Nuzulul Quran: Sejarah, Waktu, Amalan dan Keistimewaannya

Nuzulul Quran: Sejarah, Waktu, Amalan dan Keistimewaannya

Alvin Setiawan - detikHikmah
Rabu, 27 Mar 2024 18:30 WIB
Memasuki 10 hari terakhir bulan suci ramadan, banyak orang berlomba-lomba mengejar pahala. Salah satunya kala ia menyambut Nuzulul Quran. Inilah potretnya. 

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia. Momen ini diperingati saat memasuki hari ke -17 Bulan Suci Ramadan.
Ilustrasi Nuzulul Quran. (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Memasuki hari ke-17 Ramadan, muslim akan memperingati Nuzulul Quran. Nuzulul Quran merupakan waktu yang mulia sebab turunnya kitab suci umat Islam, yakni Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia.

Agar muslim lebih paham mengenai Nuzulul Quran. Berikut sejarah, waktu, amalan dan keutamaan dari Nuzulul Quran.

Sejarah Nuzulul Quran 17 Ramadan

Sejarah peringatan Nuzulul Quran erat kaitannya dengan peristiwa Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan wahyu pertama kali. Menurut buku Tanya Jawab Islam yang disusun PISS KTB dan TIM Dakwah Pesantren, dijelaskan wahyu pertama tersebut merupakan Al-Qur'an surah Al Alaq ayat 1-5.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu berlangsung saat Rasulullah SAW yang berusia 40 tahun sedang menyendiri atau berkhalwat di Gua Hira, Jabal Nur. Gua tersebut berjarak kurang lebih 6 km dari Makkah.

Datanglah Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu tersebut kepada Nabi SAW. Dikisahkan di dalam buku Tafsir Salam karya Tim Tafsir Ilmiah Salman ITB, Jibril memerintahkan Rasulullah SAW untuk iqra (membaca) kelima ayat pertama surah Al Alaq tersebut.

ADVERTISEMENT

Selama melakukan itu, Jibril memeluk lalu melepaskan Rasulullah sebanyak tiga kali. Jibril berkata, "Iqra (bacalah)!"

Rasulullah SAW pun menjawab, "Mā ana bi qari," yang artinya saya tidak bisa membaca sebab Rasulullah SAW seorang yang buta huruf (ummi).

Hingga pada dekapan ketiga, Jibril membacakan lafaz dari kelima ayat surah Al Alaq. Menurut catatan sejarah, peristiwa itu pula yang kemudian ditetapkan sebagai malam Nuzulul Qur'an atau turunnya Al-Qur'an.

Waktu Terjadinya Nuzulul Quran

Menurut Imam Suyuthi dalam Kitab Al Itqan fi Ulum al Quran terjemahan Muhammad Halabi, Nuzulul Quran diperingati setiap 17 Ramadan yang bertepatan dengan turunnya Al-Qur'an pertama kali pada 610 M di Gua Hira. Hal itu didasarkan pada keterangan dari surah Al Baqarah ayat 185,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Quran..."

Kemudian para ahli tarikh pun menganalisa penanggalan malam Nuzulul Quran dalam ayat lain yang termaktub pada surah Al Anfaal ayat 41. Allah SWT berfirman,

۞ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: "Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu,"

Menurut buku Jangan Lepaskan Islam walau Sedetik oleh Masyuril Khamis. Mereka menafsirkan, maksud kalimat, '... hari bertemu dua pasukan ...,' dalam ayat di atas merupakan permulaan perang Badar. Pasukan kaum muslimin berhadapan dengan kaum Quraisy disebut terjadi pada 17 Ramadan malam hari.

Dengan demikian, Nuzulul Quran pada 17 Ramadan 1445 bertepatan dengan Kamis, 28 Maret 2024 sesuai dengan ketetapan hasil sidang isbat yang digelar pemerintah. Artinya, malam Nuzulul Quran dimulai sejak Rabu, 27 Maret 2024 malam.

3 Amalan yang Dikerjakan pada Nuzulul Quran

1. Tilawah Al-Qur'an

Dalam rangka memperingati turunnya Al-Qur'an maka dianjurkan untuk tilawah Al-Qur'an seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

Artinya: "Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur'an bersamanya." (HR Bukhari)

2. Memperbanyak Salat Malam

Syekh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq terjemahan Futuhal Arifin dan Farhan Kurniawan menjelaskan jika salat malam atau qiyamul lail juga termasuk dalam salah satu amalan malam Nuzulul Quran. Hal tersebut bersumber pada keterangan hadits berikut yang diceritakan Abu Hurairah RA,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barangsiapa yang bangun menegakkan salat malam di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari rida Allah SWT maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Iktikaf

Iktikaf dianjurkan pada malam Nuzulul Quran. Muslim dapat berdiam diri dan tidak keluar masjid lalu melakukan ibadah wajib dan sunah.

Adapun untuk niat beri'tikaf seperti yang dikutip dari buku Memakmurkan Rumah Allah karya Iskandar A. Ahmad yang berbunyi,

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى

Nawaitu i'tikaafa fii haadza al masjidi lillahi ta'aala

Artinya: Aku berniat iktikaf di masjid ini karena Allah.

Keistimewaan Malam Nuzulul Quran

1. Malam Keberkahan

Malam Nuzulul Quran atau malam diturunkannya Al-Qur'an ke bumi disebut sebagai malam yang penuh berkah. Allah SWT berfirman dalam surah Ad Dukhan ayat 3,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan,"

2. Diampuni Segala Dosa

Keistimewaan malam Nuzulul Quran turut dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)

3. Malam Keselamatan dan Kesejahteraan

Malam Nuzulul Quran juga disebut sebagai malam yang penuh keselamatan dan kesejahteraan. Hal ini dapat berlandaskan pada Al-Qur'an surah Al-Qadr ayat 4-5.

4. Dicatatnya Takdir Tahunan

Malam Nuzulul Quran juga disebut sebagai malam di mana takdir tahunan dicatat. Dijelaskan dalam surah Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi,

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,"

Dilansir dari laman IAIN Madura, urusan yang dimaksud dalam ayat di atas meliputi urusan takdir terkait rezeki, hidup, mati, untung, dan sebagainya. Artinya, dengan mengerjakan amalan kebaikan selama malam Nuzulul Quran diharapkan juga mendapat takdir yang berkah selama setahun penuh.

Wallahu a'lam.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads