Kumpulan Kata Bijak Umar bin Khattab, Inspiratif dan Penuh Makna

Kumpulan Kata Bijak Umar bin Khattab, Inspiratif dan Penuh Makna

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 14 Apr 2024 19:00 WIB
Ilustrasi Umar bin Khattab
Ilustrasi Umar bin Khattab (Foto: Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Umar bin Khattab adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal tegas. Usai wafatnya sang rasul, ia menjadi khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Semasa pemerintahannya, Umar terus mengarahkan kaum muslimin untuk mengamalkan sunnah Nabi SAW dan isi kitab suci Al-Qur'an. Selain itu, ia juga memperluas wilayah kekuasaan Islam.

Mengutip buku Biografi Umar bin Khattab susunan Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi, Umar bin Khattab juga diberi gelar Al-Faruq yang artinya sang pembeda. Maksudnya, Umar merupakan orang yang dapat membedakan antara haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Al Faruq, Umar juga dijuluki Amir al-Mu'minin atau pemimpin orang beriman. Semasa hidupnya, Umar banyak berkata bijak untuk mengingatkan kaum muslimin.

Kata-kata Bijak Umar bin Khattab Semasa Hidup

Berikut sejumlah kata-kata bijak Umar bin Khattab yang dikutip dari buku 2.000 Kata Mutiara dari 200 Tokoh Dunia karya Budi Santoso.

ADVERTISEMENT

1. "Jagalah salatmu. Karena saat kamu kehilangan salat, maka kamu akan kehilangan segalanya."

2. "Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal."

3. "Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan."

4. "Ya Allah, saya ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku! Ya Allah, saya sangat lemah, maka berilah saya kekuatan! Ya Allah, saya ini kikir, jadikanlah saya orang dermawan!"

5. "Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya."

6. "Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya."

7. "Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut."

8. "Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku."

9. "Andai terdengar suara dari langit yang berkata, 'Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja'. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku."

10. "Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan."

11. "Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban."

12. "Ketahuilah saudara-saudaraku, bahwa sikap keras itu sekarang sudah mencair. Sikap itu (keras) hanya terhadap orang yang berlaku zalim dan memusuhi kaum Muslimin,"

13. "Orang yang banyak tertawa itu kurang wibawanya."

14. "Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik."

15. "Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa."

16. "Tetapi buat orang yang jujur, orang yang berpegang teguh pada agama dan berlaku adil saya lebih lembut dari mereka semua," Umar melanjutkan.

17. "Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Janganlah buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit."

18. "Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah keadaan tenang dan sabar".

19. "Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan"

20. "Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya."

21. "Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya."

22. "Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya."

23. "Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal."

24. "Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita."

25. "Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika satu di antaranya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah tersebut."

26. "Bila engkau menemukan celah pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celahmu lebih banyak darinya."

27. "Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah. Itu karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran."

28. "Dari begitu banyak sahabat, tak kutemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala bentuk amal baik, namun tidak mendapati yang lebih baik daripada memberi nasehat yang baik. Aku mencari segala bentuk rezeki, tetapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar."

29. "Kalau engkau merasa berkuasa untuk berbuat aniaya kepada hamba-hamba Allah, ingatlah bahwa Allah lebih berkuasa lagi membalasnya."

30. "Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya."




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads