Talenta digital di Indonesia memang masih membutuhkan banyak pengembangan. Untuk diketahui, talenta digital adalah keterampilan dan kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dan platform digital dalam berbagai bidang.
Di era digitalisasi saat ini, menjadi seorang talenta digital bisa jadi hal yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan dunia digital yang terus berkembang dengan cepat. Sehingga anak-anak muda harus terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam industri ini.
Seperti yang kita ketahui, murid-murid di pondok pesantren dan anak yang tinggal di panti asuhan sangat terbatas untuk akses internet dan juga gadget. Namun hal ini bukan menjadi penghalang untuk mereka terus maju dan berinovasi dengan kreatifitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menunjang anak-anak di pondok pesantren dan panti asuhan, Huawei Indonesia memberikan donasi CSR Ramadan berupa perangkat telekomunikasi dan penunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini untuk meningkatkan minat dan kesadaran digital di lingkungan pendidikan Islam.
Ada lima pondok pesantren (ponpes) dan sembilan panti asuhan yang menerima bantuan tersebut. Diantaranya adalah Pesantren dan SMK Nurul Qolbi di Bekasi, Jawa Barat dan Panti Asuhan Yayasan Al Kahfi di Jakarta.
Ada 12 kota yang menjadi sasaran bantuan. Ada Makassar, Pontianak, Denpasar Pekanbaru, Jakarta, Bekasi, Bandung, Sumedang, Semarang, Surabaya, Palembang, dan Medan.
Acara ini sudah memasuki tahun kelima dalam penyelenggaraannya. "Diharapkan dengan adanya penguasaan teknologi dapat membantu para santri menyiapkan diri menghadapi persaingan di era digital yang sangat dinamis. Karena Indonesia sedang dilanda krisis talenta digital," ujar Mohammad Rosidi, Director of ICT Strategy and Business Huawei Indonesia di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2024).
Dukungan Pemerintah Ciptakan Talenta Digital
Indonesia masih membutuhkan 9 juta talenta digital hingga 2030 mendatang. Kebutuhan talenta digital bukan sekedar adaptasi untuk memasuki industri 4.0 akan tetapi bagaimana membekali Indonesia untuk tingkatkan ekonomi digital di Indonesia.
Hal ini tentu menjadi tugas pemerintah dalam memberikan informasi, dukungan serta wadah kepada anak-anak muda.
"Saya ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Huawei Indonesia yang telah memberikan ruang bagi para santri untuk bisa mengenal lebih jauh bagaimana dunia digital. Kedepannya menjadi langkah atau strategi yang paling tepat bagaimana kita membekali anak-anak kita dengan literasi digital," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris, dalam kesempatan yang sama.
Kedepannya literasi digital juga akan menjadi perhatian pemerintah. Karena literasi digital ini memiliki peran penting untuk membantu anak-anak memahami risiko yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri mereka.
Selain kementerian, Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan juga mendukung program tersebut. Ia mendorong semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan pendidikan di bidang teknologi digital.
"Mudah-mudahan dukungan seperti ini dapat memperkuat memperkuat kemampuan kita di teknologi digital tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga bisa menjadi yang punya inovasi dan kreativitas," ucapnya.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!