Allah SWT menghendaki.
Kalimat ini diucapkan setelah ada tekad dalam diri untuk mewujudkannya. Namun, orang yang mengucapkannya tersebut tetap menyadari bahwa keberhasilan upaya itu bergantung pada kehendak Allah SWT.

Insya Allah tidak boleh diucapkan dengan maksud menggantungkan suatu kegiatan semata karena Allah tanpa usaha apapun. Quraisy Shihab berpesan untuk sering mengucap la hawla wala quwwata illaa billaah tidak ada kekuasaan, kemampuan untuk mewujudkan sesuatu atau menghindar dari sesuatu, kecuali dengan Allah).

Kalimat Insya Allah terdapat dalam surat Al Kahfi ayat 23-24. Dijelaskan larangan mengatakan sesuatu pasti akan terjadi besok, kecuali dengan mengatakan Insya Allah.

وَلَا تَقُوۡلَنَّ لِشَاىۡءٍ اِنِّىۡ فَاعِلٌ ذٰ لِكَ غَدًا ۙ‏.

Artinya: Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,"

إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

Artinya: Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".

Makna Insya Allah

Menurut buku Manajemen Insya Allah ada empat makna agung dari kalimat Insya Allah. Menurut buku Manajemen Insya Allah oleh Dr. H. Asep Effendi, dkk, berikut keempat maknanya.

  1. Manusia memiliki ketergantungan atas rencana dan ketentuan Allah (tauhid).
  2. Menghindari kesombongan karena kesuksesan yang dicapai (politik, kekayaan, keilmuan, dan status sosial).
  3. Menunjukkan ketawaduan (keterbatasan diri untuk melakukan sesuatu) di hadapan manusia dan Allah
  4. Bermakna optimis bahwa hari esok akan lebih baik.

Itulah penjelasan mengenai penulisan Insya Allah yang benar. Dapat disimpulkan bahwa penulisan "Insya Allah" didasarkan dari penulisan bahasa Indonesia, sementara "Insha Allah" didasari penulisan bahasa Inggris.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads