Ada percekcokan di antara warga dan sekelompok pemuda di Sawangan, Depok lantaran kegiatan berkeliling membangunkan sahur diprotes karena dianggap mengganggu. Video percekcokan itu bahkan sempat viral di media sosial.
Dilansir detikNews, adu mulut tersebut terjadi pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 03.0 WIB di lingkungan permukiman warga di Pasir Putih, Sawangan, Depok.
Peristiwa ini bermula saat satu keluarga heran karena sekelompok pemuda tersebut dua kali berkeliling saat sahur. Warga yang mengontrak, inisial K, menegur para pemuda tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Protes warga kemudian membuat sekelompok pemuda yang membangunkan sahur merasa tersinggung hingga cekcok mulut pun terjadi.
Permasalahan ini lantas ditengahi oleh pihak RT dan RW. Hasilnya, warga yang menegur aksi membangunkan sahur tersebut meminta maaf kepada warga sekitar dan mengakui akan mengikuti aturan yang berlaku di lingkungan rumahnya.
MUI Imbau Bangunkan Sahur Jangan Ganggu Ketenangan
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut membangunkan sahur hingga mengganggu ketenangan warga sudah tidak relevan lagi. Menurutnya, zaman sekarang sudah hadir teknologi alarm untuk membangunkan sahur.
"Menurut saya membangun sahur dengan cara seperti itu sudah tidak tepat lagi dan sudah saatnya ditertibkan. Sekarang hampir setiap orang sudah punya alat pengingat waktu atau alarm untuk membangunkan orang tidur. Apakah alarm itu dari jam atau pun HP," kata Wakil Ketua Wantim MUI Zainut Tauhid Saadi dalam keterangan yang diterima detikHikmah, Rabu (27/3/2024).
Zainut mengatakan, membangunkan sahur perlu dilakukan dengan cara yang baik, terutama bagi yang hidup di tengah masyarakat majemuk.
"Boleh jadi ada saudara kita yang tidak berpuasa karena berbeda agama, ada yang sedang sakit, ada bayi, anak-anak atau ada orang yang perlu istirahat karena seharian bekerja dan masih banyak yang orang memiliki kebutuhan lain," kata Zainut.
Muhammadiyah Ingatkan Bangunkan Sahur Dilakukan Baik-baik
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad mengingatkan agar proses membangunkan sahur harus dilakukan dengan cara yang baik.
Sebab menurutnya, ada kondisi tertentu bagi seseorang yang tidak bersedia mendengar suara ramai dari kegiatan membangunkan sahur. Misalnya, kondisi sakit, ibu dengan bayi, atau kondisi orang yang baru pulang kerja.
"Segala sesuatu harus dengan cara yang baik. Termasuk membangunkan orang untuk sahur," katanya pada Selasa (26/3/2024).
PBNU Ingatkan Warga Saling Menghargai Perihal Bangunkan Sahur
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Fahrur Rozi mengatakan, sebaiknya warga menyampaikan baik-baik bila ada yang terganggu dengan kegiatan membangunkan sahur. Hal serupa untuk membangunkan sahur juga perlu dilakukan baik-baik.
"Pada asalnya, hukum membangunkan orang lain untuk makan sahur itu baik. Sebagaimana membangunkan orang yang tidur untuk melakukan salat. Namun harus dilakukan dengan cara yang baik," kata Gus Fahrur, Selasa (25/3/2024)
Sebab, menurutnya, masyarakat Indonesia sudah memahami tradisi membangunkan sahur tersebut. Untuk itu, ia mengingatkan agar saling menghormati.
"Masyarakat Indonesia saya kira sudah paham dengan tradisi patroli sahur, dan bisa menerima dengan baik seperti di berbagai negara lain," ujarnya.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
10 Negara yang Warganya Paling Rajin Berdoa, Indonesia Teratas