- Kumpulan Surah Pendek dalam Al-Qur'an 1. Surat An-Nas 2. Surat Al-Falaq 3. Surat Al-Ikhlas 4. Surat Al-Lahab 5. Surat An-Nasr 6. Surat Al-Kafirun 7. Surat Al-Kautsar 8. Surat Al-Maun 9. Surat Al-Quraisy 10. Surat Al-Asr 11. Surat Al Fil 12. Surat Al-Qadr 13. Surat Al-Lahab 14. Surat Al-Zalzalah 15. Surat Al-Bayyinah
Ada beberapa surah pendek dalam Al-Qur'an yang mudah untuk dihafalkan. Surah pendek ini bisa dibaca saat salat Tarawih di malam Ramadan.
Kumpulan surah pendek tersusun dalam Al-Qur'an juz 30. Surat pendek ini bisa dibaca setelah surah Al Fatihah ketika mengerjakan salat fardhu ataupun salat sunnah, termasuk tarawih.
Merangkum buku Shalat Rasulullah karya Dr. Said bin Ali bin Wahf Al-Qathani dijelaskan bahwa Imam Ibnu Qayyim berpendapat tentang bacaan salat Rasulullah SAW setelah Al-Fatihah. "Tatkala Rasulullah SAW telah rampung membaca Al-Fatihah, beliau membaca surat yang lain. Terkadang beliau membaca surat yang panjang. Beliau memendekkannya ketika terdapat suatu alasan semisal bepergian atau lainnya. Pada umumnya beliau membaca yang sedang-sedang."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah hadits, Anas bin Malik RA berkata, "Pada suatu hari Nabi SAW mempercepat salatnya dalam salat fajar. (Dalam hadits lain disebutkan: Beliau mengerjakan salat subuh dengan membaca dua surah Al-Qur'an yang paling pendek).
سمعت بكاء صبي، فظننت أن أمه معنا تصلي، فأردت أن أفرغ له أمه
"Aku mendengar tangisan bayi, dan aku mengira ibunya ikut sholat bersama kita. Karenanya aku ingin agar ibunya segera selesai sholat untuknya," (HR Ahmad).
Rasulullah bersabda, "Sungguh aku memulai sholat dan ingin memanjangkannya. Kemudian aku mendengar suara tangisan bayi. Maka aku pun meringankan sholatku karena aku tahu betapa gelisahnya ibunya karena tangisannya," (HR Bukhari dan Muslim).
Kumpulan Surah Pendek dalam Al-Qur'an
Berikut beberapa surah pendek dalam Al-Qur'an yang mudah dihafalkan dan bisa dibaca saat salat Tarawih.
1. Surat An-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
Qul a'ụżu birabbin-nās
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢
Malikin-nās
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
Ilāhin-nās
Sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
Min syarril-waswāsil-khannās
Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥
Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ - ٦
Minal-jinnati wan-nās
Dari (golongan) jin dan manusia.
2. Surat Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١
Qul a'ụżu birabbil-falaq
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢
Min syarri mā khalaq
Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣
Wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤
Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ - ٥
Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
3. Surat Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
Qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
Allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
Lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ - ٤
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
4. Surat Al-Lahab
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ - ١
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ - ٢
Mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ - ٣
Sayaṣlā nāran żāta lahab
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ - ٤
Wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ - ٥
Fī jīdihā ḥablum mim masad
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
5. Surat An-Nasr
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ - ١
Iżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ - ٢
Wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ - ٣
Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā
Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat.
6. Surat Al-Kafirun
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ - ١
Qul yā ayyuhal-kāfirụn
Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ -٢
Lā a'budu mā ta'budụn
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ - ٣
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ - ٤
Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ - ٥
Wa lā antum 'ābidụna mā a'bud
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ - ٦
Lakum dīnukum wa liya dīn
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
7. Surat Al-Kautsar
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - ١
Innā a'tainākal-kausar
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - ٢
Fa salli lirabbika wan-har
Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣
Inna syāni`aka huwal-abtar
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
8. Surat Al-Maun
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١
A ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢
Fa żālikallażī yadu''ul-yatīm
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣
Wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn
Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤
Fa wailul lil-muṣallīn
Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥
Allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn
(Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦
Allażīna hum yurā`ụn
Yang berbuat ria,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧
Wa yamna'ụnal-mā'ụn
Dan enggan (memberikan) bantuan.
9. Surat Al-Quraisy
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١
Li`īlāfi quraīsy
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢
īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf
(Yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣
Falya'budụ rabba hāzal-baīt
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤
Allazī aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụf
10. Surat Al-Asr
وَالْعَصْرِۙ
Wal-'asr.
Demi masa
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
Innal-insana lafi khusr
Sungguh, manusia berada dalam kerugian
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Illallazina amanu wa 'amilus-salihati wa tawasau bil-haqqi wa tawasau bis-sabr
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
11. Surat Al Fil
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
A lam yaj'al kaidahum fī taḍlīl
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Fa ja'alahum ka'aṣfim ma`kụl
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)
12. Surat Al-Qadr
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i).
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i)
Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in).
Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in).
Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr(i).
Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar
13. Surat Al-Lahab
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a).
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
Mā agnā 'anhu māluhū wa mā kasab(a).
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
Sayaṣlā nāran żāta lahab(in).
Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka)
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
Wamra'atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab(i).
(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
Fī jīdihā ḥablum mim masad(in).
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal
14. Surat Al-Zalzalah
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā.
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
Wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā.
bumi mengeluarkan isi perutnya
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
Wa qālal-insānu mā lahā.
"?dan manusia bertanya, "Apa yang terjadi dengannya (bumi)
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
Yauma'iżin tuḥaddiṡu akhbārahā
Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya)
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
Bi'anna rabbaka auḥā lahā
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
Yauma'iżiy yaṣdurun-nāsu asytātā(n), liyurau a'mālahum
Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
Famay ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah(ū)
Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ
Wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah(ū)
Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya
15. Surat Al-Bayyinah
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
Lam yakunil-lażīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta'tiyahumul-bayyinah(tu)
Orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (kekufuran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata
رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
Rasūlum minallāhi yatlū ṣuḥufam muṭahharah(tan)
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Nabi Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran suci (Al-Qur'an)
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ
Fīhā kutubun qayyimah(tun)
yang di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar)
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ
Wa mā tafarraqal-lażīna ūtul-kitāba illā mim ba'di mā jā'athumul-bayyinah(tu)
Tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahlulkitab, melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīn(a), ḥunafā'a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu'tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah(ti)
Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
Innal-lażīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā'ika hum syarrul-bariyyah(ti)
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
Innal-lażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti ulā'ika hum khairul-bariyyah(ti)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah sebaik-baik makhluk
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ
Jazā'uhum 'inda rabbihim jannātu 'adnin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadā(n), raḍiyallāhu 'anhum wa raḍū 'anh(u), żālika liman khasyiya rabbah(ū)
Balasan mereka di sisi Tuhannya adalah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya
Demikian kumpulan surah pendek dalam Al-Qur'an yang bisa dibaca saat salat Tarawih. Untuk surah laiinnya bisa diakses secara online dan praktis di Al-Qur'an Online dengan klik di sini.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah