Saudi Imbau Salat Idul Fitri Digelar 15 Menit setelah Matahari Terbit

Saudi Imbau Salat Idul Fitri Digelar 15 Menit setelah Matahari Terbit

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 03 Apr 2024 09:30 WIB
Pemerintah Arab Saudi mengumumkan Lebaran Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023. Raja Salman bin Abdulaziz pun melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam, Jeddah. Sementara Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, melaksanakan salat Idul Fitri di Masjidil Haram.
Salat Idul Fitri di Arab Saudi. (Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters)
Jakarta -

Kementerian Kerajaan Arab Saudi memberi imbauan agar pelaksanaan salat Idul Fitri digelar 15 menit setelah matahari terbit. Imbauan tersebut ditujukan pada seluruh masjid dan pihak penyelenggara salat Idul Fitri di kawasan kerajaan.

Dilansir dari kantor berita Arab Saudi, SPA, Rabu (3/4/2024), arahan waktu menggelar salat Id di Arab Saudi ini diinstruksikan oleh Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz Al Al Sheikh. Instruksi tersebut dikeluarkan melalui surat edaran yang dikirim ke cabang-cabang kementerian.

Melalui surat edarannya disebutkan, waktu salat Idul Fitri menurut kalender Umm al-Qura yang dipedomani Arab Saudi telah ditetapkan 15 menit setelah matahari terbit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syekh Al Al-Sheikh turut menyebutkan salat Idul Fitri dapat digelar di tempat terbuka dan semua masjid. Dikecualikan bagi masjid-masjid di beberapa kota dan pusat-pusat desa kerajaan Arab Saudi yang tidak digunakan untuk melaksanakan salat Idul Fitri.

Lebih lanjut, Syekh Al Al-Sheikh memberi arahan agar penyelenggara salat Idul Fitri dapat melakukan persiapan sedini mungkin. Termasuk persiapan pelayanan dan kebersihan yang dapat memastikan jemaah salat Idul Fitri menjalankan ibadah dengan mudah dan aman.

ADVERTISEMENT

"Arahan Al Al-Sheikh sejalan dengan komitmen kementerian untuk memelihara, mendukung, dan merawat semua masjid di kerajaan, sesuai dengan bimbingan bijak dari kepemimpinan," lapor SPA.

Dikutip dari Imam Abu Wafa dalam buku Panduan Sholat Rosulullah 2 menjelaskan, salat Idul Fitri diamalkan pada 1 Syawal. Pelaksanaannya ditandai dengan terbitnya matahari setinggi tombak hingga masuk zawal asy-syams atau ketika matahari condong ke arah barat.

Pelaksanaan salat Idul Fitri disunahkan untuk diperlambat unutuk memberikan kesempatan lebih luang kepada muslim yang belum menunaikan kewajiban zakat fitrah.

Rasulullah SAW diketahui juga mengakhirkan pelaksanaan salat Idul Fitri yakni, pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini didasarkan dari hadits riwayat Jundub RA berikut,

ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ‘Ω Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ اللهُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ…ΩŽ ΩŠΩΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠ Ψ¨ΩΩ†ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω’ΩΩΨ·Ω’Ψ±ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΩ…Ω’Ψ³Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω‚ΩŽΩŠΩ’Ψ―Ω Ψ±ΩΩ…Ω’Ψ­ΩŽΩŠΩ’Ω†Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΨΆΩ’Ψ­ΩŽΩ‰ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω‚ΩŽΩŠΩ’Ψ―Ω رُمْحٍ

Artinya: "Nabi SAW pernah mengerjakan salat Idul Fitri bersama kami dan pada saat itu matahari setinggi dua tombak. Sedangkan pada salat Idul Adha, matahari baru setinggi satu tombak." (HR Ahmad)




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads