Central Park (CP) dan Neo Soho, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta Barat ini selalu ramai dikunjungi. Namun siapa sangka, selama bulan suci Ramadan musala di mall tersebut memiliki kegiatan tersendiri.
Bagi detikers yang masih harus menunggu waiting list restoran saat berbuka bisa mampir ke musala Central Park dan Neo Soho, nih. Setelah melaksanakan salat Maghrib, pihak manajemen menyediakan takjil berupa kurma dan air minum serta pemberian produk dari tenant secara gratis.
"Dari manajemen paling kayak takjil, kurma sama air minum. Ada beberapa juga dari tenant. Tenant tersebut sekiranya mensupport aja, sih." kata Joko, salah satu Customer Services (CS) yang berjaga di musala CP kepada detikHikmah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak terlalu besar, musala CP cukup nyaman. Jemaah wanita yang tidak membawa alat salat bisa meminjam mukena yang sudah disediakan di rak kayu.
Musala wanita di Central Park LG Floor (Foto: Anisa Rizki/detikHikmah) |
Sebagaimana diketahui, CP dan Neo Soho saling terhubung. Akses kedua mall tersebut bisa dijangkau melalui Lower Ground Floor (LG) atau jembatan semi terbuka yang dinamai Eco Skywalk.
Terpisah, letak musala Neo Soho tidak jauh dari CP. Keduanya sama-sama berada di lantai dasar. Berbeda dengan CP, selain menyediakan takjil gratis Neo Soho juga mengadakan salat Isya dan tarawih berjamaah serta tausiyah.
Persiapan takjil buka puasa di musala Neo Soho LG Floor (Foto: Anisa Rizki/detikHikmah) |
Menurut penuturan CS Neo Soho bernama Bayu, tarawih dan takjil diadakan selama bulan Ramadan. Sementara itu untuk tausiyah berlangsung sejak 12 Maret hingga 4 April 2024 setiap Selasa dan Kamis, tepatnya seusai salat Dzuhur.
Musala wanita Neo Soho di LG Floor. (Foto: Anisa Rizki/detikHikmah) |
"Di Neo Soho (musala) setiap hari ada takjil. Tausiyah (juga) ada di sini, tarawih ada," ujarnya.
(aeb/lus)















































Komentar Terbanyak
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran