Khotmil Quran: Pengertian, Adab, dan Bacaan Doa setelahnya

Khotmil Quran: Pengertian, Adab, dan Bacaan Doa setelahnya

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Sabtu, 23 Mar 2024 08:00 WIB
Muslim woman reading from the Quran. She was wearing a polite Abaya Muslim dress.
Ilustrasi khotmil quran. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm)
Jakarta -

Khotmil quran adalah salah satu bentuk ibadah yang sering menjadi tradisi ketika Ramadan. Khotmil quran artinya adalah khatam Al-Qur'an.

Brilly El-Rasheed dalam buku Ayat-ayat Cahaya menjelaskan khotmil quran adalah salah satu amalan yang sangat dicintai Allah SWT, seperti tertuang dalam hadits.

Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beliau menjawab, "Al-hall wa al-murtahil."

Orang ini bertanya lagi, "Apa itu al-hall wa al-murtahil, wahai Rasulullah?"

ADVERTISEMENT

Beliau menjawab, "Yaitu yang membaca Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal." (HR At-Tirmidzi)

Pengertian Khotmil Quran

Dikutip dari buku Sejarah Sosial Pendidikan Islam dari penerbit Guepedia, khotmil quran berasal dari bahasa Arab khatm yang memiliki arti membaca hingga akhir, membaca seluruhnya, dan menamatkan.

Khotmil quran atau biasa disebut khatam Al-Qur'an adalah istilah untuk kegiatan pembacaan ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir, sesuai dengan urutan surah yang ada di dalam mushaf Al-Qur'an.

Adab Khotmil Quran

Mengutip buku Pelopor Al-Qur'an karya Shabri Shaleh Anwar, berikut adab membaca Al-Qur'an yang juga menjadi adab khotmil quran.

  • Menyucikan diri dengan wudhu terlebih dahulu.
  • Membersihkan mulut dan menggosok gigi terlebih dahulu dengan siwak/sejenisnya.
  • Membaca dengan suara yang lembut, pelan (tartil), tidak terlalu cepat agar bisa memahami tiap ayat yang dibaca.
  • Membaca dengan khusyu' penuh penghayatan, dengan hati yang ikhlas, mampu menyentuh jiwa dan perasaan.
  • Membaguskan suara ketika membaca Al-Qur'an. Hal tersebut sesuai sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Hiasilah Al-Qur'an dengan suaramu." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)
  • Membaca dimulai dengan isti'adzah. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT pada Al-Qur'an surah An Nahl ayat 98.

فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Artinya: "Apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah pelindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."

Adapun lafaz isti'adzah yaitu:

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ

A'udzu billahi minasy syaithanirrajim

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."

Waktu Khotmil Quran

Mengutip buku Ayat-ayat Cahaya karya Brilly El-Rasheed, waktu tercepat mengkhatamkan Al-Qur'an adalah tiga hari. Hal tersebut sebagaimana salah satu hadits.

Dan dari Abdullah yaitu Ibnu Amr RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak termasuk memiliki pemahaman orang yang membaca Al-Qur'an kurang dari tiga hari." (HR At-Turmudzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Terdapat pula pendapat Imam An-Nawawi yang dinukil oleh Ibnu Hajar. "Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan hari (paling cepat) dalam mengkhatamkan Al-Qur'an, semuanya tergantung pada semangat dan kekuatan. Dan ini berbeda-beda satu orang dan lainnya dilihat dari kondisi dan perseorangan."

Mengenai waktu maksimal untuk khotmil quran, Al-Imam Ahmad mengatakan waktu maksimal seseorang mengkhatamkan Al-Qur'an yaitu 40 hari. Tim Fatwa Majelis Ulama Qatar juga menetapkan sebagian ulama berpendapat menunda mengkhatamkan Al-Qur'an hingga lebih dari 40 hari tanpa ada udzur syar'i hukumnya makruh.

Hal tersebut bersandar pada salah satu hadits. Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Abdullah bin Amr RA, "Khatamkanlah Al-Qur'an selama empat puluh (hari)." (HR At-Tirmidzi)

Doa Khotmil Quran

Mengutip Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali, berikut doa yang dapat dibaca setelah khotmil quran.

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نَسِيْتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Allahummarhamnî bil-quran waj'al-hu li imâman wa nuran wa hudaw-wa rahmah. Allahumma dzakkirni min-hu må nasîtu wa 'allimni min-hu má jahiltu, warzuqnî tilawatahú ânâ'al-laili wa athrâfan-nahår, waj'al-hu li hujjatan yâ rabbal- 'alamin.

Artinya: "Ya Allah, berikan aku rahmat dengan Al-Qur'an, dan jadikan Al-Qur'an petunjuk, nur, pegangan, hidayah dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkan aku pada apa yang kulupakan darinya, ajari aku pada apa yang tidak kuketahui darinya, dan beri aku kesanggupan untuk membacanya siang dan malam setiap hari, dan jadikan Al-Quran itu hujjah bagiku. Ya Allah, Tuhan semesta alam."




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads