Salat merupakan rukun Islam yang posisinya sangat penting. Ia menduduki posisi kedua setelah syahadat yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam.
Salat adalah pondasi agama bagi setiap amal kebaikan di dunia. Serta rahmat dan kemuliaan bagi kehidupan di akhirat.
Sehingga pada prinsipnya salat adalah hubungan yang kuat antara makhluk dengan penciptanya, sarana berdialog dengan Tuhan-nya yang tidak mungkin dilaksanakan dengan kelalaian. Meski begitu, kadang mendirikan salat menjadi suatu hal yang menjenuhkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping faktor kejenuhan dan beban berat dalam menjalankan salat, terdapat kesalahan besar yang sering terjadi pada beberapa individu saat mendirikan salat, yaitu kurangnya tuma'ninah. Nabi Muhammad SAW bahkan menegaskan bahwa hal ini setara dengan perbuatan pencurian yang buruk.
Hal ini disampaikan dalam Musnad Imam Ahmad dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
"Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari salatnya". Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari salat?". Rasulullah SAW berkata, "Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya." (HR. Ahmad).
Pengertian Tuma'ninah
Berdasarkan jurnal penelitian yang berjudul Konsep Tuma'ninah dalam Shalat Perspektif Imam Malik dan Abu Hanifah karya Nurhadi dan Zulkifli, tuma'ninah merujuk pada sikap diam sejenak terutama saat melakukan gerakan rukuk, sujud, i'tidal, dan duduk di antara dua sujud dengan tasbih. Tuma'ninah juga dapat diartikan sebagai ketenangan, kesunyian, dan ketenangan batin yang tidak tergesa-gesa saat menjalankan salat.
Menurut pendapat jumhur atau mayoritas ulama dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu karangan Wahbah Az Zuhaili, tuma'ninah termasuk dalam salah satu rukun salat atau syarat rukun dalam rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Artinya, tuma'ninah merupakan suatu hal yang harus dipraktikkan dalam setiap salat agar salat tersebut dianggap sah.
Tuma'ninah dalam salat adalah ketenangan, yaitu syarat tercapainya kekhusyukan. Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika berdiri saat salat, berdirilah dengan Tuma'ninah. Saat rukuk, rukuklah dengan Tuma'ninah. Kemudian lakukanlah dalam salatmu." (HR. Bukhari, dan Muslim)
Menurut Mazhab Syafi'iyyah, batas minimum tuma'ninah sekurang-kurangnya ada waktu untuk sekedar diam setelah anggota tubuh bergerak. Menurut Mazhab Hambali, tuma'ninah minimal dalam salat adalah mencapai ketenangan sepanjang waktu yang dibutuhkan untuk membaca dzikir yang disunnahkan pada setiap gerakan salat. Sementara menurut Mazhab Hanafi, tuma'ninah seminimal mungkin dilakukan selama bacaan tasbih dalam rukuk, sujud, dan bangkit dari keduanya.
Cara Mengerjakan Tuma'ninah dalam Salat
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, ada gerakan dalam salat yang harus dilaksanakan dengan tuma'ninah. Menukil dari buku Panduan Mudah Tuntas Salat Fardu dan Sunah karya Ustad Abu Sakhi, berikut cara tuma'ninah pada empat gerakan salat.
1. Rukuk
Rukuk dengan tuma'ninah artinya rukuk dengan posisi sempurna. Posisi sempurna saat rukuk adalah ketika badan dibungkukkan sedemikian rupa sehingga tulang punggung menjadi rata, leher dan kepala tegak sejajar dengan punggung (tanpa menundukkan atau mengangkatnya terlalu tinggi). Kedua lutut tegak lurus dan tidak membengkok, jari-jari tangan mencengkeram rapat pada lutut, dan pandangan mata terfokus menuju tempat sujud.
2. I'tidal
I'tidal merupakan gerakan bangun berdiri dari posisi rukuk. Posisi tangan ketika i'tidal dilepas dan tidak sedekap.
3. Sujud
Sujud dilakukan dengan tujuh bagian anggota tubuh menyentuh alas atau lantai sujud. Ketujuh anggota tubuh tersebut meliputi kedua telapak tangan, dua lutut, dua ujung kaki, serta dahi bersama dengan hidung.
4. Duduk di Antara Dua Sujud
Duduk ini merujuk pada duduk setelah bangkit dari sujud. Cara duduknya adalah dengan membentangkan kaki kiri, kemudian kaki kanan diletakkan di atas kaki kiri yang tegak. Punggung harus tetap tegak dan tidak condong.
Manfaat Gerakan Salat yang Tuma'ninah
Ternyata gerakan salat yang tuma'ninah dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan psikis seseorang, lho! Mengutip buku Amazing Series: Amazing Islam karya Izzah Annisa, hal tersebut dibuktikan oleh Profesor Muhammad Khasawneh dari Departement of Systems Science & Industrial Engineering Universitas Binghamton di New York.
Di dalam penelitiannya, Profesor Khasawneh memperoleh hasil bahwa salat bisa mengurangi stres pada tubuh, membuat hati tentram dan pikiran menjadi tenang. Profesor juga menemukan fakta bahwa gerakan rukuk dan sujud yang sempurna dapat mengurangi rasa nyeri pada penderita sakit punggung.
Sebaliknya, rasa sakit akan makin bertambah jika gerakan rukuknya kurang sempurna dan tidak thuma'ninah. Masya Allah Tabarakallah!
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi