Arti Takjil dalam Bahasa Arab, Bukan Makanan Berbuka

Arti Takjil dalam Bahasa Arab, Bukan Makanan Berbuka

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 22 Mar 2024 09:30 WIB
Berkah pedagang takjil di pasar krempyeng karangmenjangan surabaya
Foto: Praditya Fauzi Rahman
Jakarta -

Di Indonesia, istilah takjil sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Takjil selalu identik dengan Ramadan, yaitu kudapan untuk berbuka puasa.

Namun ternyata, arti dan makna sebenarnya dari takjil bukanlah kudapan atau makanan untuk berbuka puasa. Lalu, apa arti dan makna sebenarnya takjil?

Arti Takjil dalam Bahasa Arab

Kata takjil kerap dipakai setiap Ramadan di negara ini. Bahasa Indonesia menyerap kata takjil dari bahasa Arab. Sayangnya banyak dari masyarakat Indonesia yang memaknai istilah takjil sebagai makanan atau kudapan untuk berbuka puasa, seperti kolak, kurma dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal jika ditinjau lebih lanjut, makna takjil bukanlah seperti itu. Menukil buku Perca-Perca Bahasa oleh Holy Adib, kata dasarnya adalah 'ajjala yang berarti menyegerakan, sedangkan turunannya ta'jiil yaitu penyegeraan.

Sama seperti yang tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil diartikan sebagai menyegerakan atau mempercepat (buka puasa). Sehingga, takjil memiliki arti segera untuk membatalkan puasa dengan makanan pembuka.

ADVERTISEMENT

Dalam puasa memang disunahkan untuk berbuka dengan segera. Hadits yang menganjurkan orang yang berpuasa untuk segera berbuka juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Dalam riwayat dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW juga menjelaskan sunah bersegera dalam berbuka.

Selain itu, Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadis yang menganjurkan orang yang berpuasa untuk menyegerakan berbuka. Dari Sahl bin Sa'ad RA, Rasulullah SAW bersabda:

لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka."

Pergeseran Makna Takjil

Kembali mengutip dari buku Perca-Perca Bahasa, awalnya KBBI Edisi Pertama (1988) menjadi kamus pertama yang menyerap takjil dengan arti 'menyegerakan berbuka puasa' sebagai istilah dalam bidang Islam. Sebab, di Indonesia, istilah takjil sering dipakai untuk makna makanan, baik oleh masyarakat umum atau media massa, kamus pun menambah arti takjil.

KBBI IV adalah kamus pertama yang merekam takjil memiliki makna makanan. Jika dibandingkan pemakaian kata takjil di Indonesia dengan arti 'menyegerakan berbuka puasa' dan makna 'makanan untuk berbuka puasa', arti terakhir inilah yang lebih dikenal secara luas dan sering dipakai penutur bahasa Indonesia.

Hal ini diperparah oleh hilangnya kata perbukaan dalam KBBI Edisi Kedua (1991) hingga KBBI V (2016). Sebagian besar masyarakat Indonesia memilih kata takjil untuk melambangkan konsep 'makanan berbuka puasa'.

Arti takjil telah berkembang di Indonesia. Pergeseran maupun perkembangan makna serapan bahasa asing dalam bahasa sasaran menjadi hal yang lumrah. Penutur bahasa Indonesia tidak bisa disalahkan mengartikan takjil menjadi 'makanan' sebab bahasa adalah kesepakatan masyarakat dalam suatu bangsa.

Sejarah Tradisi Takjil di Indonesia

Sebuah catatan Snouck Hurgonje dalam De Atjehers yang disusun tahun 1891-1892 tertulis, tradisi takjil sudah dikenal masyarakat Aceh pada Ramadan masa itu. Snouck Hugronje menulis, setiap menjelang waktu berbuka puasa, masyarakat Aceh beramai-ramai mempersiapkan makanan takjil di masjid. Biasanya dengan menu khas berupa ie bu peudah atau bubur pedas.

Bukan hanya di Aceh, Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta pada 1912, digadang-gadang juga berperan menyebarkan takjil sebagai sebuah tradisi di bulan Ramadan. Abdul Munir Mulkhan dalam buku berjudul Ahmad Dahlan: Jejak Pembaruan Sosial dan Kemanusiaan, menyebut Muhammadiyah berperan besar dalam penyebaran tradisi takjil di Tanah Air.

Demikian mengenai penjelasan dari arti dan makna takjil sebenarnya. Tidak dapat disalahkan jika ada pergeseran makna dalam sebuah bahasa, sebab bahasa adalah kesepakatan dalam masyarakat dari sebuah bangsa.




(hnh/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads