Masjid Timur di Desa Al-Yamamah, Kegubernuran Arab Saudi menjadi saksi kokohnya gaya arsitektur Najdi selama 400 tahun. Masjid ini didesain tahan segala iklim di wilayah tersebut.
Melansir kantor berita Saudi, SPA, Minggu (14/4/2024), sumber sejarah menyebut masjid ini dibangun antara tahun 1050 dan 1100 H (sekitar 1641-1689 M). Masjid ini memiliki ruang bawah tanah untuk memastikan kehangatan jemaah dan pelajar selama musim dingin dan menjadi tempat yang sejuk saat musim panas.
Atap masjid terbuat dari kayu tamariska (kayu cedar) berbentuk datar dan memiliki lapisan kokoh dan rata. Sehingga, permukaannya sejajar dengan mihrab masjid di lantai dasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ruang bawah tanah masjid memiliki bukakan yang memungkinkan cahaya matahari dan udara masuk pada siang hari. Terdapat lampu gantung untuk memberikan penerangan pada malam harinya.
Sejarawan lokal Abdulaziz bin Ibrahim Al-Saees mengatakan ruang wudhu dibangun berdekatan dengan masjid dan sebuah sumur digali di bagian barat laut masjid untuk menyediakan air bagi jemaah masjid dan masyarakat setempat.
Area bawah tanah dan bagian atas dipisahkan dengan sebuah halaman yang mampu menampung 40-60 jemaah.
Sumber sejarah menyebut, masjid ini mengalami kerusakan parah pada 1170 H dan dilakukan pemugaran. Masjid kemudian dibangun menggunakan material yang bersumber dari lingkungan setempat, seperti lumpur yang padat bercampur gipsum, bahan lokal yang diproses hingga menyerupai gipsum alam, pelepah kurma, dan ranting.
Masjid tua ini terakhir digunakan pada 1432 H/2011 M karena harus dipugar. "Sebagai bangunan bersejarah yang berharga, tempat ini harus direnovasi oleh para ahli," lapor SPA.
![]() |
Penduduk setempat menjaga keaslian bangunan masjid dengan memasang pagar di sekeliling untuk perlindungan.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!